Chapter 11 {Jinyoung-ah}

67 20 5
                                    

Hari sudah mulai senja, Eunbi sudah selesai menyirami tanaman di halaman belakang.

Tadi Seongwoo berpamitan dengannya ingin pergi bersama seluruh member untuk hunting restoran yang ada didaerah itu, otomatis mereka akan makan malam diluar.

Sebenarnya mereka semua mau mengajak Eunbi tapi Jihoon dan Jinyoung sedang tertidur lelap jadi harus ada yang menjaga mereka.

Eunbi kembali mengerjakan apapun yang dapat ia kerjakan didalam rumah, karena tidur dan istirahat setelah bekerja adalah cita-citanya hari ini.

Gadis itu mengelap peluhnya dan melirik jam dinding. Ia bersyukur masih ada 2 jam sebelum waktu makan malam jadi ia bisa tidur sebentar untuk merileks-kan badannya.

°~°

"Aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kau pikirkan"

"Diam"

"T-tapi kau tidak boleh salah paham"

"KUBILANG DIAM!"

"L-lepaskan kumohon, k-kau menyakitiku."

"Ini tidak sebanding dengan pengkhianatan yang kau lakukan padaku Yoo Eun Bi!"

"Aku minta maaf sungguh! Tolong izinkan aku untuk menjelaskan semuanya!"

"Tutup mulutmu! Kau harus dihukum atas apa yang telah kau lakukan! Dasar jalang menjijikan!"

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan, kumohon dengarkan aku"

"Kau tidak lebih dari sekedar pelacur yang menjual diri kepada ayah kekasihnya sendiri!"

"Jangan menangis! Air matamu sudah tidak mempan bagiku, kau tetap harus dihukum!"

Sret! Sret!

"Akkhh.. J-janganhh o-oppa ngh.."




"Hoam~" Jinyoung meregangkan otot-ototnya dan terduduk dengan mata yang masih terpejam, ia meraih handphone nya dan melirik jam yang tertera dilayar, "Eung? Sudah pukul setengah delapan? Kenapa tidak ada yang membangunkanku untuk makan malam?" gumamnya sebal

Kruyuk

Jinyoung memegangi perutnya yang terus berbunyi karena lapar. Ia berjalan gontai menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan bergegas ke meja makan

"Loh? Kenapa sepi sekali?" Jinyoung baru sadar kalau dirumah ini hanya ada dirinya seorang, tidak ada lagi tanda² kehidupan

Perutnya kembali berbunyi, ia tidak peduli dengan kondisi rumah yang sepi yang dipikirannya sekarang hanya lah saat ia mengangkat tudung saji dibawahnya sudah tersedia makanan lezat

Wanna One's MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang