Kau tahu benar aku telah berada di tempat yang tepat. Ada udara, laut dan daratan. Ada gunung, ada sungai, ada pantai. Saat pagi ia datang membawakan sarapan berupa fajar yang renyah dengan segelas sinar mentari hangat. Ketika tengah hari, ia merapatkan awan-awan, meneduhkan jiwaku yang lelah. Saat senja menjelang, ia membawaku duduk di beranda, bertukar sepiring cerita dengan tawa di atasnya. Dan saat malam datang, ia pelan menyelimutiku, dengan sabar menungguku jatuh dipeluk mimpi. Dan esok saat aku bangun ia kembali menyambut dengan senyum.
Maka begini saja, kau diam di tempatmu, aku di tempatku. Jangan kira hanya dengan kebetulan-kebetulan itu aku jatuh pada genggammu yang telah penuh dengan orang lain.
Mei 2018
YOU ARE READING
ANTOLOGI KEPINGAN RASA
PoetryKumpulan puisi cinta tentang kisah yang aku, kau, dia dan mereka pasti alami dan mengerti.