Teman mama

32 20 2
                                    

Setelah kenalan tadi alina dan resti kini sedang asik mengobrol dan tidak mempedulikan anak lelaki yang dari tadi udah ngomel-ngomel gara-gara di kacangin,haha kasihan sekali nasib Aldo

"Oh jadi kamu anak nya Novialina"tanya resti pada alina

"Iya Tan,tante kenal sama mamah alina?"jawab alina penasaran

"Iya sayang novi itu temen sma tante malah dulu kami temenan deket,tapi waktu tante kuliah di luar negri kami jadi tidak pernah berkomunikasi lagi,pantas saja waktu ngeliat dan tau nama kamu tante jadi inget seseorang,ternyata itu Novi temen tante"jawab resti dengan tersenyum bahagia

"Wah kebetulan kalau begitu ya Tan"jawab alina ikut bahagia

"Ibu kamu apa kabar"

"alhamdulilah Kabar baik tante"jawab alina sopan

"Sekarang kalian tinggal dimana"

"Kompleks Indah tante"jawabnya lagi

"Em boleh ga kapan-kapan tante maen kerumah kamu?"tanyanya antusias

"Tentu boleh tante"jawab alina senang

"Tapi mama kamu ada di rumah kalau tante ke rumah kamu dan bagaimna kabar ayah kamu?"tanya resti penasaran

"Mama dari pagi sampe siang kerja di butik Tan,dan kalau papa alina udah ga ada"ujar alina dengan menguatkan hatinya agar tidak sedih

Resti melihat perubahan di wajah alina yang tadinya ceria sekarang terlihat sedih dah seperti menahan tangis

Resti pun pindah duduk di samping alina dan memeluk alina

"Maafin tante sayang,tante tidak bermaksud membuat kamu sedih"ucao resti dalam pelukan dan mengusap kepala alina dengan sayang

Benteng pertahanan alina roboh dan sekarang alina menangis di pelukan resti

"Eng engga apa-apa ko Tan alina juga ngerti"ucap alina di sela tangis nya

"Tapi kalau boleh tau kenapa ayah kamu bisa meninggal?tapi kalau kamu belum siap cerita tidak apa-apa ko"ujar resti antusias takut nyakitin hati alina

"Papa meninggal karena sakit jantung Tan,papa ga pernah bilang kalau dia punya penyakit jantung,papa alina orang yang kuat dan hebat lo Tan dia berjuang sendiri melawan penyakitnya"tangis alina semakin menjadi dia sangat emosional jika menyangkut orang yang dia sayangi

"Iya sayang tante juga yakin pasti papa alina orang yang kuat,udah sekarang kamu jangan nangis lagi nanti cantik nya ilang loh"ucap resti berusaha menghibur

"Iya tan alina ga nangis lagi,kata papa juga dulu alina ga boleh nangis kalaw ada yang buat alina sedih alina harus jauhin dia biar alina ga sedih"ucap alina

Aldo menjadi pendengar Setia mereka,Aldo jadi takut jika nanti dia menyakiti alina maka alina akan pergi darinya

"Iya sayang,kalau ada yang nyakiti dan buat kamu sedih bilang sama tante ya,tante pasti bantu kamu"ucap resti pada alina

"Iya siap tante,oh iya Tan alina pamit pulang dulu ya soal nya udah jam 8 malam"

"Ko cepet banget?ga nginep aja di sini sayang?"jawab resti

"Engga Tan kasian mama alina sendiri di rumah"

"Oh baik lah sayang hati-hati ya di jalannya"

"Siap Tan"dan menyalimi tangan resti

Alina menghampiri Aldo yang sedang menonton tv

"Al pulang yu"pinta alina pada aldo

Aldo hanya mengangguk saja dan mulai berjalan mendahului alina

Alina bingung dengan sikap Aldo yang jadi dingin kepadanya,apa dia marah?tapi marah kenapa?apa gara-gara tadi dia di kacangin?

Alinapun mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan Aldo meski sulit,karena cowo itu langkah nya panjang dan lebar

"Al kamu kenapa?"tanya alina

"Al kamu marah?"tidak ada jawaban

"Ish aldo"teriak alina kesal

Aldo berhenti dan langsung menatap alina

"Apa?"ucapnya dingin

"Kamu kenapa?kamu marah sama aku?"ucap alina takut

Aldo tidak menjawab dia hanya menatap alina terus

Alina takut dengan tatapan Aldo yang dingin dan menohok

"Aku minta maaf"ucap alina dan meneteskan air mata

Aldo melihat alina menangis dan langsung membingbing alina ke dalam pelukannya

"Jangan menangis alina aku mohon,aku tidak marah padamu aku hanya takut"jawab Aldo dengan suara pelan

"Kenapa kamu takut?takut akan apa?"alina penasaran

"Aku takut jika nanti aku bikin kamu sedih dan kamu akan pergi ninggalin aku"suara getar aldo

Alina melongo mendengar ucapan aldo

"Emang kamu mau bikin aku sedih?"ucap alina melepaskan pelukannya dan berkaca pinggang

"Hehe engga sih"cengir Aldo

"Ih kamu tuh aneh banget tau,gampang banget berubahnya"cibir alina

Aldo hanya nyengir mendengar ocehan alina

BINTANG ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang