Page 2

341 63 11
                                    

"Hati yang Berdebar"
.
.
.

Jam istirahat 10 menit lagi akan usai, tapi Taeyong masih tetap duduk diam dibangku taman samping sekolah dengan guru Ahn yang sejak tadi melirik ke arahnya.

Seakan mengetahui maksud dari wanita itu, Taeyong pun menghembuskan napas beratnya sebelum memutuskan untuk mengawali pembicaraan.

"Aku sudah mengantarkan surat itu padanya," ucapnya.

Dilihatnya guru Ahn menatap benuh binar kearahnya.

"Benarkah? Kau baik-baik saja, 'kan? Tiap kali aku berusaha datang, Jaehyun selalu menolakku," akunya.

"Dia malah menganggapku temannya," Taeyong berkata dengan meringis pelan. Membayangkan hal sore hari kemarin membuatnya bergidik geli.

"Sungguh?? Woah, hebat!"

Guru Ahn menggeser duduknya lebih dekat dengan Taeyong agar dapat menatapnya lebih lekat.

"Kalau begitu, tolong kau bujuk dia agar kembali ke sekolah sekalian, yaa?" pinta guru Ahn dengan menatap Taeyong penuh harap.

'Gila!'

"Tidak bisa! Aku tidak mau berurusan lagi dengan Jung Jaehyun!" tolak Taeyong.

"Huh?? Kenapa?? Bukankah dia menganggapmu temannya?? Kau pasti bisa membujuknya, dia pasti mendengarkan temannya, Taeyongiee,"

Taeyong makin bergidik geli melihat guru Ahn yang merajuk manja dihadapannya.

"Pokoknya aku tidak mau!"

Taeyong bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kelas dengan menutup rapat kedua telinganya, mengabaikan teriakan pilu guru Ahn.

'Hah! Yang benar saja! Aku tidak mau berurusan lagi dengannya!'
















'Tidak akan!'

Taeyong berjalan dengan memasang earphone ditelinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong berjalan dengan memasang earphone ditelinganya. Menikmati langkah sore harinya yang tenang dengan iringan lagu favoritenya.

Tangannya sibuk memilih lagu dari ponselnya dengan bibir semerah cherry yang sedaritadi bersenandung lirih mengiringi langkah kaki jenjangnya. Sesekali memejamkan mata, pertanda ia begitu menikmati ketentraman hati sore harinya.






Namun sayang karena hal itu tak berlangsung lama..







"Huaaa-mmpt!!!"

Jantung Taeyong berpacu dengan cepat begitu kerah belakang blazer yang dikenakannya ditarik paksa oleh seseorang. Oh, dan jangan lupakan telapak tangan yang niatnya hanya membekap mulut Taeyong, kini malah membekap lebih dari setengah bagian wajah mungil pria manis itu. Membuatnya tidak bisa bernapas dengan benar juga tentunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang