Jika ada seseorang yang bertanya, apakah arti sebuah kehidupan? Aku akan berkata, kehidupan itu seulas bibir yang cemberut di pagi hari.
Helaian rambut kecoklatan yang tertiup angin.
Bola mata penuh semangat dan tidak pernah padam.
Suara sejuk yang berisi kata rajukan maupun omelan.
Apakah semua itu kurang jelas? Arti kehidupan bagiku adalah...
Kamu.
.
.
.
"APA-APAAN INI?" Sebuah teriakan yang sudah menjadi konsumsi telinga murid-murid di SMA Seoul setiap pagi. Semua anak di lorong hanya melirik malas ke arah Ong Seongwoo yang sedang cemberut di depan lokernya. Laki-laki itu menghela nafas berat dan mengambil tumpukan baju yang tiba-tiba saja berada di lokernya. Seongwoo mengendus baju olahraga di tangannya dan berjengit karena aroma tidak sedap baru saja memasuki indera penciumannya.
"Kau kenapa lagi Seongwoo? Benda apa yang ditaruh Daniel di lokermu hari ini?" tanya Minhyun sambil bersender di loker tepat di samping laki-laki itu. Seongwoo melempar tumpukan baju olahraga ke arah sahabatnya.
"Apa pria itu sudah gila? Untuk apa dia menaruh baju olahraga bau itu di lokerku? Dan kenapa harus aku yang menjadi korban kegilaannya hampir setiap hari? Benar-benar menyebalkan!" ujar laki-laki itu berapi-api. Minhyun tersenyum dan mengusak gemas rambut sahabatnya. Meredakan amarah Seongwoo yang sudah diubun-ubun.
"Kau tidak akan mendapat jawaban yang tepat dariku. Silahkan bertanya kepada orang yang tepat." Minhyun menaikkan dagunya ke arah seorang pria yang sedang berjalan ke arah mereka. Mata laki-laki itu menyipit dan dengan langkah cepat, Seongwoo menghampiri Daniel.
Daniel tersenyum lebar saat melihat pemandangan di hadapannya. Dia tahu sebentar lagi Seongwoo akan melempar baju yang berada di tangannya dan mulai berteriak-teriak dengan nada kesal. "Ya! Kang Daniel! Apa maksudmu menaruh baju ini di lokerku?" teriak Seongwoo sambil melempar baju tersebut ke kepala Daniel.
"Selamat pagi juga Ong Seongwoo, senang melihatmu hari ini," balas pria itu dengan tatapan lugu yang menyebalkan.
"Apa kau sudah tuli? Aku tidak memberikan ucapan selamat pagi untukmu," ucap Seongwoo gemas. Daniel menyunggingkan senyum miringnya.
"Tetap saja bagiku terdengar seperti ucapan selamat pagi yang manis." Seongwoo mengepalkan tangannya yang sudah gatal untuk mendarat di rambut Daniel yang berantakan.
"Sudah cukup basa-basinya. Kenapa kau meletakkan bajumu di lokerku? Dan kenapa kau tidak pernah berhenti menjahiliku setiap hari?" teriak laki-laki itu sambil melipat tangannya di depan dada.
"Kau mau tahu?" ucap pria itu sambil melangkah mendekati Seongwoo, membunuh jarak yang memisahkan mereka. Seorang Ong Seongwoo meyakinkan diri untuk tetap berdiri pada tempatnya, tidak peduli betapa mengintimidasinya suasana ini.
"Pertama, bajuku ini sangat kotor dan pembantu di rumahku sedang tidak ada. Alasan kedua, aku sangat menyukai ekspresimu saat sedang marah. Terlihat sangat lucu, sampai-sampai aku bisa menyewamu untuk menjadi badut di hari ulang tahun sepupuku akhir pekan nanti. Jadi, hari sabtu ini mau kan pergi denganku?" Seongwoo terperangah saat mendengar ucapan pria itu.
"Aku benar-benar tidak mengerti kenapa ada manusia sepertimu di dunia ini," ujar Seongwoo sambil menginjak kaki Daniel dan berlari ke arah Minhyun. Pria itu meringis kesakitan, namun tatapannya tidak pernah pergi dari sosok mungil yang kini berjalan menjauh darinya.
"ONG SEONGWOO JADI HARI SABTU INI KAU MAU KAN PERGI BERSAMAKU? AYO KITA PERGI KENCAN!" teriak Daniel yang dihadiahi sorakan heboh dari murid-murid yang ada di sepanjang lorong. Membuat wajah Ong Seongwoo memerah, entah karena malu atau karena marah.
Berangsur-angsur senyum di bibir Daniel merekah. Ia baru saja ditolak secara terang-terangan, tapi kalau kau berpikir dia kan menyerah, kalian salah besar. Kaki Daniel berlari cepat, menuju siapa lagi kalau bukan Ong Seongwoo? Masih dengan senyum di bibirnya, hidup Daniel tidak akan pernah membosankan selama ada Ong Seongwoo di sampingnya.
-TAMAT-
Author's note:
Semoga cerita kali ini bisa memenuhi asupan Ongniel hari ini.
Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan comment ya sayang-sayangku 😚
Kayaknya next chapter aku mau post yang pahit aja deh. Gimana? 😏😏😏
Aku lupa save fanart ini dari work siapa, tapi aku soft banget liatnya. Mau nangis 😢😢
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.