sendiri

555 83 6
                                    

Hari ini Hanbin sendiri, tak sepenuhnya sendirian. Tapi Hanbin merasa hampa, karena...

Karena Jiwon sedang ada pemeriksaan yang membutuhkan waktu berjam-jam hingga ia kembali ke kamarnya.

Sang ibunda yang melihat anak lelakinya terbengong-bengong merasa miris, sang ibu kira bahwa anaknya merasa tak nyaman dikamar ini. Padahal, Hanbin nyaman kok, apalagi kalau ada Bobby.

Sang ibu mengelus pelan tangan Hanbin, "kau harus cepat makan, eomma harus menjemput Hanbyul. "

Hanbin mengangguk lalu memakan makanannya.

Detik berganti menit, menit berganti jam.

Hanbin kesepian.

Bobby cepat pulang.

Pulang? Ah tidak, Hanbin menggeleng. Kok pulang? Memang ini rumah? Memang Hanbin siapanya Jiwon hingga mengharapkan hal yang seperti itu?

Hanbin mengalihkan atensinya, sekarang melirik jam dinding yang tepat tertempel di depan nya.

22.45

Dan Jiwon belum kembali. Ah.. Lebih baik Hanbin tidur.

.
.
.

"Selamat pagi, apa mimpi buruk? Atau mimpi diriku? Hehe"

Mata Hanbin belum terbuka sepenuhnya tapi ia bisa mendengar seorang itu bicara. Seorang yang ia tunggu.. Tunggu?!

"Kau kembali? " Hanbin terbangun. Dilihat nya pemuda bernama Jiwon Kim atau yang akrab dipanggil Bobby sedang tersenyum kearahnya. Wajahnya lebih pucat dari sebelumnya, tangannya terkulai lemah tubuhnya setengah berbaring.

Cahaya yang menembus jendela menyilaukan mata Hanbin tapi tak urung tuk menatap Jiwon. Malahan Jiwon seperti matahari.

Mataharinya Hanbin tentunya.

Hospital | double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang