Kisah cinta akan dimulai. Entah dengan ending yang bahagia atau menyedihkan.
Flashback.
Sore yang cerah membuat sepasang anak kecil bermain dengan riang dihalaman depan rumah. Suara tawa yang sangat menggemaskan dan raut wajah yang menggambarkan kebahagiaan tanpa kesedihan yang terpancar di wajah mereka.
"Eh, kamu tau nggak? Aku suka sama kupu-kupu loh," ucap anak perempuan yang berumur 5 tahun itu kepada teman kecilnya.
"Benarkah? Gimana kalau kita berburu kupu-kupu," usul anak laki-laki yang umurnya lebih tua satu tingkat, yaitu berumur 6 tahun. Mata anak perempuan itu berbinar.
Tentu saja usul yang diucapkan anak laki-laki itu disambut dengan senyuman dan anggukan penuh semangat. "Ayo." Saking semangatnya ia menarik teman kecilnya menuju dalam rumahnya untuk mengambil sesuatu. Anak laki-laki itu terpaksa mengikuti dengan wajah bingungnya.
Anak perempuan itu mengambil dua buah insect net atau jala serangga yang digunakan untuk memudahkan menangkap serangga.
"Nih." Tangan anak perempuan itu memberikan satu jala serangganya kepada teman laki-lakinya.
Anak laki-laki tersebut menatap benda itu dengan tatapan bingung. "Buat apa ini?" Tanya dia dengan nada bingung.
Gadis kecil itu berdecak. "Ini buat nangkep kupu-kupu. Biasanya aku main ini sama kakak aku tapi, sekarang kan udah ada kamu, jadi aku main sama kamu deh." Ia mengeluarkan senyum manisnya yang disertai dengan lesung pipit yang tidak terlalu dalam.
Melihat senyum yang terbit dari teman kecilnya sang anak laki-laki itu pun ikut tersenyum. "Ayo, Aku punya tempat spesial yang pasti kamu suka."
Gadis kecil itu mengangguk semangat. "Kupu-kupu kita datang." Mereka berdua berlari menuju taman dengan tangan yang bergandengan.
Taman bunga yang berada di halaman belakang rumah anak laki-laki itu. Taman bunga yang sangat indah, di sana juga terdapat dua buah ayunan. Anak laki-laki itu yang mengusulkan kepada bundanya untuk merenovasi halaman belakangnya untuk dijadikan taman bunga tentu saja bundanya setuju.
Tibanya di sana mata indah gadis kecil itu berbinar ketika melihat banyaknya kupu-kupu yang berterbangan. Ia berlari membelah taman bunga itu sambil berteriak senang. Tidak peduli bunga yang diinjaknya rusak.
Anak perempuan itu berlari menuju anak laki-laki atau teman kecilnya. Ia memeluk anak laki-laki itu dengan erat sambil mengucapkan kata 'terima kasih' berkali-kali. Dengan perlahan anak laki-laki itu membalas pelukan gadis kecil yang lebih muda darinya.
Anak perempuan itu melepas pelukannya. "Makasih udah ajak aku kesini. Tamannya bagus, banyak kupu-kupu juga," ucapnya dengan nada khas anak kecil.
Anak laki-laki itu tersenyum dengan manisnya. "Iya sama-sama. Ayo kita tangkep kupu-kupu itu." Dibalas dengan anggukan.
Mereka berdua menangkap kupu-kupu dengan ceria. Sesekali anak perempuan itu mengerutkan bibirnya kesal karena tak kunjung menangkap kupu-kupu. Anak laki-laki itu yang melihat temannya menghentakan kakinya kesal hanya bisa tertawa.
"Ih! Kok lepas terus sih kupu-kupunya? Kupu-kupu nggak suka yah sama aku? Kupu-kupu takut sama aku? Jangan takut aku baik kok, nih aku punya temen kalau aku jahat aku nggak akan punya temen." Anak perempuan itu mengomel tak jelas.
Anak laki-laki itu tekekeh mendengar omelan temannya. Ia terus berusaha menangkap kupu-kupu. Ia menangkap satu ekor kupu-kupu yang sedang menghisap nextar di sebuah bunga. Ia berjalan dengan mengendap-endap agar tidak menganggu aktifitas si kupu-kupu, lalu ia mengangkat jala serangganya dan tertangkaplah satu ekor kupu-kupu berwarna putih.
"Hey! Aku dapat kupu-kupu, sini." Anak laki-laki itu berteriak sambil melambaikan tangannya. Anak perempuan yang merasa terpanggil pun mendongakkan kepalanya lalu ia berdiri dan menganyunkan kakinya menuju temannya.
Mata indahnya berbinar dan memunculkan senyumnya. "Wah! Makasih." Lawan bicaranya hanya bisa tersenyum sambil berkata 'sama-sama'.
Anak laki-laki itu ikut tersenyum melihat gadis kecil yang ada dihadapannya ini bersorak senang. Ia mengambil sebuah toples yang berisi ranting kecil. "Ini." Ia menyerahkan toples itu.
Anak perempuan itu menatap toples itu dengan tatapan bingung. "Buat apa ini?" tanyanya bingung.
"Ini buat tinggal kupu-kupunya biar nggak kabur." Jelas anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu membuka tutup toplesnya dan memasukan kupu-kupu itu. Anak perempuan itu hanya ber 'oh' ria.
"Makasih," ucap anak perempuan itu sembari tersenyum .
"Sama-sama."
Anak perempuan itu memandang langit yang mulai gelap rintik hujan mulai turun secara perlahan. Air yang menetes dari langit kemudian jatuh ke tanah berkali-kali.
"Yah hujan," ucap anak perempuan itu dengan nada sedih. Ucapan itu membuat anak laki-laki itu ikut menatap langit.
"Iya hujan, kamu pulang, aku juga mau pulang," ucapnya.
Anak perempuan itu mengangguk. "Iya udah aku pulang yah. Besok kita main lagi, makasih kupu-kupunya," ucapnya sambil melambaikan tangan.
Anak laki-laki itu mengayunkan kakinya menuju rumahnya bersamaan dengan derasnya rintik hujan.
TBC
A/N : ALO, INI CRITA PERTAMA. JANGAN LUPA VOMMENT. SILAHKAN KOMEN MAU KRITIK, SARAN ATAU APAPUN.
MAKASIH...
Jangan lupa follow para RP❤
(at)agathaollivia
(at)aldancsvr_
(at)arenoldi
(at)erlanggadaff
(at)sherinreyn
(at)sharonmichellar
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite [PINDAH KE DREAME]
Teen Fiction[COMPLETED] Bukan sifat yang bertolak belakang diantara mereka. Bukan kesukaan. Dan bukan tingkat kepopuleran. Mereka mempunyai tingkat kepopuleran yang sejajar. Kesukaan? Itu pun tak berbeda jauh. Hanya saja, target mereka yang berbeda. Target akan...