Jeonghan hampir saja mundur dari rencananya untuk bertemu Doyoon, karena dia merasa belum siap menemui seseorang yang mempunyai tempat istimewa dalam hati pacarnya. Bagaimanapun Doyoon adalah mantan terindah Seungcheol. Dia adalah cinta pertama dan patah hati pertama Seungcheol.
"Tidak apa-apa, Doyoon pasti menyukaimu."
"Bukan itu," Jeonghan sudah sedikit mengenal Doyoon dari cerita-cerita Seungcheol, dia anak yang baik. Jeonghan hanya takut tidak bisa menyembunyikan kecemburuannya kalau melihat kedekatan Seungcheol dan Doyoon.
"Kenapa?"
"Kamu sendiri saja, aku tidak ikut masuk."
"Kita sudah sampai, kenapa berubah pikiran?" Mereka bahkan sudah di depan kamar rawat Doyoon.
"Seungcheol," sepasang kekasih itu menoleh bersama, Doyoon tersenyum manis disana bersama Kahi yang mendorong tiang cairan infus di sampingnya. Mungkin Doyoon baru saja dari taman belakang rumah sakit.
"Kamu ke taman lagi?" Tanya Seungcheol setelah mereka sudah masuk ke ruang perawatan Doyoon.
"Iya, aku bosan. Habis Seungcheol kelamaan kesininya." Doyoon protes dengan manisnya.
"Maaf, tadi aku harus beli ini dulu."
"Oh, ini kue kesukaanku." Mata Doyoon berbinar, "Kali ini kamu termaafkan, Seungcheol. Awas saja kalau kamu telat lagi." Seungcheol selalu datang setiap pukul 5 sore, tapi kali ini dia terlambat satu jam karena harus menjemput Jeonghan di toko kue tersebut.
Bicara tentang Jeonghan, lelaki itu masih diam sejak masuk ke ruangan. Bukannya tidak mau ikut dalam pembicaraan, Jeonghan lebih tidak bisa masuk ke dalam obrolan kedua mantan kekasih itu. Dia merasa tidak percaya diri.
"Aku mau ngenalin seseorang."
Jeonghan tersentak saat Seungcheol menarik lengannya. Tubuhnya mendadak kaku, bahkan untuk tersenyum kecil. Doyoon membalas senyuman Jeonghan.
"Ini Jeonghan, pa—"
"Saya teman Seungcheol saat kuliah." sontak Seungcheol menoleh pada Jeonghan, tapi Jeonghan jelas terlihat menghindari tatapan Seungcheol, ia justru menerima jabatan tangan Doyoon.
"Ooh." Tak disangka kedua tangan Doyoon menggenggam tangan Jeonghan. " Jeonghan, seperti apa Seungcheol saat kuliah?"
"Apa?" Seungcheol sedikit mencengkeram lengan Jeonghan tanpa sepengetahuan Doyoon, tapi Jeonghan segera melepasnya.
"Aku penasaran."
"Aku, kan sudah cerita tentang itu padamu." Seungcheol akhirnya beralih pada Doyoon.
"Kalau mendengar dari orang lain lebih seru. Kamu mau cerita kan, Jeonghan?"
Jeonghan mengangguk, dia mulai bercerita bagaimana dinginnya sosok Seungcheol saat masih kuliah dulu bahkan sering di cap sombong. "Tapi Seungcheol termasuk mahasiswa populer. Meskipun banyak yang tidak suka tapi lebih banyak mereka yang menyukainya sih."
Doyoon terkekeh "Aku tidak terjekut kalau dia populer, tapi dingin dan sombong aku benar-benar tidak percaya."
"Kenapa?" Tanya Jeonghan.
"Dia tidak seperti itu saat SMA. Seungcheol itu sangat ramah bahkan terlalu baik sama semua orang, sampai tidak sadar membuat orang-orang salah paham karena itu. Untung aku bukan pacar yang cemburuan saat itu."
"Hah?"
"Aku tidak terima yang itu." Doyoon dan Jeonghan sama-sama tidak mengerti maksud Seungcheol.
"Kamu cemburu, terutama dengan adik kelas ketua pemandu sorak."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE ✔
Fanfiction"Cinta pertama itu indah Cinta pertama itu sulit dilupakan Cinta pertama itu takan pernah mati" . . Benarkah seperti itu? --------------SCOUPSNOONA-------------- Seungcheol merasa hidupnya sudah lengkap, kehidupan dan percintaannya berjalan dengan b...