03. notes

23 4 13
                                    

Gadis itu akhirnya terbangun, merasa seperti habis bangun dari kematian. Perlahan-lahan ia membuka matanya, lalu mendapati tempat yang familiar.

Ia merasa sangat lemah, bahkan mengangkat tangan saja nafasnya sudah tidak beraturan,

ok ia terlalu lemah.

Ingatannya terakhir kali jatuh pada bekas warung makan jjangmyeon yang tutup dua bulan lalu karena gang itu terlalu sepi.

Siapa yang membawanya pulang? Siapa yang membuka pintu?

Nyeri dikepalanya kembali muncul, seakan ia tidak boleh memikirkan hal itu.

Bola matanya berupaya melirik jam digital diatas nakas, malah membuat bola matanya sakit dan kepalanya semakin nyeri saja.

Pukul 09:45 pagi.

Ia dapat melihat kantung infus disebelah kirinya, selang kecil itu lalu mengarah keatas telapak tangan kirinya. Siapa yang melakukan semua ini?

Ia ingin sekali bangun, tetapi nihil. Perutnya malah menjadi keram dan nyeri kepala yang menyerangnya semakin menjadi-jadi, setidaknya tidak seburuk kemarin. Pandangannya menjadi buyar bahkan pingsan diatas genangan air.

Tch. Hayoung. Bodoh sekali.

Ia merutuki dirinya sendiri. Lantas siapa yang memaksa mental dan fisiknya selalu bekerja keras jika bukan dirinya sendiri? Yang ia harapkan saat ini adalah, seseorang yang tiba-tiba muncul lalu membantunya.

Tentu ia bisa mati kelaparan jika diam saja. Bodohnya, mengapa ia lemas sekali?

Perlahan ia meraba-raba kasur dan sekitarnya, berharap menemukan sesuatu.

Nafasnya kembali menderu, merasa lelah. Terakhir, ia meraba saku baju tidurnya.

Ia menemukan catatan disana.

Sat, Sept 07th.

Aku yang membawamu pulang, tampilanmu sangat berantakan semalam. Istirahatlah, jangan memaksa tubuhmu untuk selalu melakukan sesuatu yang kau mau. Tubuh, nyawa dan jiwamu adalah pemberian Tuhan. Jaga baik-baik, arraseo?

Oya, aku tidak jahat. Jangan khawatir ^^
Aku menulis panduan dihandphone-mu. Baca itu, kau bisa makan. Benda itu ada dibawah kasur. Tidak baik jika aku meletakkannya didekat orang sakit.

get well.
one

"One?" Hayoung berusaha mencari tahu kata itu, siapa tahu pernah membekas diotaknya.

Nihil, ia merasa tidak asing namun juga tidak menemukan clue apapun.

Sesuai isi surat singkat itu, Hayoung meraba-raba bawah ranjangnya. Lalu mendapatkan benda hitam pipih yang baterainya sudah terisi penuh.

Ia melihat lockscreen-nya. Terdapat tulisan,

"Aku ada dikontak-mu. Tanya apa saja yang kau mau."

"Aish, ternyata ini fungsi lain dari fingerprint-lock. Orang lain jadi bisa dengan mudah mengaksesnya," gadis itu terheran namun juga lega ketika melihat nama 'one' dikontaknya.

Seharusnya aku takut, tapi orang ini entah siapa. Feelingku mengatakan bahwa dia baik.

Lalu ia  mengakses notes-nya.
Dan benar saja, ia melihat satu file. Yang namanya 'one', dibuat jam enam pagi tadi.

Ia menekan note berjudul eat. Ia tidak tahu detail tentang apa tapi, dari judulnya bisa disimpulkan bahwa itu petunjuk tentang makanan?

Ia menghela nafas lega untuk kesekian kalinya. Sangat bersyukur karena ia sangat sangat lapar.

Lalu isinya:

[EAT]

Ada bubur didalam nakas besar disebelah kanan, aku menaruhnya dipenghangat. Pasti masih panas. Jangan khawatir, buburnya banyak. Walaupun membosankan jika makan bubur terus, tapi lebih baik daripada tidak makan sama sekali. Kan?

Kau tentu perlu air, ada botol besar diatas nakas. Juga sedotan karet panjang, mudah sekali. Jangan lupa balas budi setelah ini ㅋㅋㅋㅋ

Ohiya. Obatnya. Ada di laci paling atas. Sudah kutuliskan anjurannya disana.

Orang itu telah menyiapkan segalanya dengan baik ternyata.

Jadi, dia siapa?

- - -

aloo balik lg xixixi... kalo ada kritik dan saran boleh sekali disampaikan👉🏻👈🏻. Semoga suka~ tencu💙🤟🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

So, find me | JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang