The Bad boy In Love

Part 01

Jean tidak habis pikir dengan dirinya kenapa dia bisa berucap seperti itu. Satu jam yang lalu setelah dia mengucapkan perasaannya---lebih tepatnya--- mengucapkan tantangannya Jeon Jungkook si anak nakal itu tidak menjawabnya hanya pergi meniggalkan dirinya sendirian di atap. Jean tidak peduli lagipula itu hanya tantangan, sekarang dia harus bertemu dengan sahabat dongkolnya itu.

Tadinya, tapi sekarang tidak jadi karena sebuah tangan sedang mencekal lengannya. Jean berbalik,

Jungkook

"Lo gue terima, mulai sekarang lo pacar gue"

Jean kaget, jujur saja dirinya tidak tahu kalau Jungkook akan menerimanya. "Besok bawain gue bekal"

"Kenapa harus?"

"Lo kan pacar gue"

"Gue pacar lo bukan warung nasi!" Jean menutup mulutnya dia tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan barusan.

Hanya dengan kata Gue pacar lo, membuat Jungkook tersenyum remeh. "Siapa yang bilang lo warung nasi? Pulang bareng gue!"

Bahkan sekarang Jean pasrah saja tangannya ditarik oleh Jungkook. Jean hendak protes ketika melihat Jiyoon yang kini sedang terkekeh di lapangan basket bersama Taehyung di sampingnya.

Sialan lo Jiyoon. Batin Jean

Dari tadi Jean protes karena Jungkook membawa motor seperti orang kesetanan. Jean tidak habis pikir dengan pikiran Jungkook dia bosan hidup atau merasa dirinya ini Gosh Rider?  Sangat gila.

"Ini bukan rumah gue," ucap Jean ketika melihat rumah mewah didepannya. Rumah Jean itu sederhanan tidak semewah ini, bisa disimpulkan ini rumah Jeon Jungkook.

Tanpa menjawab Jungkook melengang pergi meninggalkan Jean yang menyerit heran.

"Masuk"

Obsidian Jean menelisik ke segala penjuru ruangan bernuasa cream ini. Sepi, itu kesimpulan yang pertama. Guci dengan berbagai ukiran yang bisa Jean tebak harganya selangit itu terpajang rapih di ruang utama. Jean mengikuti Jungkook yang kini melangkah ke arah ruang tengah beda dengan yang tadi rapi dan bersih disini terbilang sedikit--- berantakan. Jean melihat Jungkook yang dengan santainya tidur diatas tunpukan pakaian kotor yang ada di sofa.

"Gue lapar"

"Ambil sendiri lah"

"Lo yang ambil gue tunggu disana." Jungkook menunjuk ke arah ruangan yang ada di sebelah kanan ruang tengah. Tidak ingin berdebat, Jean melangkah kedapur, menyimpan tasnya di meja pantry dan membuka lemari pendingin. Matanya membelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ini bukan makanan namanya.

Hanya ada beberapa cup ramen, orange jus dan yang terakhir itu membuat Jean sangat terkejut memang tidak heran kalau anak muda jaman sekarang sudah meminum minuman keras. Tapi, minuman keras yang ada dilemari pendingin milik Jungkook itu merk ternama. Oh, jangan tanya Jean tahu darimana.

Dia sendiri tahu karena beberapa film action yang dia tonton.

Tidak mau berlama-lama disana Jean mengambil dua cup ramen dan menyeduhnya dengan air panas yang sudah tersedia disana. Setelah selesai dia membawa dua cup ramen yang ada di tanganya. Jean sampai didepan pintu, tapi dia tidak bisa membukanya karena dua tangannya terisi, alhasil dia membukanya dengan kaki.

"Jungkook!" Tegurnya

"Berisik"

Jean menyimpan dua cup ramen di meja  dan mengambil minuman yang Jungkook minum. "Lo gila?"

"Gue waras"

"Lo minum semua ini? Ini gak baik buat lo!" Serius, Jean tidak habis pikir disetiap sudut ruangan ini terdapat tiga atau dua botol minuman keras.

"Gak ada urusannya sama lo"

"Ada"

"Apa?"

"Gue milik lo." Sadar dengan apa yang dia ucapkan Jean menutup mulutnya.

"Duduk"

Jean duduk di samping Jungkook. "Lo tinggal sendiri?" Tanyanya.

"Hum"

"Orangtua lo?"

Bunyi suapan ramen yang masuk kedalam mulutnya terdengar. "Ibu kerja, ayah gue kerja, tapi gue bisa tebak sekarang dia lagi senang - senang bareng jalang," ucapnya dengan mulut penuh.

Lucu, batin jean.

"Ibu lo gak pulang?" Jean menyuapkan ramen seraya melihat Jungkook yang tengah mengetik beberapa huruf di layar monitor mendadak berhenti kemudian menatap Jean. "Dia di Jerman"

"Lo sendirian?"

"Berdua"

"Sama siapa?"

"Sama lo"

Jungkook benar, berdua bersamanya tapi entah kenapa jean tersipu mendengar hal itu.  "Lo suka musik?"

"Gue suka sama lo"

"Apa?"

Dengan malas jungkook menggelengkan kepalanya. "Gak papa"

"Udah selesai? Gue anterin lo pulang"

Jean tengah bersiap dengan tas dipunggunya dia menunggu Jungkook yang kini tengah mengganti baju. Tak lama kemudian dia datang dengan kemeja yang dibiarkan terbuka di lapisi kaos putih di dalamnya. Dan sialnya itu membuat Jean terpukau dengan pesonanya.

Perlu di ingat Jungkook itu Famous siapa saja tidak akan bisa menolak pesona Jungkook yang menawan.

Terlalu larut dalam pesonanya Jean tidak sadar kalau Jungkook tengah melilitkan kemeja yang dia pakai di pingganya. "Ayo"

"Lo nanti kedinginan"

"Gak bakal"

"Serius, gue gak papa kok"

"Pake aja, gue gak mau paha pacar gue dilihat orang!" Mendengar itu membuat hati Jean menghangat.

"Tapi lo bakal masuk angin"

"Nanti juga anget"

"Emang bisa?" Tanya Jean yang tengah menaiki motor besar milik Jungkook.

"Bisa"

"Caranya?"

Sebuah garis tipis tercipta dibibir manisnya, Jungkook meletakan kedua tangan Jean agar melilit tubuhnya. "Gini"

Dan hal itu membuat jantung Jean berdetak tak karuan.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai dirumah Jean. Dengan hati-hati jungkiok menurunkan standart motornya setelah itu dia membuka helmnya. Jean yang kini tengah melepas kemeja yang Jungkook pasangkan kepadanya terlihat keusaahan pascanya kemejanya terlalu ketat. Jungkook yang melihat itu membantu Jean.

Selesai, jungkook memakai kemejanya kembali. "Terimakasih," ucap jean  kemudian melangkah pergi.

"Jean," panggil jungkook. Dia berbalik, "Jangan lupa bekal gue besok," Jungkook tersenyum tipis melihat reaksi Jean yang sekan menahan kesal. " jangan lupa mimpiin gue, have a nice dream"

Dan saat itu juga Jean merasa kalu dirinya harus pergi ke dokter spesialis jantung.

Tbc

____

Hai gimana part 1 nya?

Terimakasih yang udah sempet baca, vote dan komennya. Fyi, ini ff colaborasi @Latentbee and @RabbitJeyKey

We hope you're like our story and keep stay with us.

We love you😚
CarrotHoney