Chapter 1 (Start of Hell)

48 5 28
                                    


Rasa pening membalut kepala Yoorae. Perlahan matanya terbuka ketika secerca cahaya matahari senja menyinari matanya. Pandangannya buram namun perlahan mulai normal seiring dengan kedua kelopak matanya yang mencoba terus-terusan berkedip.

Indra sentuhnya merasakan sesuatu yang kasar dan lembab sedangkan indra penciumannya mencium bau pine , blackwood, dan dedaunan kering. Dengan kesadaran yang belum penuh perlahan Ia mencoba tuk bangun dengan rasa sakit ditubuhnya. Ia menyenderkan tubuhnya pada salah satu pohon pinus yang diameter batang pohonnya cukup lebar.

Ia melihat kesekeliling. Hening dan sepi kecuali suara serangga-serangga kecil yang sedikit menemaninya. Ia mengkerenyutkan dahinya dan mencoba berpikir walaupun ketika Ia mulai mencoba tuk berpikir justru rasa sakit yang masuk ke kepalanya. Seingatnya, Ia tengah berlari untuk survive di salah satu rumah tua namun Ia tertembak oleh seseorang yang tak dikenal setelah teman-temannya mati terlebih dahulu.

Kresekk kresseeekk

Yoorae sedikit terlonjak mendengar suara semak-semak bergoyang. Ia mulai siaga. Takut-takut jika tiba-tiba ada seekor binatang buas menghampiri dan langsung menyerangnya. Ini hutan dude. Sudah pasti binatang buas sangat banyak disini.

Grrr Grrr kreseeekk kressekk

Yoorae dengan sekejap berdiri dan membalikkan badannya menghadap kearah suara yang berasal dari semak-semak. Kakinya perlahan melangkah untuk mundur walaupun sebenarnya kakinya belum terlalu kuat untuk berdiri. Ia mundur sembari memegang kepala yang yang baru Ia sadari ternyata berdarah. Asal darahnya pun dari bekas luka yang Ia dapatkan karena tertembak.

Kreess Grrraaahhhhh

Seekor serigala langsung meloncat keluar dari semak dan Yoorae reflek berlari sampai Ia tak ingat bahwa keadaan tubuhnya masih lemah. Ia berlari dan menengok kebelakang, Seekor serigala berwarna Silver mengejarnya. Yoorae terus berlari dan berharap menemukan sebuah jalan raya atau menemukan seseorang yang dapat menolongnya.

Tanpa melihat kebelakang Ia terus berlari. Masa bodoh dengan keadaan didepan yang tanpa cahaya karena Ia mulai memasuki hutan yang lebih lebat sehingga tak ada satupun secerca sinar matahari yang masuk kedalam sela-sela daun. Yang paling penting adalah Ia harus selamat sekarang. Jalanan yang gelap membuat dirinya tak dapat mengetahui apa yang sebenarnya ada didepannya dan akhirnya Ia jatuh karena tersandung oleh salah satu batang kayu dari pohon yang sudah tumbang.

"Yoorae-ah!"

Seseorang tiba-tiba memeluk dirinya. Yoorae sedikit terlonjak namun tetap membalas pelukkan tersebut. Ia tak tahu siapa yang tengah Ia peluk karenakeadaan yang gelap.

"Ini aku bodoh, Miyeon!"

Miyeon menyadari bahwa Yoorae masih bingung dengan keadaan yang terjadi. Miyeon membuka ranselnya lalu meraih sesuatu yang ada didalam ranselnya. Ia menyalakan senter dan menyoroti kearah wajahnya.

"Miyeon-ah! A-aku...aku dikejar s-serigala tadi! Serigala!" Yoorae berteriak panic sambil mengguncangkan-guncangkan tubuhnya dan hanya ditanggapi tawaan oleh Miyeon.

"Hahaha... Itu aku, bodoh"

Yoorae mengkerenyitkan alisnya, "Hah? Apa?"

"Serigala itu aku"

"Jangan bercanda. Ini tak lucu"

"Aku tak bercanda bodoh!"

Miyeon berdiri lalu sedikit membungkuk. Snif. Tubuhnya berubah menjadi seekor serigala silver dan sangat mirip dengan serigala yang mengejar Yoorae tadi. Yoorae membelalakan matanya dan hampir berteriak sebelum Miyeon kembali merubah dirinya mejadi manusia.

MoonCrashWhere stories live. Discover now