SWY - 1

12 2 0
                                    

"Kata mereka hidupku sempurna, tapi pada kenyataannya justru sebaliknya."
-Sinta.

****

"Sin?" panggil Dhea, sahabat Sinta.

"Hmm?" jawab Sinta dengan gumamman. Sinta masih tetap diposisinya, tidak menoleh sedikitpun ke arah Dhea.

"Gue badmood banget hari ini!" ucap Dhea dengan nada tak bersemangat.

"Badmood kenapa?" kini Sinta menatap sahabatnya dengan iba.

"Minggu depan- minggu- depan-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Dhea memeluk Sinta dan menangis sejadi-jadinya.

"Astaga Dhea! Lo kenapa??" Sinta panik setengah mati melihat sahabatnya menangis. Tidak menangis biasa, Dhea menangis histeris.

"Dhe? Lo lagi ada masalah ya?" tanya Sinta lagi.

Tak mendapat jawaban dari mulut Dhea, Sinta hanya bisa pasrah menunggu Dhea sampai tangisnya mereda dan seragam sekolah nya basah akibat terkena tumpahan air mata sahabatnya.

"Gu- gue... Ming-minggu depan-" Dhea masih terbata-bata berbicara.

"Lo kenapa? dan ada apa dengan 'Minggu depan' Dhe?" tanya Sinta pelan.

"Minggu depan sidang perceraian ortu gue Sin! Huaaa" dan Dhea kembali menangis histeris dipelukan Sinta.

"Lo harus kuat dan sabar ngadepinnya Dhe... Inget, masih ada 2 adek lo yang masih kecil. Dan sebagai kakak-an lo harus terlihat fine-fine aja didepan adik lo. Gue tau, itu pasti sulit lo lakuin, tapi gue percaya lo pasti paham kan maksud gue? buat adek-adek lo tenang ya?" ucap Sinta panjang lebar kepada sahabatnya. Ia tidak ingin sahabatnya down dan depresi. Ia akan mendukung dan juga menghibur sahabatnya, bila perlu, ia juga akan melindungsi sahabatnya.

"Thank you so much my best friend!"Dhea menegakkan tubuhnya dan matanya menangkap bekas tangisannya di seragam sekolah Sinta.

"Sorry Sin... Gara-gara gue, seragam sekolah lo jadi basah hehe" ucap Dhea pelan dengan pandangan merasa bersalah dan cengiran khasnya.

"Iya gak apa, santai aja kali! Gue ada baju ganti kok di loker wkwk" jawab Sinta.

"Hehe sekali lagi sorry and thanks Sin!" ucap Dhea.

"Iya sama-sama. Yuk ke kelas!"

****

"Anak-anak jangan lupa kerjakan tugas yang sudah bapak berikan, kalau tidak kalian akan bapak hukum!" ucap Pak Dandi dengan tegas lalu keluar dari kelas.

Saat pulang...

"Sin? gue pulang ikut bareng lo ya? tapi mampir dulu ke kedai kopi langganan, gimana?" tanya Dhea meminta persetujuan.

"Boleh deh, gue juga bete kalo dirumah mulu." jawab Sinta dengan anggukan setuju.

"Okee sip! Ayo cawww~"

****

"Mau pesen apa mbak-nya?" tanya sang pelayan.

Stay With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang