V

261 34 1
                                    

Daniel menggeliat, ia berkali-kali berkedip untuk menormalkan penglihatannya.

"Daniel-aa.."

Samar-samar Daniel mendengar suara yang sangat ia ingin dengar memanggil namanya.

Daniel menoleh kearah sisi kanan, ia melihat seorang anak laki-laki duduk dipinggiran tempat tidur, berpipi chubby dan mengenakan kacamata bulat menambah keimut laki-laki tersebut.

"Jihoon." Suara Daniel serak.

"Kau tidak apa-apa?" Sahut Jihoon dengan nada khawatir sambil menggenggam erat tangan Daniel

"Apakah jika aku sakit kau akan terus berada disampingku?"

"Yaakk!! apa kau sangat ingin sakit? kau pikir itu menyenangkan?"

Daniel hanya terkekeh mendengar tanggapan Jihoon. Daniel bangun dari posisi tidurnya dan kini mereka sudah berhadapan.

Suasana menjadi tenang, Daniel dan Jihoon menatap satu sama lain dalam diam.

"Maafkan aku." Suara Daniel lirih

"Ini bukan salahmu, aku yang terlalu sensitif, padahal itu tidak ada hubungannya denganku." Jihoon memalingkan wajahnya.

Daniel mengulurkan tangannya meraih pipi Jihoon dan membuatnya kembali menatap Daniel.

"Aku yang salah, aku minta maaf sudah salah paham terhadapmu."

Daniel memandang wajah yang selama ini ia rindukan dan mengusap pipi Jihoon dengan lembut.

Pelan-pelan Daniel mulai mendekatkkan wajahnya dan memandang kearah bibir Jihoon yang berwarna pink. Tanpa penolakan Jihoon mulai memejamkan matanya saat bibir miliknya dan bibir Daniel sebentar lagi akan bersatu.

"Jihoon Hyung." Jinyoung tiba-tiba muncul dibalik pintu.

Melihat Jinyoung yang tiba-tiba masuk kedalam kamar Jihoon, Daniel langsung tidur kembali dan Jihoon berdiri sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

Jinyoung diam melihat suasana canggung antara kedua orang tersebut.

"Sepertinya aku masuk diwaktu yang salah."

Jinyong mundur dan menutup pintu dengan pelan.

"Cepatlah bangun, managermu sepertinya mencarimu, dari tadi ponselmu bergetar."

Jihoon pergi meninggalkan Daniel dengan wajah yang merah bagaikan tomat.

Sementara itu Daehwi yang sedari tadi duduk dimeja makan terus melihat Jihoon yang keluar dari kamarnya sambil mengipas wajahnya yang merona menggunakan tangannya.

beberapa menit kemudian Daehwi melihat sosok berbadan besar keluar dari kamar Jihoon.

"Daebak!!" Daehwi berdecak kagum sambil menopang dagunya dengan tangan kirinya.

Daniel yang sadar dengan kehadiran Daehwi hanya mengangguk canggung kearah Daehwi.

"Siapa sangka sepagi ini aku akan bertemu dengan seorang Kang Daniel."

Daniel hanya tersenyum menanggapi kata-kata Daehwi dan berjalan mendekati Jihoon yang sudah menunggunya diluar.

"Benar kau sudah tidak apa-apa?"

Daniel mengangguk dan tersenyum kearah Jihoon yang masih mengkhawatirkannya.

Daniel mengulurkan tangannya meraih tangan Jihoon dan menggenggamnya.

"Nanti aku akan menghubungimu, jangan lagi mematikkan ponselmu, aku bisa gila tidak dapat menghubungimu."

"iyaa." Jawab Jihoon lembut sambil tersenyum kearah Daniel.

-DOWNPOUR- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang