[02] Eraser

2 0 0
                                    

"I need to get in the right mind and clear myself up
Instead, I look in the mirror questioning what I've become"

(Ed Sheeran - Eraser)

•••••

Oke. Gue pernah iseng nyebut diri gue selalu cantik setiap saat, dan orang yang denger juga--walau dengan ogah-ogahan dan malah setengah mencibir--pada ngangguk membenarkan kalimat gue. Tapi, untuk kali ini, gue, yang selalu cantik every time, every where ini..., mesti bilang gue nggak secantik yang gue kira. Apa-apaan... Mata melotot, mulut setengah menganga, dan kacang telur yang udah jatuh ke lantai saking terkejutnya melihat sosok cowok tak terduga hadir di hadapan gue.

Astaga... Dunia emang sempit!

Mengontrol muka, gue membenarkan posisi. Berusaha terlihat tidak terpengaruh akan kehadiran satu-satunya kaum adam yang ada di ruangan ini. Sesekali, kaki gue yang lincah, menendang beberapa butir kacang telur yang jatuh tadi, masuk ke dalam kolong sofa.

Maafkan Gege, tante Lizy. Anggap aja, salah tikus.

Mami dan tante Lizy terlihat berbincang akrab dengan cowok itu. Mata gue dengan lancang, melirik sekilas ke arahnya. Mmm... Not bad. Seakan tahu ada sepasang mata yang sedari tadi menatapnya menilai, cowok itu berbalik menatap gue.

Mata coklat terang, hidung mancung, dan rambut hitam gelap dengan potongan trendy, tapi tidak terlihat urakan karena posturnya yang rapi.

OH MY GOD!!! DIA GANTENG BANGET!!!

Stay cool, Gege. Seganteng apapun dia, tetap aja tuh cowok sifatnya resek.

Keningnya berkerut tanda berpikir keras. Kedua alisnya hampir menyatu. Gue memalingkan wajah. Gawat... Kalau dia sampai mengingat gue.. Gue bisa---

"Kamu... Cewek yang jatuh di selokan depan kompleks kemarin, kan?"

---malu. Ahhh... Cowok ini...

"Yang jatuh karena keasikan ngobrol sama pagar jalan, bukan?" tambahnya yang membuat gue ingin menenggelamkan diri di rawa-rawa.

"HAH?! GEGE... KAMU JATUH DI SELOKAN?" Mami berteriak dramatis, "LAGI?!" yayaya... terus aja malu-maluin Gege, Mi.

Tawa tante Lizy tercetus anggun. Gue menatapnya kagum. Andai saja... Mami gue bisa dituker. Gue mau kok jadi anaknya tante Lizy.

"AW!" Gue berbalik menghadap sang pelaku utama. "Apaan sih, Mami?"

"Jangan kira Mami nggak tahu apa yang ada di otak kotormu itu ya, Ge. Berhenti bermimpi untuk menukar Mami dengan orang lain. Kamu ya, anak Mami. Salah sendiri, kenapa lahir dari rahim Mami."

Nah, itu Mami gue. Dan beliau, memang se-absurd itu.

"Nah, Gege. Ini anak tante. Namanya Aldy." Tante Lizy memperkenalkan gue pada cowok itu.

Oh... Jadi, nama cowok ganteng itu, Aldy?

Tunggu dulu. Ganteng?! Hah?! Pikiran sinting!

•••••

07.06.2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Her Theory : Bubble GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang