PART 1

40 7 5
                                    

01 Juli 2013,

5 tahun silam ...

       Namaku Fansya Almaira, umurku 15 tahun dan sekarang akan menginjak masa putih abu-abu. Aku harap masa ini akan menjadi awal kisah cintaku.


       Kriingg....

Alarm mengganggu tidurku dan bunda langsung mematikannya.

"Alma bangun! Udah pagi, sayang." Sahut bunda sambil membelai rambutku. Tapi, aku tak berkutik sedikitpun.

"Alma, ini hari pertama kamu sekolah. Kamu harus siap-siap, Nak." Bunda mencubit pipiku hingga bewarna merah.

"Arghh iya iya Alma bangun." Aku segera bangkit dan bergegas mandi.

10 menit kemudian..

Aku bergegas turun ke bawah dengan tergesa-gesa karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. Whalaah bisa-bisa aku terlambat. Ini hari pertama kamu Alma, kamu harus semangat, ucapku dalam hati. Melihatku yang begitu tergesa-gesa, bunda langsung menahanku untuk pergi.

"Alma, makan dulu sayang nanti kamu sakit." Bunda memberiku roti dan segelas susu. Dengan secepat kilat aku menghabiskannya dilanjut dengan mengambil tas lalu bergegas berangkat.

"Alma berangkat dulu ya, Bun. Assalamualaikum." Kulihat dari kaca mobil, Bunda melambai-lambai dari jauh dan memberiku semangat.

       Seharusnya Ayah ada dihari pertamaku sekolah. Tapi, mau bagaimana lagi Ayah sibuk dengan bisnisnya di luar kota. Oh iya aku berangkat bersama Mang Jaja, sopir yang diamanahkan Bunda untuk mengantarkanku ke SMA Harapan Bangsa yaitu, sifat yang bersifat modern di kota Bandung.

       Lewat celah kecil dibalik kaca, aku melihat banyak siswa-siswa yang berlalu lalang dengan kesibukannya masing-masing karena mereka tahu bahwa hari ini awal ceritanya dimulai.

"Dah Mang Jaja, Alma pamit." Aku pun keluar dari mobil. Rambut panjangku yang dibiarkan terurai, seragam baru yang pas melingkari tubuhku tak lupa sepatu yang mengkilat yang siap memijakkannya di kelas baru. Dari kejauhan banyak pria yang berbisik-bisik dan aku tak tahu apa yang mereka bicarakan.

       Aku melihat kartu siswa yang aku pegang. "X IPS 1 dimana ya tempatnya?" Aku menepuk bahu seorang pria yang sedang menggunakan earphone di ujung koridor. Pria itu pun menoleh. Sumpah gantengnya pake banget! Hidungnya mancung, bibir yang merah seperti sudah memakan sambal, putih, tinggi.. huffhh Alma jaga pandanganmu, ucapku dalam hati.

"Ada apa?" Ucap pria itu sambil melepas earphone-nya.

"Aku mau nanya, kalau kelas X IPS 1 dimana ya tempatnya?" Tanyaku sambil menunjukkan senyum termanis semanis gula jawa.

"Oh kelas X IPS 1, tuh disana lurus terus lalu belok kanan." Ucap pria itu sambil pergi meninggalkanku lalu memasang kembali earphone miliknya. Senyum termanis ala Alma pun berubah jadi masam. "Ganteng-ganteng kok dingin amat sih. Nyapa-nyapa dulu kek malah langsung minggat." Aku bergegas pergi ke arah yang ditunjukkan pria ketus tadi.

       Disisi lain, pria yang menggunakan earphone itu tersenyum dari kejauhan.

"Kayaknya dia anak baru." Pria itu menggaruk kepalanya sambil tersenyum.

Dia cantik juga, pria itu pun pergi.

love behind earphonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang