part 07

420 51 27
                                    

Happy reading...

Ayo kita pulang, ada sesuatu yang harus aku ceritakan." Ucap Namjoon memecahkan keheningan.

Mereka kembali ke rumah sakit dimana Namjoon bertugas. Dan sekarang mereka sedang berada di ruang kerja Namjoon.

"Apa yang ingin kau katakan hyung?" Tanya Taehyung.

"Sebenarnya Woo Jeong ahjumma meninggal karena tubuhnya yang tidak memiliki----" Namjoon menggantungkan ucapannya. Sungguh itu sangat berat bagi Namjoon.

"Hyung berbicaralah dengan jelas! aku tak mengerti apa maksudmu." Kesal Taehyung.

"Apa kalian tahu? Sebenernya selama ini Woo Jeong ahjumma hidup dengan satu ginjalnya." Namjoon menghela nafas panjang setelah memberi tahu semua itu. Ia juga menatap Jungkook yang duduk bersebelahan dengan Yoongi di sofa ruangannya.

"Mana mungkin. Lelucon macam apa ini?" Sarkas Jungkook.

Yoongi hanya bisa menangis sambil menatap punggung Jungkook yang membelakanginya.

"Ini semua salahku, andai saja aku tak menerimanya saat itu." Yoongi membuka mulutnya dengan kata-katanya yang membuat semua orang bingung.

"Apa maksudmu?" Taehyung langsung menatap dan menggenggam erat bahu milik Yoongi meminta jawaban dari semua ucapannya.

****

Ahkk...

Eomma Yoongi sudah tidak kuat lagi eomma... Yoongi ingin mati saja, ini sangat menyakitkan.

Sayang...kau tak boleh berbicara seperti itu
Eomma sangat menyangimu...bertahanlah.

Sakit...

Pasien harus segera mendapatkan donor ginjalnya buk, tubuhnya sudah tidak kuat untuk bertahan dengan ginjal yang tidak lagi berfungsi dengan semestinya.

Ouh Tuhan bagaimana ini...apa yang harus kulakukan,
Seseorang bantu aku...

Permisi tuan... Aku akan mendonorkan ginjal ku untuk Yoongi.

Woo Jeong, apa yang kau lakukan disini,
Kau yakin? Lalu bagaimana dengan dirimu.

Tenanglah aku akan baik-baik saja.

Pembedahan pun dilakukan

Yoongi dan Woo Jeong berbaring bersebelahan.

Woo Jeong ahjumma...

Hai Yoongi...

Ahhkk...

Tenanglah Yoongi, sebentar lagi kau akan sembuh, kau akan hidup seperti sediakala. Tak ada lagi rintihan kesakitan yang keluar dari mulut mungilmu. Tetaplah menjadi Yoongi ku...

Aku mencintaimu ahjumma...

Cinta ku lebih besar untukmu...


****


Tak ada yang berbicara.

Tubuh Taehyung terkulai lemah tak berdaya mendengar tuturan Yoongi.

Lain Taehyung lain pula Jungkook. Ia hanya memasang muka blank nya. Ia menatap kosong ke arah lantai.

"Hyung..." Panggil Namjoon dengan suara yang bergetar hebat.

"Ini semua salahku... Ini salahku!" Yoongi kembali menjambak rambutnya.

"Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Woo Jeong ahjumma dulunya adalah seorang maid di rumah kita Namjoon, dialah yang selalu mengurusku saat eomma bekerja." Yoongi berusaha menjelaskan semua kejadian itu.

"Jungkook, Taehyung, kalian boleh menghukum ku. Aku rela. Ayo lakukan sesuka kalian. Lakukanlah!" Yoongi menarik tangan Taehyung mengarahkannya pada pipinya.

"Ayo pukul aku Taehyung! pukul aku!"

"Tidak perlu hyung... Aku mempercayai takdir. Ini semua takdir Tuhan. Aku ini hanya ciptaannya, jadi aku tidak berhak untuk mengekang semua ini." Taehyung sama sekali tidak ingin membalas suruhan Yoongi. Ia hanya tersenyum tipis. Jangan lupakan matanya yang dihiasi dengan cairan bening hingga membuat matanya sedikit sembab akibat terus menangis.

Namun tidak dengan Jungkook. Ia hanya diam, terus saja diam. Kakinya melangkah ke luar ruangan itu.

"Jungkook-ah, kau mau kemana?" Taehyung ingin menahan Jungkook, namun ia dihalangi oleh Namjoon.

"Jangan Tae, biarkan Jungkook menenangkan pikirannya dulu. Aku rasa ia hanya ingin menenangkan dirinya. Kau jangan khawatir."


****


Jungkook terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Ia berjalan bagaikan orang yang sudah tidak ingin hidup lagi. Tanpa ragu ia memilih untuk pergi ke roof top rumah sakit. Disana sepi pikirnya.

Sesampainya di sana ia hanya tersenyum tipis sambil menatap langit.

"Tuhan... bolehkah aku berteriak?" Bisik Jungkook sambil terduduk lemah di pembatas roof top itu.

"Kenapa?Kenapa harus aku yang memainkan drama menyedihkan ini. Aku tidak kuat. Aku tidak kuat. Hiks..." Air mata Jungkook kembali keluar dengan derasnya. Ia juga berteriak sekeras-kerasnya hingga ia kembali terisak.

"Eomma...aku merindukanmu." Lirih Jungkook dengan nada yang bergetar.

"Eomma, bolehkah aku menyusulmu?!"
Batin jungkook









Bersambung...

STAY HERE (Story Of VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang