part 6

54 5 3
                                    

"Omaigat omaigat omaigattt" teriak Ranti histeris saat melihat kejadian antara Raka dan Vina.
Saat Vina sudah berdiri dekat Milla,Misha dan Ranti, mereka segera berpelukan seperti teletabis dan berjingkrakan kesana kemari sambil berteriak histeri.

"Aaaaa Vi, selamat ya! Ya ampun gue seneng banget, ternyata kak Raka gak cuek-cuek banget ya. Ternyata coklat pemberian lo yang 1 lagi diterima" teriak Milla sambil memeluk Vina.
Teriakan Milla membuat siswa siswi yang melewati mereka mengkerutkan kening keheranan.

"Udah-udah, malu tau. Noh kan kita diliatin sama orang-orang" ucap Vina menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Oke gaes, sekarang waktunya ke misi selanjutnya" Misha tersenyum manis, menaik turunkan alisnya.

"Oke" jawab mereka serentak kecuali Vina.

"Iiiss malu tau" Vina menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.

"Najis alay" cibir Misha.

"Sok malu-malu embe lo" tambah Ranti.

"Bukan temen gue" Milla menggeleng-gelengkan kepalanya. Vina membuka kedua tangannya dan menampilkan wajah datar dan kesalnya. Detik berikutnya mereka saling tatap bergantian.

"HAHAHA" tawa mereka berempat. Itulah Vina, cibiran yang teman-temannya ucapkan tidak pernah ia permasalahkan, karena ia tau bahwa itu hanya candaan semata.

*******
Author pov

Saat ini siswa siswi baru tengah duduk di lapangan mendengarkan intruksi dari sang ketua osis.

"Selamat siang semuanya" sapa ketua osis itu.

"Selamat siang" jawab mereka serempak.

"Bagaimana kabar kalian, baik ya?" tanya ketua osis itu basa basi.

"Baik"

"Gak baik, panas"

"Panas nih buruan sambutannya"

"Sakit hatiii"
Itulah jawaban-jawaban yang dilontarkan mereka. Ada yang menjawab dengan cuek atau biasa saja, ada yang menjawab dengan ketus, celetuk, bahkan alay.

"Yaudah-yaudah saya lanjut ya" lanjut ketua osis itu menghiraukan jawaban-jawaban yang terlontar.

"Hari ini adalah hari terakhir MOS di SMA Rajawali.  Hari ini kalian akan diperintahkan meminta tanda tangan kakak osis sebanyak mungkin, setelah itu dikumpulkan di pembimbing kelas masing-masing, mengerti?" Perintah ketua osis itu.

"Iya kakaak" jawab mereka malas.

"Untuk tanda tangan kakak osis minimal 5 orang, biasanya kami memakai syarat, entah itu syarat apapun yang diberikan, kalian harus patuhi. Untuk mencoba kedisiplinan kalian, kalian diberi waktu hanya 30 menit dimulai dari sekarang." Intruksi ketua osis itu membuat siswa siswi baru tersentak kaget dan melongo. Detik berikutnya mereka langsung mengacir menyerbu para anggota osis yang ada disana.

"Woi-woi kita harus kemana ini?" Tanya Milla bingung.

"Yaudah, biar cepet dapet kita mencar aja" jawab Misha yang diangguki cepat oleh Ranti.

"Tap-" ucapan Vina langsung disela oleh Misha.

"Udah lah Vi, kita udah gak punya banyak waktu lagi, ayo buruan lari" sela Misha langsung lari mencari para anggota osis untuk meminta tanda tangannya, kemudian disusul oleh Milla dan Ranti.

"Gue ditinggal" Vina menghembuskan nafas kasar dan langsung mencari anggota osis siapapun untuk diminta tanda tangannya.

Saat ia menemukan salah satu anggota osis, ia melongo dengan mulut yang menganga lebar melihatnya. Ia melihat antrian yang begitu panjang sekali disana. Karena antrian yang begitu panjang yang ia yakini tidak akan selesai, ia segera mencari ke lain arah, tetapi hasilnya sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang