01. rain

27 3 6
                                    

07:00 a.m

Aku buru-buru mengemasi buku-buku serta perlengkapan sekolah lain yang akan ku bawa.

Tugas-tugas dari sekolah serta hagwon sampai larut malam membuat jam tidurku perhari sangat berkurang. Pada akhirnya sangat mengantuk dan menjadi tidak fokus.

Seperti pagi ini, aku bahkan belum menyisir rambutku yang tentu saja masih sedikit basah dan berantakan. Aku melakukannya dengan perlahan dan sambil menghembuskan nafas kasar berkali-kali sambil mengingat-ingat dimana aku menaruh barang-barang yang aku perlukan. Seorang Ahn Hayoung menjadi sangat lamban akhir-akhir ini.

Perlahan tapi pasti semuanya selesai, aku hanya perlu turun kebawah lalu mencari bus untuk berangkat,

Yap, aku sudah sampai di halte. Dan suasana sudah tidak terlalu ramai meskipun tetap tidak bisa dikatakan sepi.

Tapi, ada yang belum kalian tahu, siapa yang menyangka pagi ini hujan cukup deras.

Aku memindahkan payungku ke tangan kiri, setelah itu tangan kananku merogoh masuk ke dalam kantung jaket dan mengeluarkan headset, kemudian memakainya.

Pandanganku beralih kebawah melihat air hujan turun deras dan jatuh ke jalan sehingga menghasilkan wangi yang khas. Wangi yang setidaknya dapat menghilangkan sedikit beban dalam pikiranku. Tak lama aku kembali mengangkat pandanganku, melihat bus yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang.

Aku pun ikut bersama orang-orang yang tadi ada di halte, lalu duduk di baris kedua.

Perjalananya tidak lama, hanya lima belas menit.

Aku menatap kosong jalan yang basah diguyur hujan, aku melamun dan menyadari suara-suara lain mencoba mengalahkan suara dari headset-ku.

Aku merasakan ada seseorang menyentuh pundak-ku dua kali dengan jarinya, aku menoleh.

Dan ya,

The man looks familiar to me.

- - -

"Annyeong!" Sapa Hyejin, salah satu dari sahabatku di sekolah ini.

Aku menyeret kursi di sebelahku, tepatnya di samping Hyejin.

"Annyeong," kemudian aku sedikit menepuk-nepuk rokku, selanjutnya ikut duduk disebelah Hyejin.

Hyejin menatapku, aku yang menyadarinya juga ikut menatapnya. Kemudian ia membuat ekspresi seperti berkata 'wae?'.

"Tidak apa-apa, kenapa?"

Hyejin mengangkat alisnya sebelah,
"Tch, terlihat aneh. Habis bertemu hantu?"

"Apaan hantu,"

"Wajahmu, pucat sekali"

"Ooh, mungkin karena hujan?" Aku mengusap wajah dengan kasar.
"Sudahlah aku masih mengantuk," Aku kemudian membuat bantal dengan jaket, lalu menelungkupkan kedua tangan ku diatasnya.

Hyejin mendengus sebal, lalu beranjak dari kursi dan pergi keluar kelas entah kemana.

- - -

Hai guys! Aku mau coba-coba aj plus sotoy hehehe, mana tau ada yg mau baca dan penasaran sm ceritanya. Sekalian ngurangin beban di arsipan aku, kasian udh terlalu usang :).

So, find me | JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang