12. Kejar Kejaran

25 4 20
                                    

Lama update ya? Maaf yah. Yuni akhir akhir inih tuh sibuk sama holiday di Korea,

Tapi boong^^

Please hargai cerita ini meski kalian mungkin tidak suka, pencet bintang sampe warna oren yah, kalo ada saran atau apapun yang ingin disampaikan pencet tanda komen oke.

Nikmatilah^^

~*£X0*~

"Terima kasih yah Jisung." Ucap Sang Meul ditengah tengah perjalanan menuju rumahnya. Jisung sepertinya tidak dingin seperti saat pertama kali mereka bertemu, buktinya dia tersenyum manis.

Sekali lagi Sang Meul merasa tangannya gatal, ia harus melakukan sesuatu jika begini, Jail.

Sang Meul menarik salah satu rambut Jisung, membuat Jisung berteriak kesakitan.

"Ahahahaha, gitu aja sakit. Dasar tikus." Sang Meul menertawakan Jisung dan berusaha memanas manasi nya. Jisung menatap sinis Sang Meul, ingin sekali ia membalas perbuatan jail nya itu, tapi ia teringat bahwa gadis kecil dihadapan nya ini adalah kakak dari orang yang ia sayangi, belum lagi dia adalah anak seorang CEO. Jisung hanya mengurungkan niatnya.

Tak mendapat respon lebih dari Jisung, Sang Meul mengulanginya lagi, tapi kali ini dengan menarik rambut sebanyak yang ia bisa, ia menariknya dan.

"Awww, kau!! Apa kau tak bisa menghentikan itu." Jisung menoleh ke arah Sang Meul, tapi gadis kecil itu sudah tidak ada dibelakang nya lagi.

"Ahahaha." Dari depan Sang Meul tertawa sangat keras. Jisung langsung berlari sangat cepat, ia akan membalas nya. Ini sudah keterlaluan, tak peduli dengan status gadis kecil gila ini.

Sang Meul yang menyadari rencana nya berhasil langsung berlari menjauh dari kejaran Jisung.

"Hei Sang Meul gila!! Berhenti kau!!" Sang Meul yang mendengarnya langsung berbalik dan berteriak keras.

"Jisung yang gila!!" Setelah itu Sang Meul melanjutkan larinya, ia melihat taman, taman ini sangat sepi. Langsung saja ia berlari kesana.

Jisung semakin geram tapi ia juga tertawa kecil, Sang Meul orang yang menyenangkan.

Sang Meul dan Jisung berlari mengitari taman itu sambil terus saling mengatai.

"Jisung si tikus." Sang Meul tertawa geli sambil terus berlari.

"Sang Meul si badak, hahaha." Jisung mengejarnya.

"Sudahlah Tikus, aku capek." Sang Meul berhenti lalu duduk di tanah dengan napas tersengal sengal, berlarian tadi sangat melelahkan.

"Hah, hah. Kau benar badak." Jisung duduk disamping Sang Meul.

"Ngomong ngomong, panggilan tikus itu cocok untukmu Jisung, hahah." Sang Meul mulai lagi. Jisung dengan gemas mencubit lengan Sang Meul.

"Aww, itu sangat sakit bodoh." Umpat Sang Meul yang merasakan panas di lengannya, cubitan Jisung benar benar sakit.

"Nih rasain." Sang Meul membalasnya.

"Tidak sakit sama sekali kok." Sang Meul semakin geram, ia mencubit Jisung beberapa kali.

"Tidak sakit." Terlihat jelas diwajah Jisung, bahwa ia sedang menahan rasa sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilihan?(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang