BAGIAN 1 : We're Good Friends

2.6K 196 22
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Eunha dan teman-temannya. Klub menari mereka sedang berada di titik tertinggi karena masuknya anggota baru, Jeon Jungkook. 

Hanya karena 1 lelaki itu banyak sekali mahasiswi yang ikut mendaftar. Namun, hanya 1 dan 2 yang memenuhi persyaratan sisanya mereka disana hanya sekedar mencuci mata atau mencari perhatian ke seorang Jeon Jungkook. 

"Kalian harusnya berterimakasih bukannya malah memasang wajah muram seperti itu." 

"Jeon Jungkook! Kau gila! Bagaimana kami bisa memasang wajah bahagia jika hari ini kami menonton 126 perempuan menarik sok sexy di depan kami! Sini kubunuh kau!" Sowon sebagai anggota tertua bisa saja menggeplak kepala juniornya itu. 

"Maafkan aku!" Jungkook berlari ke belakang Eunha yang jelas lebih pendek darinya seakan berusaha berlindung. 

"Yak! Eunha-ya kenapa kau sangat pendek heuh? Kalau kau lebih tinggi sedikit kau bisa tempat buat aku bersembunyi dari-" Jungkook berhenti karena harus menunduk melihat Sowon yang sudah beraba-aba memukulnya, "Sowon-noona, diakan hanya akan men-" lagi Jungkook kembali menunduk, "Mendengarkan kalimatmu! BANTU AKU!" Jungkook akhirnya berlari menghindari Sowon. 

Jungkook tersenyum sinis melihat Sowon yang berhenti di tempat sementara itu ia tetap berlari hingga, 

Bruuk 

Ia menabrak seorang perempuan. Ia dengan segera berteriak kesal, "Bagaimana sih kau ini, kemana mata-Ah, Jieun-sunbae maafkan aku. Mari aku bantu." Ia langsung berhenti marah-marah dan membantu perempuan di hadapannya bangun. 

"Tidak apa-apa. Kamu sendiri?" Tanya wanita bernama Jieun itu. 

"A-aku-aku baik-baik saja kok, sunbae." 

"Tapi jaketmu robek dan ada warna me-" 

"Ah ini memang model jaketku. Aku tidak apa-apa." 

"YAK! JEON JUNGKOOK! CEPAT KEMARI DAN KITA SELESAIKAN MASALAH KITA SEPERTI LELAKI!" Teriak Sowon aneh. 

"Sekali lagi, maafkan aku sunbaenim. Jika ada yang luka atau harus diganti rugi sunbae bisa datangi aku. Aku selalu di ruang tari." 

Jieun mengangguk dan berlalu pergi dengan anggun. Sementara itu, Jungkook kembali dengan tatapan kosong. 

"SEMUANYA! HARI INI AKU TRAKTIR!" 

"Cih. Lihat dia baru saja tabrakan dengan gebetan sudah seperti itu." Ejek Jimin mendapat sikutan dari Seulgi. 

"Kau juga begitu dulu." 

"Tidak." Jawab Jimin berusaha tetap cool, "Tapi aku, Seulgi, Yerin, Sowon dan Taehyung tidak bisa ikut kali ini, Kook. Han ssaem menolak skripsi kami." 

"Ya sudah. Sisanya?" 

Semua mengutarakan alasan mereka tidak bisa. Sebetulnya bukan mereka tidak bisa namun tampaknya Jungkook lupa kalau ia hari ini tidak membawa dompet karena ketika istirahat tadi Jimin harus membaya makanan Jungkook dan sekarang Jungkook mau menraktir mereka? Ia pelupa yang hebat.

"Eunha-ya? Kau juga punya alasan untuk tidak merayakannya bersamaku?" Tanya Jungkook. 

"Semua alasan mereka itu sebuah kebohongan, Jeon. Mereka hanya tidak mau menanggung." 

"Menanggung apa?" 

"Siang tadi, Jimin yang membayar makananmu kan? Kau lupa membawa dompet hari ini." 

Mata Jungkook berubah kosong. Sementara itu Eunha terkikik, "Kita ke apartmen ku? Eomma baru saja mengantarkan makanan dan tinggal aku panaskan jika kau tetap ingin makan." 

m i n e || e u n k o o k Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang