Ten hanya diam, ia melangkah menghampiri taeyong yang sedang bercermin. "aku merindukanmu." ucapnya sambil memeluk taeyong dari belakang. "kau jarang pulang sekarang." lanjutnya, sambil menyenderkan kepalanya di punggung taeyong.
Taeyong berhenti mengancingkan kemejanya, ia diam memikirkan kalau memang ia jarang pulang ia selalu menginap dihotel atau kantornya agar bisa tidur bersama sekretarisnya, Jisoo.
"baiklah hari ini aku milikmu." taeyong berbalik memegang pundak ten.
Ten tersenyum mendengar ucapan taeyong, tapi jauh didalam hatinya kalau ia sebenarnya sedih. Hari ini taeyong miliknya, bukankah untuk besok taeyong sudah bukan miliknya?
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 13.27. Kegiatan mereka dari tadi hanya menonton siaran televisi, tidak ada kegiatan lain. Taeyong yang duduk dengan ten yang menjadikan dada taeyong sebagai sandarannya.
"ahh aku ke toilet dulu." ten kembali duduk tegak dan taeyong pergi ke kamar mandi.
Tidak lama kemudian handphone taeyong berbunyi.
"jisoo?"
Ten membaca nama yang tertera di layar ponsel, ia ragu apakah harus mengangkat panggilan tersebut atau tidak. Tapi akhirnya ten angkat karena ia takut panggilan itu penting."yeoboseyo?"
Ten sedikit bingung saat seorang di sebrang telfon terdiam, ia menjauhkan ponsel taeyong dari telinganya ia pikir panggilannya sudah berakhir. Tapi layar menampilkan kalau panggilan masih tersambung.
"yeoboseyo?" ucap ten lagi mendekatkan ponsel taeyong ke telinganya.
"di mana taeyong?"
*tbc