8

89 11 1
                                    

Hallo, mian udah lama ga update. Aku lagi ga ada ide buat mau up ff nya.
Happy reading!

8

Jae Ha mengirim foto hasil bidikannya itu pada orangtua Yoona. Oh, jangan lupakan kalimat sok sedihnya mengetahui Yoona yang diduga berselingkuh dengan pria aneh itu.  

Senyumnya mengembang, hasil jepretannya terkirim dan ia sudah bisa menduga ekspresi orangtua Yoona yang saat ini kecewa pada Yoona.  Jae Ha melajukan mobilnya menuju sebuah club yang ternama di seoul. Sekedar informasi, pria itu adalah pengunjung tetap bar ini. Bahkan setial malam setidaknya ia menyempatkan diri hnthm berkunjung disana. Ya, hanya untuk melampiaskan hasrat seksnya.  

Seorang gadis mendekati Jae Ha. Gadis dengan gaun mini itu mencoba untuk merayu Jae Ha. Jae Ha dengan senang hati menyambut rayuan gadis cantik itu. Bahkan kini keduanya tengah berciuman ditengah kerasnya dentuman musik bar itu. Tangan pria itu sibuk meremas dada milik gadis itu. Dan lihatlah kini, gadis itu tengah menyelusupkan jarinya ke daerah sensitif Jae Ha.

  Cekrek!  

Sebuah kolatan bliz mengganggu aktivitas Jae Ha. Jae Ha sadar, seseorang tengah memfotinya.  

Kim Ji Won. Gadis bermarga sama dengan Jae Ha itu mendengus kesal. Ia meruntuki kebodohannya yang tidak mematikan flash kamera kesayangannya. Gadis itu terlihat terburu-buru keluar dari ruangan itu. sungguh, solusi ternaik saat ini adalah kabur sebelum Jae Ha menghabisinya. Gadis itu berjalan cepat mencari jalan keluar.  

Exit.  

Ia menuju ke arah tulisan itu. Tanpa ia sadari, pria yang ditakutinya itu sedang berada didepannya. Gadis itu terlihat pucat. Namun, ia berusaha menyembunyikan ketakutannya. Ia bersikap tenang, padahal jantungnya tak berhenti berdebar.

Jae Ha menarik gadis bernama Kim Ji Won kedalam suatu ruangan yang cukup sepi. Ji Won meronta, berusaha melepaskan diri dari Jae Ha. Namun nihil. Kekuatan pria itu terlalu kuat.  

"Aku tidak menyangka gadis bermuka polos sepertimu ada ditempat seperti ini."  

" Lalu apa bedanya denganmu huh?! Bukankah kau salah satu mahasiswa teladan. Bagaimana mungkin kau bisa sesering itu berada dalam tempat ini."

Jae Ha memamerkan senyum remeh pada gadis di depannya. Pria itu memcengkram lengan gadis yang bermarga sama dengannya.

"Yak ! Apa yang kau lakukan?!" Ji Won menggeram kesal

Senyum miring tampak dalam raut wajah Jae Ha, "Seharusnya aku yang bertanya pada mu Ji Won! Apa kau pikir dengan foto yang kau ambil itu dapat menjatuhakanku!"

"Kupikir itu hukuman yang pantas untuk pria sepertimu!"

"Kau!"

"Kenapa! Apa aku salah! Kau namja paling brengsek yang pernah aku kenal!"

Rahang Jae Ha mengeras menunjukkan bahwa emosi pria itu sedang dalam keadaan tidak baik. Bahkan wajah pria itu memerah menahan marah. Nelum ada gadis yang berani membentakknya sebelumnya. Sungguh ia sangat kesal dengan gadis yang berada dihadapannya sekarang.

marga sama dengan gadis itu menyudutkan gadis itu kesalah satu dinding dalam ruangan itu. Tanpa aba-aba pria itu langsung mencium Ji Won dengan ganas. Bahkan kini tangannya berusaha menelusup kedalam rok pendek gadis bermarga Kim itu.  

"Jae Ha! Kau-"

"Biar kutunjukkan seperti apa pria brengsek yang kau ucapkan!"

"Kumohon hentikan Jae Ha!"

Jae Ha terus mencium gadis yang berada didepannya.  Menyelusupkan tangannya kedalam rok gadis itu dan mengocok sesuatu didalam sana.

" Kumohon jangan Jae Ha-ah." Gadis itu hanya  menangis terisak

Jae Ha hanya menunujukkan smirknya.

Kupikir bermain-main denganmu tidak buruk. Batin Jae Ha.


9

Nyonya Jung menatap putrinya yang memandang lurus jendela kamarnya sambil menangis. Gadis itu terus menangis dan tidak mau makan. Mulutnya mengucapakan sumoah serapah yang ditujukan untuk pria bermarga Kim itu. Pria yang memghamili dirinya dan buruknya pria itu tidak mau bertanggungjawab atas perbuatannya. Ahn Na terpuruk. Bahkan, gadis itu tampak belum menerima kehadiran bayi dalam kandungannya.

Ahn Na terus memukuli perut datarnya.

"Aku tidak ingin dia ada didalam sini."

"Brengsek kau Jae Ha!"

"Bayi ini tidak boleh lahir. Aku tidak ingin memiliki anak bejat seperti ayahnya!! Kim Jae Ha kau brengsek! Brengsek kau kim!! Aku akan membunuhmu!!!"

Selanjutnya gadis itu berteriak histeris seperti layaknya orang sakit jiwa. Nyonya Jung berusaha menghibur putri semata wayangnya, namun hasilnya nihil. Ahn Na terus menangis. Bahkan gadis itu sempat berniat menusukkan pisau ke perutnya untuk mengugurkan bayi yang ada dikandungannya jika saja tidak dicegah.

"Ahn Na-ah .. "

"Eomma kumohon tinggalkan aku sendiri."

"TIDAK AHN NA! KAU HARUS BANGKIT. LUPAKAN PRIA BRENGSEK ITU. Kau berhak bahagia Ahn Na-ah."

Ahn Na semakin menangis. Hatinya teriris.

"Aku selama ini berjuang untukmu Ahn Na. Aku tidak ingin melihat putriku hancur. Kumohon bertahanlah demi aku, ibumu."

Ahn Na terus menangis.

"Kau harus kuat untuk calon anakmu kelak. Aku akan membalaskan ini kepada  Jae Ha-ah."

Nyonya Jung menangis melihat keadaan putrinya. Sebuah suntkkan mendarat mulus dileher gadis cantik itu. Ya, nyonya Jung membius Ahn Na. Tidak ada cara lain untuk menenangkan Ahn Na selain obat bius.

"Aku akan membuat perhitungan denganmu Kim!." Batin nyonya Jung


9

Disisi lain, Yoona tampak bahagia menikmati cheese cakenya sambil menonton film disney kesayangannya tentunya ditemani Sehun yang kini sudah tertidur pulas  bersama anjing kesayangannya, Moochi.

Yoona tersenyum menatap Sehun, "Kau bahkan tampak sangat tampan saat ini."

Yoona mengelus wajah Sehun dengan pelan. Berharap Sehun tidak terbangun atas tindakannya. Tunggu, apakah Yoona sudah mulai terbiasa dengan sikap Sehun yang aneh? Bahkan kini, Sehun tertidur dalam pangkuannya.

Entah kenapa Yoona teringat dengan Kim Jae Ha, ia tidak habis pikir dengan pria yang begitu lama dikenalnya itu berbuat hal yang menjijikkan dan menyakiti perasaanya. Sungguh Yoona sangat terhianati.

Butiran kristal itu melesat dan tanpa ia sadari hal itu membangunkan Sehun yang tengah tidur dalam pangkuannya. Sehun menggeliat pelan, Yoona dengan segera menghapus air matanya, sunguh, ia berjanji untik tidak menangisi pria brengsek itu lagi.

Tapi bukankah Yoona sangat mencintai Jae Ha?

"Yoong-ah."

Yoona menatap ke arah Sehun yang mencoba mengahapus airmatanya yang terus mengalir. Entahlah, hatinya masih sakit jika mengingat hal itu.

Sehun membawa Yoona dalam dekapannya. Mencoba menenangkan gadis iti. Sehun merasakan jantungnya berdetak kencang.

Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Apa ini? Apakah ia benar-benar jatuh Yoona?

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang