Aku teringat kembali tentang Juni, dimana kita pernah pulang dengan begitu rinai dalam balutan senja.
Ini tentang juni; yang didalamnya bulan pernah jauh kebumi. Ia tidak mati, hanya saja jatuhnya meluluhlantahkan kisah-kisah yang kubangun tanpa resah bersamamu.
Disana aku pernah memelukmu, menjadikanmu satu-satunya raga yang selalu kutuju, meneriaki namamu keras-keras agar kamu tidak pergi, menabrak rasi-rasi yang menertawakan kenangan yang ku benci.
Setelah bertemu denganmu
Dari sekian banyak orang itu sudah cukup untuk ku, Hanya kamu.