Bab1. Masalah

16 1 0
                                    

BELLA menatap dirinya di cermin senyumnya mengembang. Hari ini hari pertama bella menjadi siswa resmi setelah melewati OSPEK. Bella merasa bangga melewati OSPEK dengan mulus tanpa hambatan.

Bella menuruni tangga dengan riang "Pag...i.. Oh" bella kecewa harusnya semua orang yang ada di rumah bahagia dengan semua pencapaian bella selama OSPEK. Orang tuanya selalu saja seperti itu sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperdulikan bella.

"BI... SUSU BELLA MANA? " bibi menghampiri bella dengan susu coklat kesukaannya.

"Makasih bi! " bella tersenyum tipis. Dari lahir bella memang sudah di asuh oleh bi inah. Rere lebih mementingkan pekerjaannya di banding dengan bella. Wajar saja bila bella lebih sopan terhadap bi inah dari pada mami dan papinya.

"Bi aku berangkat sekolah dulu ya!" setelah berpamitan bella menuju teras untuk memakai sepatu.

"Pak asep! Yuk berangkat"

Bella menarik napas gugup. Resmi menjadi anak sma dengan seragam khas dari sekolah bukan hal yang mudah. Kalian harus siap mendengar omelan, teguran, atau hukuman yang pasti membuat semua menyerah karena tidak sanggup. bella menyuruh pak asep menjemputnya sepulang sekolah.

"BELLA!!!! " bella pun spontan menoleh ke asal suara ternyata sahabat sahabatnya agnes dan riana.

"T...ungguin gu..e" dengan suara tersengal agnes menemui bella sementara riana hanya menggeleng melihat kelakuan satu sahabatnya ini.

"Jangan lari lari setan! Lu kira ini lapangan apa?" bella memutar bola matanya malas. Walaupun bella terbiasa dengan sikap agnes yang kekanak kanakan tapi tetap saja bella malu, agnes itu memang manja berbeda dengan bella yang mandiri. Terpaksa!!

"Jahat lu sama gue! Bodo amat gue marah" rengek agnes

"Lagian lo lari lari sambil teriak teriak mending kalau sepi lah ini banyak orang malu gue punya teman kaya lo! "

"Udah! Stop kalian ini sahabatan tapi kerjaannya berantem mulu enggak ada kerjaan banget, mending kita liat kelas aja yuk " riana menengahi pertengkaran kecil bella dan agnes. Bella dan agnes mengangguk.

Mereka menghampiri kertas yang di tempel di mading. Masing masing nama sudah tercatat begitu pun dengan bella.

Bella menatap agnes "yes satu kelas kita nes! " mereka berdua berpelukan bagai teletubies.

Riana terkekeh "gitu dong! Tapi sayang gue enggak sekelas sama kalian"

"Enggak papa kan nanti istirahat kita ketemu lagi ya enggak nes" bella tersenyum lalu memeluk riana.

"Dah!! ketemu nanti istirahat, yuk bel" bella menggangguk.

Selama pelajaran di mulai sampai istirahat tidak ada yang istimewa bagi bella. Bella mengira kalau pertama menjadi siswa resmi akan menyenangkan tapi dia salah teman teman sekelas sama sama membosankan.

Bella menggerutu "Si riana kemana sih? Katanya janjian di kantin"

"Iya lama amat gue laper nih! " ujar agnes sambil memegangi perutnya.

Bella menatap agnes "yaudah duluan aja yuk! " bella mengajak agnes, sebelum melangkahkan kaki ke tempat duduk yang kosong.

Tak berapa lama riana menghampiri bella dan agnes sambil membawa minuman di tangannya " aduh sori guys, gue tadi di suruh sama guru buat nyimpen bukunya"

Bella membuang napas beratnya " kita udah nunggu dari tadi riana" agnes merespon dengan menggelengkan kepala

"Lo itu ya! Gini ni punya temen yang lamban" sindir agnes

BelanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang