Ia memicingkan matanya cukup lama ke arah pemuda ceria yang duduk santai di samping Shownu. Mengobrol dengan durasi lumayan panjang, tertawa hingga perut terasa pegal, kemudian bersentuhan kulit. Corong es krim yang ia pegang seketika remuk tiada dosa, oleh kemurkaan Kihyun yang hakiki.
"Tak bisa dipungkiri, kalau hati yang telah memiliki bisa pindah dengan begitu mudahnya ke dalam sebuah perangkap membuai!" Sabda Kihyun, ia mengutip kata-kata mutiara dari novel yang kemarin ia beli. "Aku akui, dia sangat manis dan pastinya orang yang hangat. Tapi tetap saja, kehangatanmu akan sirna begitu aku menghancurkanmu!" Mata Kihyun melotot-melotot, bicara dalam hati, dan terus mengepalkan tangannya hingga berurat.
Terkadang, dia memang tukang melebih-lebihkan sesuatu.
.
.
.
.
."Shownu-yaaa~!"
Kihyun melambaikan tangannya dari jauh. Ceria, dan penuh senyuman. Sang pujaan yang ia panggil tentu saja lekas menoleh, lurus menatap pria yang melambaikan tangannya.
Si kekar tersenyum indah, "Kemari, Kihyun-gi! ♡"
Kihyun pun berlari-lari kecil menghampiri Shownu. Dua permen kapas digenggamnya. Pria manis yang berada di samping Shownu ikut mengalihkan perhatian pada Kihyun.
"Aah, aku mencarimu di sekitaran taman ini. Tapi rupanya, kau ada di sini denganㅡ" Kihyun menatap si pemuda manis itu dengan tatapan maut. "ㅡmaaf, kau siapa ya?"
Dan pria yang Kihyun nyinyiri itu lekas membungkuk, "Amber Liu imnida-"
.
.
.
.Sejenak Kihyun mengheningkan cipta, meresapi suara lembut dari pria yang tadinya akan dia hajar. "Ahaha, jadi kau wanita? Ak-aku kiraa, kau laki-laki...."
Dengan segala jerih payahnya, Kihyun akhirnya berhasil meneguk ludah kenyataan dan menguapkan rasa malu yang teramat. Penampilan dari wanita itu sangat maskulin sekali, hingga Kihyun sendiri kalah macho darinya.
"Oh, kkk perkenalkan. Dia Amber Liu, rekan kerjaku. Kami kebetulan bertemu di sini, dia membantuku menghitung grafik." Shownu ikut buka suara, sambil merangkul pundak Yoo Kihyun
"Apa-apaan ini? Seharusnya aku tidak boleh cemburu pada gadis ini bukan? Huh, untung saja dia berdandan seperti pria. Dia nampak cantik kalau memanjangkan rambutnya. Argh Yoo Kihyun!" Batinnya terkoyak habis-habisan.
"Kkk, terima kasih ya. Kurasa, ini sudah cukup. Kami pulang dulu ya, annyeonghigye!"
.
.
.
.
.Malam harinya, di rumah.
.
.
.
.
."Jadi, kau cemburu padanya tadi?" Shownu mengusap sayang rambut Yoo Kihyun yang terawat.
Kihyun manyun, "Tidak. Kau saja yang kegeeran."
Senyuman tipis Son Hyunwoo tak sengaja dilirik oleh si pria Yoo. Kedua pipinya mendadak berwarna, kemerahan.
"Padahal aku ingin sekali melihatmu cemburu." Hyunwoo terkekeh.
"Kenapa, huh!?" Kihyun agak menaikkan nada suaranya.
"....karena kau sendiri sering membuatku cemburu."
BLUSH!
Kihyun langsung menutupi mukanya yang sekarang sudah merah total. Shownu hanya tertawa melihat reaksinya.
Chu~
Lalu ia akhiri tawanya dengan mengecup kening kekasihnya.
"Jangan berpaling dariku, karena hanya aku yang sanggup bertahan daripada yang lain. Kau sendiri tidak akan kuat jika menjauh dariku, sayang." Shownu membuat kalimat mutiaranya sendiri.
Diam-diam, Kihyun tersenyum di balik telapak tangannya.
"S-sa...." Kihyun kesusahan bicara. "S-saranghaaaeee! ♡"
"Aaaaa!"
Shownu terhenyak dengan serangan balasan cinta dari Yoo Kihyun. Terkadang, ia bisa menjadi lebih brutal dari yang Shownu duga.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
E N D