"Jinyoung-aa, apa kita sudah boleh membuka sabuknya?" tanya jihoon kepada Jinyoung yang tengah sibuk menonton disebelahnya.
"Sudah hyung." Jawab jinyoung singkat.
"Aku ingin ke toilet, aku sudah tidak tahan."
Jihoon bangkit dari tempat duduknya dan berlari kecil menuju toilet pesawat.
Ditengah perjalananya, Jihoon tiba-tiba berhenti karena merasa manangkap sosok seseorang yang sangat dia kenal.
Jihoon mundur selangkah untuk memastikan penglihatannya itu.
Jihoon menoleh kearah sosok yang dia kenal itu, tepat saat Jihoon menoleh, sosok tersebut juga menatapnya, cukup lama mereka saling menatap, Jihoon segera memalingkan wajahnya karena tersadar dengan apa yang dia lakukan dan segera berlari menuju toilet.
"Astaga.. apa yang ku lakukan didepannya." Jihoon mengacak-acak rambutnya sambil mengutuk dirinya sendiri.
"Tenang Jihoon.. tenang... anggap saja tidak terjadi apa-apa dan kau berjalan lurus saja." berkali-kali Jihoon mencoba menenangkan dirinya.
Jihoon merapikan rambutnya yang berantakan dan merapikan pakaiannya sambil menarik nafas dalam-dalam.
Jihoon membuka pintu toilet dan mendapati sosok besar sudah berdiri dihadapannya, sosok tersebut mendorongnya masuk kembali kedalam toilet.
"A-apa yang kau lakukan?." Jihoon memberanikan diri untuk bersuara.
"Kau mengenalku?." Tanya sosok tersebut sambil mendekatkan wajahnya.
"Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan dirimu." Jawab Jihoon tanpa menatap wajah sosok tersebut.
"hahaha.. kau begitu lucu." Sosok tersebut malah tertawa melihat tingkah Jihoon dan mengusap rambut Jihoon.
Jihoon yang diperlakukan seperti itu hanya bisa terdiam.
"Lalu apa yang kau lakukan sekarang? jika orang-orang tahu, bisa berbahaya buat mu." Kata Jihoon pelan.
"Keluarlah.." Kata sosok tersebut sambil membuka pintu toilet.
Tanpa basa basi apapun, Jihoon langsung berlari meninggalkan sosok tersebut dan kembali ketempat duduknya.
"Hyung! kau tidak apa-apa? kenapa wajahmu merah seperti itu? kau sakit?." Tanya Jinyoung setelah melihat temannya itu kembali dengan tergesa-gesa.
"aahh.. aku tidak apa-apa, aku hanya merasa mual." kata Jihoon berbohong.
Sejak kembali ketempat duduknya, jantung Jihoon tidak berhenti berdegup dengan kencang.
"Apa yang terjadi pada ku, kenapa dia harus seperti itu." Pikir Jihoon.
"Hyung, pakai sabuk mu, sebentar lagi kita akan mendarat." Kata Jinyoung yang menyadarkan Jihoon dari lamunannya.
*******************************
"Jinyoung-aa, aku mau ketoilet." Kata Jihoon sambil menarik lengan jaket Jinyoung.
"Hyung, kau benar tidak apa-apa? dari tadi ku perhatikan kau diam saja, tidak biasa kau seperti itu." Kata JInyoung sambil menunjukkan raut wajah yang khawatir.
"Aku benar tidak apa-apa Jinyoung-aa." Kata Jihoon sambil tersenyum.
"Yaa sudah kalau begitu, aku akan menunggumu disini, hati-hati dan jangan tersesat." Kata Jinyoung mengingatkan Jihoon.
"Siap Boss!!!." Kata Jihoon sambil memberi hormat dan terkekeh.
Jihoon berlari kecil sambil mencari papan petunjuk arah toilet. Jihoon akhirnya menukan arah toilet, ia segera berlari menuju arah yang ditunjukkan sampai akhirnya sebuah lengan kekar menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DOWNPOUR- [END]
FanfictionKetika hujan ini jatuh di kepalaku, diriku basah begitu juga hatiku. Aku masih takut meskipun aku tahu ini akan segera berakhir, aku mencari dirimu. Akankah berhenti sekarang hujan dan air mata ini?