Chapter 4

10 3 0
                                    

Aurel merasa ada yang aneh dengan Michel, walau dia sudah bertanya dan Michel hanya menjawab dengan anggukan kepala, Aurel masih belum pertama kalau tidak terbaik sesuatu dengan Michel. Alhasil dia kembali membuka mulut untuk bertanya dan sekaligus memecah keheningan diantara mereka.
"Lo kenapa sih Chel?"

"Gue gak papa kok."

"Kayaknya lo suka deh sama Justin."

Sebuah kalimat yang meluncur dari mulut Aurel, sukses membuat Michel introspeksi diri. Hingga menimbulkan berbagai macam pertanyaan didalam benaknya yang tak mampu untuk dia tanyakan

'Masa iya gue suka sama tuh makhluk kutub utara?'

'Trus gimana sama perasan makhluk kutub utara itu?'

'Apa mungkin dia juga punya perasaan ke gue?'

'Gue jatuh cinta? Sama Justin?'

Michel menepis jauh-jauh pertanyaan yang terakhir dia batin, karena hal itu gak akan terjadi, dan dalam buku sejarah seorang Michella Aulia Shalsabilla insiden jatuh cinta, atau hanya sekedar memiliki perasaan nyaman kepada seorang Justin Marchell gak akan pernah terjadi, karena menurut Michel dia tak mempunyai perasaan kepada Justin, cowok jutek, sok cool, pemarah, egois dan sifat negatif lainnya nampak terkumpul semua pada diri seorang Justin.

"Chel... tuh kan lo ngelamun lagi. Apa sih sebenarnya yang ada salma benak lo?"

"Emm... enggak, siapa yang ngelamun, gue cuma lagi males ngomong doang."

"Udah deh Chel... mendingan lo jujur aja sama gue, lagian kita kan udah lama temenan dan gue juga udah faham sama sifat lo."

"Gue harus jujur gimana lagi? Gue udah jujur sama lo Rel, kalau gue emang gak suka sama Justin. Tapi anehnya, entah kenapa gue khawatir sama Justin."

"Ya mungkin itu tanda-tanda kalau lo udah mulai ada perasaan  sama Justin."

"Ngomong apaan sih lo Rel."

Akhirnya pembicaraan mereka berdua mengalir sampai tak terasa kalau mobilnya telah sampai tepat diparkiran Rumah Sakit tempat Justin dirawat. Aurel dan Michel segera turun dari mobil dan bergegas menyusuri Rumah Sakit untuk mencari ruang rawat Justin.

Ketika Michel hendak menoleh ke arah kanan, tampak ada segerombolan teman sekelas mereka berdua yang masih mengenakan seragam lengkap. Michel sangat yakin bahwa disitulah ruangan Justin. Ketika Michel berjalan menuju teman yang lainnya, dia merasakan sesuatu hal yang selama ini tak pernah terjadi didalam dirinya.

~Michel POV~
Entah kenapa sesaat ketika kaki ini ingin melangkah menuju ruangan itu, ruangan dimana teman sekelasnya-Justin dirawat. Jantung gue terasa telah berhenti berdetak, tapi bukan berarti gue mati, pernapasan pun tak teratur dan rasa gerogi yang mulai melanda. 'Ada apa sama gue?' 'Kenapa gue jadi grogi kayak gini?' 'Apa mungkin yang diomongin Aurel tadi benar? Kalau gue udah mulai punya perasaan sama Justin?' Hal itu gak akan pernah terjadi, gue yakin. Karena gue gak mungkin bisa jatuh cinta sama orang yang selalu membuat gue jengkel.

"Chel... lo ngapain berhenti disini, ruangan Justin itu masih didepan sana."

"Nggak papa, gue cuma sedikit ragu aja mau masuk ke ruangannya Justin."

"Udah lo masuk aja, lagian dari pada lo penasaran terus sama kondisi Justin. Udah deh, percaya sama gue, mending lo masuk aja."

"Tapi kan..."

Ucapan gue terpotong karena Aurel sudah menarik tangan gue untuk memaksa masuk ke ruangan Justin.

Cklek...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Problem Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang