Part 5

20.6K 1.7K 145
                                    

Voment gaes😇

Jari-jarinya terlihat bergerak lincah di atas keyboard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari-jarinya terlihat bergerak lincah di atas keyboard. Ekspresi serius tak pernah luput dari wajah tampannya.

Pintu ruangan kerjanya diketuk dua kali dari luar. Ketikannya berhenti, mempersilahkan masuk, dan menatap ke arah pintu.

Tampak lah seorang karyawan perempuan yang berjalan mendekat ke arahnya sambil tersenyum malu-malu.

Ia hanya menatap datar karyawannya itu tanpa minat. "Selelet siput." komentarnya tajam.

"Maaf, pak." Gadis itu tersenyum kecut dan buru-buru menghampiri Goumin.

"Kenapa kau yang ke sini? Dimana Huan?"

"Maaf, pak. Sebelumnya saya Anne, anak magang di devisi keuangan. Pak Huan menyuruh saya yang mengantar berkas ke sini karena beliau sakit perut."

Goumin mengangguk mengerti. "Letakkan saja berkasnya di atas map merah dan kembali lah bekerja." ujarnya tanpa menatap sang karyawan karena ia kembali sibuk dengan komputernya.

Anne pergi dari ruangan Goumin dengan kaki yang dihentakkan kesal. Dalam hati ia berjanji akan menaklukkan Goumin, bagaimana pun caranya.

Jika saja dia bisa menaklukkan boss besar yang dirumorkan tidak pernah dekat dengan perempuan itu, maka dia akan menjadi perempuan yang paling beruntung di dunia karena kekayaan pria itu dapat dinikmatinya. Dia akan selalu hidup dalam bergelimangan harta tanpa perlu bekerja.

Anne tersenyum kegirangan seraya mendekap kedua tangannya di depan dada. Wajahnya terlihat begitu berseri-seri.

"Dasar gadis aneh." ujar Lana yang kebetulan ingin menemui Goumin.

"Heh, wanita tua. Jangan mengataiku aneh!" semprot Anne kesal, bahkan dia mendorong bahu Lana tanpa segan.

"Kau!! Beraninya mendorong nyonya tempat kau bekerja."

"Apa? Nyonya? Kau jangan mengada-ngada, wanita tua. Bahkan penampilanmu terlihat seperti cleaning service. Lihat lah wajah kusammu itu, pasti tidak pernah melakukan perawatan." cemooh Anne.

Lana refleks memegang wajahnya dan melihat penampilannya. Belakangan ini dia tidak sempat ke salon atau pun melakukan perawatan karena sibuk mencari informasi tentang calon menantunya. Penampilannya yang sederhana seperti sekarang ini karena habis jogging dengan ibu-ibu lainnya. Tapi tetap saja, Lana tidak terima dikatai oleh bawahan anaknya.

"GOUMIN!! KEMARI KAU ANAKKU!!" teriakan kencang Lana membuat Anne melotot.

Untungnya, Goumin segera datang memenuhi panggilan kanjeng ratu. "Kenapa berteriak, mom?"

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang