Hai! Chapter ini dari sudut pandang Daniel ya.
Btw aku lagi suka bgt dengerin Fromis_9 yang judulnya DKDK. Lucu bangeeeet
Boleh dong di klik tanda bintang dan tinggalkan comment. Hitung-hitung pahala haha 💙
Happy reading!
********************************************
"Oh tidak! Aku sudah sangat terlambat." Dengan sekuat tenaga aku berlari. Masa bodoh dengan seragam yang belum terkancing rapi dan tali sepatu yang belum kuikat, hari ini aku tidak mau kena hukum untuk yang kesekian kali.
Bel sekolah mungkin sudah berbunyi lebih dari 10 menit yang lalu. Aku mempercepat lariku, tapi tepat di persimpangan jalan tidak sengaja aku menginjak tali sepatuku sendiri. Sial, bisakah pagi ini menjadi lebih buruk? Aku memejamkan kedua mataku dan menunggu rasa sakit saat menghantam tanah. Bruk!
"AW!" sontak aku membuka kedua mataku saat sebuah teriakan terdengar di telingaku. Kedua mataku melotot saat menyadari bahwa aku tidak jatuh menghantam tanah, melainkan jatuh di atas seorang laki-laki yang sangat kukenal, Ong Seongwoo.
"Bisakah kau berhenti menatapku dengan tatapan bodohmu dan menyingkir dari hadapanku?" ucapnya ketus dengan wajah kesal. Aku menggelengkan kepalaku dan berdiri dengan sempurna. Mataku tidak dapat berpaling dari pria yang kini meringis dan membersihkan debu di seragamnya. Bibirku tanpa sadar melengkungkan senyuman saat melihat Seongwoo menggembungkan pipinya kesal. Lucu sekali.
"Setidaknya jika kau ingin berlari pergunakanlah kaki dan matamu dengan baik, Kang Daniel. ASTAGA! AKU SUDAH SANGAT TELAT!" secara tiba-tiba pria bodoh itu berlari meninggalkanku.
"HEI! ONG SEONGWOO, TUNGGU AKU!" teriakku sambil menyusulnya berlari ke arah sekolah.
*****************
"Kang Daniel! Sudah berapa kali kau datang menghadap ke ruanganku karena terlambat?" ucap Pak Jaehwan di hadapanku dengan sangat ketus. Aku menggosokkan telunjuk di daguku seolah berpikir.
"Hmm... Mungkin tujuh kali?" ucapku sambil tersenyum lebar. Pak Jaehwan menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. Mungkin dia sudah lelah melihatku di ruangannya dan kali ini aku berharap dirinya juga lelah menghukumku. Bukan salahku kan jika setiap pagi aku tidak bisa bangun, siapa suruh sekolah ini memulai pelajaran saat matahari saja masih malas untuk menampakkan diri.
"Mungkin seharusnya aku tidak bertanya kepadamu." Kali ini guru muda itu melemparkan tatapannya ke arah orang lain, tepatnya ke arah Ong Seongwoo yang kini sedang berdiri di sampingku dan menundukkan kepalanya.
"Kau Ong Seongwoo. Kenapa kau datang terlambat hari ini? Dan lebih tepatnya kenapa kau datang terlambat bersama Kang Daniel?"
Aku menatap Seongwoo yang kini mau mengangkat kepalanya. "Kemarin aku mengerjakan tugas hingga larut malam dan bangun terlalu siang dari biasanya. Maafkan aku, Pak. Seongwoo janji tidak akan terlambat lagi. Aku datang bersama Daniel juga karena kami tidak sengaja bertemu di depan sekolah."
Aku menyeringai dan melingkarkan tanganku di bahu pria itu. "Kebetulan yang luar biasa kan, Pak? Mungkin kami memang sudah ditakdirkan bersama, iya kan Ong Seongwoo? Jodohku?" tanyaku sambil menatapnya dengan tatapan jahil. Bisa kurasakan tatapan Ong Seongwoo yang begitu menusuk, detik berikutnya ia mendaratkan cubitan mautnya di pinggangku. Aku menggeliat kesakitan, siapa sangka pria kurus ini punya jurus cubitan yang mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Taste of Ongniel
RomanceHanya kumpulan kisah-kisah Ongniel dengan rasa yang berbeda. Terkadang manis, bisa juga pahit, atau asam, maupun campuran di antara semua rasa.