Chapter 2 {Interview}

278 92 112
                                    

"Whoa daebak!" seru Daniel semangat, ia membalas senyum Eunbi dgn memperlihatkan gigi kelincinya yg lucu

"Oh Eunbi-ssi, selamat datang semoga kau betah bekerja disini ya, maafkan adik adikku jika nanti akan merepotkanmu, kami akan menjagamu" ucap Jisung ramah

"Hyung, bukankah seharusnya kita me wawancarainya terlebih dahulu?" usul Guanlin yg menatap aneh Eunbi dari atas sampai bawah

"Ah entahlah, hyung rasa sebelumnya dia sudah diwawancarai oleh daepyonim terlebih dahulu, karena tidak mungkin kan daepyonim memberi kita asisten rumah tangga dengan sembarangan?" balas Jisung

"Tapi aku juga ingin menanyakan beberapa pertanyaan untuknya hyung, ayolah" bujuk Seongwoo memelas

"Iya benar aku juga ingin bertanya padanya" tambah Woojin, Jisung menggaruk tengkuknya bingung

"Ah tidak apa-apa, saya siap diwawancarai lagi." ucap Eunbi tak keberatan tanpa melunturkan senyumnya

"Baiklah kau boleh ambil kursi itu dan duduk ditempat kau berdiri sekarang" Eunbi mengangguk dan segera mengerjakan apa yg dikatakan Jisung

"Baik anak-anak siapa yg ingin bertanya duluan?" tawar Jisung, Guanlin mengangkat tangannya dgn cepat, Jisung langsung mempersilahkan bocah taipei itu memulai

"Kau, kenapa pakaianmu kuno begitu? Kau berasal dari mana?" tanya Guanlin

"Ya benar, kau ini benar-benar tidak tahu fashion ya? Akan kuajarkan kau tentang fashion nanti." sambar Jihoon

Eunbi tersenyum tipis, ia menatap bajunya sejenak, "Ah benarkah ini kuno? Ini adalah pakaian terbaikku, ini pemberian mendiang ibuku, dia menjahitkan ini untukku, aku berasal dari kota kecil, Chungcheong Selatan."

Glek...

Seketika suasana berubah menjadi aneh, Guanlin menunduk merasa tidak enak

Plak

Woojin menepuk pelan tengkuk Guanlin, bocah taipei itu meringis sambil menatap Woojin dgn kesal

"Kau ini, lihat lah dia menjadi sedih!" omel Woojin

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud, Jihoon hyung juga mengatakan hal yang sama kenapa hanya aku yang dipukul?" ucap Guanlin datar

"Karena Jihoon jauh, jadi aku memukul yang dekat" balas Woojin enteng, Guanlin mendengus

"Ahaha tidak apa-apa aku mengerti" jawab Eunbi

"Kau umur berapa Eunbi-ssi?" tanya Minhyun dgn lembut

"Usiaku baru 20 tahun"

"Sudah berapa lama kau bekerja sebagai asisten rumah tangga?" kini giliran Seongwoo

"Sudah 2 tahun, aku putus sekolah karena orang tuaku tidak mampu membiayai aku sekolah."

"Kenapa kau berhenti bekerja dgn majikanmu yg sebelumnya?" lanjut Seongwoo

Eunbi berubah gelisah, ia menunduk menyembunyikan wajahnya yg menegang.

"A-aku, i-itu, k-karena-"

"Ah kurasa itu urusan pribadi Seongwoo-ssi, ajukan pertanyaan yg lain" ucap Minhyun memotong jawaban Eunbi

"Baiklah, aku sudah cukup"

"Aku ingin bertanya" ucap Jihoon

"Bagaimana kau bisa sampai jauh jauh kesini untuk bekerja?"

"Karena dikota ku banyak yg berprofesi sebagai asisten rumah tangga dikota² besar, mendengar bahwa gajinya cukup besar jadi aku berpikir kenapa aku tidak coba, lagipula dikota ku sulit mencari pekerjaan jadi aku mengambil jalan ini"

Wanna One's MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang