Chapter 3

10 2 0
                                    

Happy reading gaes📖📖








































~Keyla POV~
Sumpah... gue gak nyangka banget, akhirnya impian gue, yang dulunya gue kira hanya sebuah angan-angan belaka ternyata dapat gue wujudin hari ini. Hari dimana gue akan memulai bersekolah di kota impian gue sewaktu kecil.

Yups... London adalah kota impian gue, banyak hal yang ingin gue lalukan dikota ini. Mungkin kalau bukan karena Justin, gue gak bakal datang ke London. Benar omongan orang, kalau dibalik permasalahan pasti ada hikmahnya, dan sekarang gue merasakan hikmah dari renggangnya hubungan gue sama Justin. Impian yang udah lama gue simpan akhirnya terwujud, berkat Justin.

Gegara gue sama Justin ada masalah, gue nekad untuk ke London hanya untuk menemuinya, hanya untuk sekedar tau bagaimana kabarnya. Awalnya emang sepeti itu, namun ini semua sangat diluar dugaan, gue kira gue gak bakal lama di London, tapi nyatanya... sepertinya 3 tahun mendatang gue akan menetap di London, karena tante Sandra nyuruh gue buat sekolah disini, dan sekarang hari pertama untuk bersekolah di sekolah baru.

Sepertinya hari-hari gue selanjutnya akan kembali indah, ya walau tanpa Justin. Tapi gue yakin, suatu saat, pasti gue dan Justin akan bertemu kembali.

~Other POV~
Kedua saudara sepupu itu nampak begitu bersemangat datang ke sekolah, meskipun satu diantara mereka ada yang males buat ketemu seseorang, namun dia hanya berharap supaya gak ketemu cowok itu sehari saja.

Dan itu semua gak akan mungkin terjadi, selama mereka berada di kelas yang sama. Tapi Michel hanya bisa berharap untuk tidak diganggunya saja itu lebih dari cukup.

Karena nampaknya Michel gak menyukai cowok yang bernama Justin itu. Yang kemarin maksa Michel hanya untuk ganti rugi, dan mengganggunya saat jam pelajaran sedang berlangsung, dan dari ulah Justin itu, Michel dapat hukuman.

Michel berjalan menurun.i tangga untuk sarapan bersama nyokapnya, namun saat Michel ada di meja makan yang dia lihat hanya nyokapnya yang kini tengah menuangkan susu putih ke dalam gelas.

"Morning mam."

"Morning dear."

"Lho, Keyla kemana? Kok kalian gak barengan?"

"Kayaknya Keyla bangun kesiangan, mungkin gara-gara semalem tempelkan sampai larut malam."

"Oh... Chel... nanti mama mau keluar, lagi ada acara sama karyawan-karyawan mama."

Eh.. btw, Sandra itu ibu rumah tangga namun dia juga punya kesibukkan lain untuk mengurus perusahaan sepatu yang dimilikinya, awalnya dia hanya iseng untuk membuka toko sepatu kecil-kecilan, bukannya penghasilan bokap Michel gak mencukupi kebutuhannya, namun karena Sandra emang ingin punya kesibukan sendiri. Dan siapa sangka kalau dulunya hanya punya toko sepatu, kini usahanya berkembang amat pesat, bahkan Sandra telah punya perusahaan sepatu sendiri yang bercabang dimana-mana.

"Iya, tapi jangan pulang malem ya ma..."

"Ya mungkin nanti pukul 9 Mama udah pulang kok."

Michel sebenarnya sering sekali merasa terabaikan oleh orang tuanya, yang begitu sibuk menitih kariernya masing-masing. Hingga tak ada waktu yang disisihkan hanya sekedar untuk menghabiskan weekend bersama. Bagaimana tidak, Bokap Michel seorang TNI yang selalu bertugas di luar negeri, yang sangat jarang pulang, dan nyokapnya... sibuk ngurus usahanya sendiri. Michel emang sangat beruntung, terlahir dari keluarga yang bergelimang harta.

Namun sebenarnya Michel tak ingin itu, Michel gak butuh harta, karena bonyoknya sibuk untuk mencari uang dan bahkan sampai mengabaikannya. Michel sering merasa kesepian, selain karena bonyok yang sibuk untuk urusannya masing-masing, ditambah dirinya merupakan anak tunggal, tak mempunyai saudara dan itu menambah kesedihan Michel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

The Problem Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang