prolog

59 11 0
                                    

   18 Januari 2018

      Sebut dia Prasetya, yang lebih tepatnya "Daris Prasetya". Prasetya mengajarkanku bagaimana caranya mengeja tawa, dan menjebakku ke dalam cintanya, cinta yang sederhana. Ia adalah seorang remaja laki-laki berumur 17 tahun yang mengajarkanku arti sebuah persahabatan, cinta, rasa sakit, melupakan dan membuatku menjadi pecandu rindu. Sudah lima tahun dia pergi tapi bagiku kenangan kami begitu terekam kuat hingga suatu ketika aku memutar kembali memori-memori kita.

    Aku ingat saat  pertama kali kita berjumpa dan juga saat dia melambaikan tangan untuk terakhir kalinya kita bertemu. Asal kamu tahu, aku selalu disini dan akan selamanya menunggu, menunggu Prasetyaku kembali.

      Lamunanku buyar ketika hari sudah mulai senja. Aku menggenggam erat-erat earphone yang aku pegang dan mengingatkanku pada lelaki di masa lalu. Aku pun beranjak dari kursi taman dan bergegas pergi ke rumah.



           "Kau ajarkanku bahagia, derita. Tunjukanlah untukku perbaharui." Batinku.

love behind earphonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang