03- Konyol Squad?

17 4 0
                                    

Aku tidak peduli mereka beranggapan seperti apa tentang ku. Yang terpenting, orang-orang terdekat ku tidak terjerumus ke hal-hal yang bisa menyakiti dirinya sendiri.

-Alana Maika Sibarani-

***

Alana melangkahkan kaki nya ke arah perpustakaan. Ia ditemani oleh Ufa, kenapa? Karena Alana dan Ufa memiliki kesamaan yang sama, suka membaca buku terlebih lagi membaca novel.
Di perjalan Alana menceritakan tentang cowok es krim itu.
Alana memberi nama pria itu, dengan sebutan 'cowok es krim'.

"Fa, kan minggu kemaren Alana ketemu sama cowok es krim. Ganteng banget!"

Ufa yang mendengar sebutan 'cowok es krim' itu, terheran-heran. Apa maksudnya Alana.

"Cowok es krim? Lo suka sama abang-abang yang jual es krim, Al?" heran Ufa.
Alana bisa melihat keheranan Ufa itu, ia pun mulai menceritakannya.

"Ih bukan gitu,Fa. Alana itu kan kemaren anu, panjang kalau Alana ceritain"

"Yasudah, intinya aja." ufa memberi solusi, biar Alana tidak usah menceritakan detailnya.

Alana langsung menceritakan tentang 'cowok es krim' itu kepada Ufa.
Sepanjang Alana bercerita, sudah banyak sekali ekspresi yang Ufa tunjukkan. Entah itu ekspresi kaget, mata berbinar, penasaran, dan masih banyak lagi.
Ufa bisa melihat, Alana benar-benar menyukai pria itu. Pria yang berhasil membuat Alana tertarik, hanya dengan pertemuan sekali saja.

Selama Ufa mengenal Alana, ia tidak pernah melihat Alana sebahagia itu menceritakan lawan jenisnya. Terlebih, hanya sekali pertemuan.

Ufa sangat yakin, pasti di balik pertemuan Alana dengan pria itu, ada kisah dibaliknya. Yah Ufa sangat yakin itu.

***

KRING..KRING..KRING

Bel berbunyi. Bertanda jam pertama dimulai, Alana segera memasuki kelasnya bersama Ais.

Alana baru saja kembali dari toilet, ditemani oleh Ais.

Alana langsung menduduki kursinya, ia sebangku dengan Iqa.
Alana sekelas dengan Ais dan Iqa, sedangkan Ufa sekelas dengan Reyhan. Padahal, Alana sangat berharap mereka berlima bisa sekelas.

"Gua heran, kenapa cewe kalau pergi ke wc selalu minta ditemani. Gak pernah gitu pergi sendirian" tutur Doni yang ada dibelakang Alana.

Doni salah satu teman Alana. Doni merupakan murid termalas di kelas Alana.

"Heh! Encom diem ya lu, kalau gak tau apa-apa diem" sinis Iqa yang terganggu oleh ucapan Doni.

"Yaudah kan Dedeq gak tau apa-apa,  kasih tau dong qaqa" goda Doni ke Iqa.
Alana yang melihat itu terkekeh. Alana yakin Doni menyukai Iqa, bukannya Alana sembarangan menyimpulkan itu, tapi selama ini Doni memang sangat suka menganggu Iqa.
Padahal, selain terkenal pemalas. Doni juga sangat anti dengan cewe, entah kenapa itu tidak berlaku kepada Iqa.

Doni yang tengah asik menggoda Iqa, terhenti ketika bu Endah memasuki kelas XI-Ips 4, yaitu kelas nya Alana.

Bu Endah adalah guru matematika yang terkenal sangat killer, selain killer bu Endah juga terkenal sangat sadis ketika memberi remed.

"Assalamualaikum, anak-anak"

"Waalaikumsalam, bu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is A FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang