0- Permulaan

42 10 8
                                    

Jika rasa sayang ku bisa diukur. Aku sangat yakin, peneliti sekalipun tidak akan sanggup mengukurnya.

-YENDO-

***

Pagi yang dipadukan dengan awan mendung menciptakan suasana sejuk. Kini, seorang gadis tengah menikmati udara sejuk itu. Dengan seragam kebanggaan nya, ia melangkah dengan riang menuju tempat yang kini menjadi rumah keduanya sejak setahun yang lalu.

Hari ini, hari pertama memulai sekolah. Setelah libur yang sangat panjang.

Hari yang ditunggu-tunggu oleh gadis itu.
Hari dimana ia memulai sekolah lagi.
Hari dimana ia mendapat uang jajan kembali. Ah jika diingat-ingat, uang tabungannya telah habis karena liburan.
Uang tabungan yang habis karena memborong cemilan, buat stok liburan. Belum lagi membeli dvd untuk membunuh rasa bosan nanti. Ahh iya kuota setiap minggu juga, telah menguras kantong gadis itu.

Uang yang ditabung buat kebutuhan mendadak, telah raib hanya beberapa hari saja.

"Ck. Banyak banget pengeluaran libur tahun ini" kesal Alana.
Kini Alana menghitung uang yang tersisa di dompetnya.

"Itu akibatnya kalau lapar mata, Al" kekeh Reyhan yang tengah duduk disamping Alana sambil bertompang dagu.

"Ish Alana kan cuma beli cemilan doang, Rey" bohong Alana, yang masih memandang dompetnya sedih.

"Gak percaya gua" sinis Reyhan.
Alana terkekeh mendengar ucapan sahabat nya itu.

Alana dan Reyhan sudah bersahabat sejak sekolah dasar.
Alana tidak mengerti, mengapa selalu dipertemukan dengan Rehyan disekolah yang  sama. Meskipun tidak selalu satu kelas, tapi Alana dan Reyhan tetap menjalin persahabatan yang kini semakin erat.

"Jadi yg dvd lu pap in ke gua itu apa? Loh nyolong? Apa stok lama? Ah gak yakin gua kalau loh punya stok lama, secara satu dvd loh bisa habisin sehari. Terus loh pasti beli kuota juga kan tiap minggu? Gua tau loh Al, gak bisa hidup tanpa kuota biar sehari doang." ucap Reyhan panjang lebar.

Alana yang mendengar ceramah Reyhan, memutar bola matanya jengah.
Alana sudah hapal Reyhan kaya apa, contohnya masalah sekarang pasti dia ceramah panjang lebar ngalahin khotbah para penceramah.

***

KRING...KRING...KRING...

Jam istirahat yang ditunggu-tunggu Alana, akhirnya berbunyi.

Tidak bisa dipungkiri salah satu sesi saat pembelajaran di sekolah yang paling disukai peserta didik adalah jam istirahat. 

Alana melangkahkan kakinya ke kantin bersama teman-teman sekelasnya, sambil bercerita yang bisa mereka ceritain. Seperti, kakak kelas yang cakepnya nambah, adik kelas yang gemes nya minta ditabok.

Ditengah perjalanan, Alana tengah melihat Rehyan melambaikan tangan ke arahnya.

Kenapa harus ketemu tempakul ciruk sih, malesin banget

Alana putar balik aja kali yah

Eh tapi, teman yang lainnya kaya apa

Love Is A FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang