Fradella Magfiroh, dia baru saja selesai menjalankan oprasi akibat kecelakaan yang dia alami dua hari yang lalu.
Della perlahan membuka matanya, bau obat-obatan langsung menyeruak masuk ke area penciumannya, dia melihat ke sekeliling tak ada siapapun yang ada hanyalah bunyi air infus yang menetes dengan perlahan.
Tangan Della berusaha melepaskan selang oksigen yang ada di hidungnya,tiba-tiba seorang wanita masuk dan langsung mencegah aksi Della,"Sayang kamu ngapain, jangan di lepas" Leti sangat terkejut saat melihat putrinya itu sadar dan terlihat ingin melepas alat bantu pernafasannya.
Della hanya menatap sekeliling ruangan dengan tatapan kosong,"Ma, Della mau pulang, Della juga nggak mau pake selang ini" Lagi-lagi Della berusaha melepas selang oksigen yang ada di hidungnya
Leti membelai rambut putrinya lembut,"Sabaar ya, mama tau Della kuat, sebentar lagi kita pulang tapi tunggu kondisi kamu pulih dulu"Leti berusaha menenangkan putri bungsunya itu.
Della merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama wajahnya, kedua tulang rahang nya patah, dia juga harus kehilangan separuh dari giginya, kecelakaan itu hampir saja membuatnya mati.
Della kembali memejamkan matanya,menahan rasa perih yang tiba-tiba muncul di dalam hatinya,"Ma apa wajah Della bisa di perbaiki lagi?" Della bergumam pelan
Leti menghembus nafas pelan,"Pasti bisa sayang,kamu harus yakin dan kamu harus kuat semuanya bakal balik kayak dulu lagi, kamu yang semangat biar mama sama papa juga semangat" Leti menggenggam tangan kanan putrinya itu.
Della masih memejamkan matanya, air bening tiba-tiba meluncur dengan mulus di kedua pipinya, dia kembali teringat bagaimana tragisnya kecelakaan yang membuat wajahnya menjadi hancur seperti saat ini.
Flashback on
Siang itu bengkulu terasa sangat panas, Della sebenarnya sangat malas untuk kembali lagi ke sekolah tapi karena sebentar lagi akan kelulusan jadi dia harus memaksakan diri untuk mengikuti pelajaran tambahan,"Maa Della mau berangkat nih" Della menyalami leti yang sedang menonton acara gosip yang ada di televisi
"Yaudah kamu hati-hati nggak usah ngebut-ngebut" Kata leti sambil merapikan rambut Della yang sedikit berantakan
Della mengendarai motor kesayanganya menuju sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.
Saat ingin memasuki gang sekolahnya tiba-tiba sebuah motor melaju dengan kecepatan yang sangat kencang dan menabrak motor Della,
BRAAK!!! Kepala Della terbentur keras ke aspal, darah segar meluncur dengan sangat deras dari hidung dan mulut Della, pandanganya kabur dan perlahan dia kehilangan kesadaranya.
Flashback off
Della menghela nafas berat, ini hari ke tiga dia berada di rumah sakit, dia sangat benci dengan infus yang ada di tanganya juga dengan obat yang setiap saat harus di minumnya, dia juga benci dengan aroma rumah sakit yang menurutnya sangat menggangu, dan dia juga sangat benci dengan seseorang yang sudah membuat hidupnya menjadi seperti ini.
Leti menyeka air mata yang ada di pipi Della,"Anak mama pasti sembuh, jangan takut ada mama di sini sayang" leti mengecup pelan kening Della.
Della membuka, matanya di lihatnya Fadrul sudah ada di samping leti tanganya mengusap pelan punggung leti, "Papa Della mau pulang" Fadrul menggenggam tangan putrinya itu,"Kalo kamu udah sehat mungkin sehari dua hari lagi kita bisa pulang sayang" Kata Fadrul
"Della bosen pa" Della menggembungkan kedua pipinya, Fadrul tersenyum lega melihat kondisi putrinya, sekarang wajah Della sudah hampir seperti semula hanya perlu menunggu proses pemulihan.
Di banding dengan awal kecelakaan, Della benar benar tidak bisa di kenali, pipi kanannya naik ke atas sedangkan pipi kirinya turun kebawah, darah segar terus kaluar dari hidungnya, Fadrul bahkan sudah hampir putus asa melihat keadaan putrinya itu.
"Kamu sekarang istirahat ya, biar cepet sembuh dan cepet pulang" Fadrul menyelimuti putri bungsunya itu.
"Owh iya, tadi kakak mu ngajak mama vidio call katanya dia khawatir banget sama kamu," leti merogoh kantong bajunya untuk mengambil hpnya.
"Kak Aini nggak pulang? Padahal Della kan kangen sama kak Aini" Della menatap ujung kakinya lesu.
"Sayang, kakakmu itu kuliah demi cita-citanya, dia lagi sibuk mungkin, dia juga kangen banget sama kamu"Fadrul mencoba memberi pengertian kepada Della
Della hanya menggangguk paham,"Owh ya ma, hp Della mana?"Della mengadahkan tanganya kanannya ingin meminta benda mungil yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.
Fadrul menyentil pelan hidung Della,"Kamu ni ya, masih sakit tapi masih juga mikirin mau main hp" Della hanya tersenyum kecil
Seorang suster masuk membawa nampan yang berisi segelas susu cair putih,"Ini makan siang buat nyonya Fradella" Leti mengambil susu itu sambil tersenyum,"Maksih ya suster," Suster itu hanya tersenyum dan segara pergi dari ruangan itu,
"Della minum ini dulu ya baru main hp" kata leti sambil memberikan segelas susu itu ke Della
Della hanya menerima gelas susu itu dengan malas,"Sampai kapan sih ma, Della nggak bisa makan gini?" Della menggerutu kesal
Mendengar hal itu Fadrul hanya tersenyum geli,"Sayang kamu itu baru selesai oprasi jadi wajar dong, kamu harus sabar jangan ngeluh gitu" Fadrul kembali memberikan semngat untuk puntrinya itu.
Setelah menghabiskan susunya,Della kembali memejamkan matanya, dia sudah tidak berminat dengan hpnya, dia hanya ingin tidur dan berharap semua yang dia alami ini hanyalah mimpi buruk, "Ma, pa Della mau istrihat dulu ya" Kata Della sebelum dia benar-benar tertidur pulas.
Leti membelai rambut Della pelan, lalu dia menatap Fadrul lembut,"Putri kita kuat mas,dia pasti bisa sembuh lagi" Fadrul hanya mengangguk lalu membawa istrinya itu keluar dari ruangan, meninggalkan Della yang sudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE
Teen Fiction"Gue benci sama lo! Gue harap lo mati dan hilang dari bumi ini!" -Fradella Magfiroh Gadis dengan sejuta rahasia, sejuta kesedihan dan juga sejuta harapan. "Gue nggak akan jauhin lo, sebelum lo maafin gue" -Rafassya Farzan, lelaki mesum si pembuat lu...