Part 4

82 5 0
                                    

-Austin POV-

Aku mendengar Jessy bernyanyi. Dia mempunyai suara yang indah, yang membuatku makin menyukainya. Setelah Jessy selesai bernyanyi, aku dan Christina pun bertepuk tangan. Wow, dia suaranya bagus banget batinku. "Jessy,  suaramu bagus banget." pujiku pada Jessy dan otomatis pipinya bersemu merah.

-Unknown POV-

Aku mendengar seseorang menyanyi saat aku sedang berjalan jalan bersama temanku. "Hey kau mendengar orang bernyanyi di sekitar danau ?" Tanya temanku. "Iya aku mendengarnya." Jawabku. Yup ada seseorang cewek menyanyi di iringi piano. Suaranya indah sekali batinku. "Kau lihat ? Cewek itu cantik dan suaranya indah." Kata temanku. "Yup, aku berharap dia bisa menjadi pacarku sekarang." Kataku. "Hey sobat, ingat kau masih punya pacar." Kata temanku mengingatkan. Aku menepuk dahiku. Ya terkadang aku lupa kalau aku sudah punya pacar jika aku bertemu cewek cantik.

"Oh iya aku lupa, thanks sudah mengingatkanku sobat." Kataku. "Sama sama sobat. Sebaiknya kita pulang." Ajak temanku yang sudah berjalan meninggalkanku dan aku mengikutinya

-Jessy POV-

Aku merasa ada yang memperhatikanku saat aku bernyanyi tapi siapa ? Di sini cuma ada aku, Zedd, dan pasangan romantis (Austin dan Christina). Ah sudahlah aku tak peduli. "Hey Jessy, sebaiknya kita pulang sekarang. Soalnya kasihan Ariana, dia sendirian di rumah dan biarkan mereka nge-date." Ajak Zedd dan aku pun mengikutinya. Ya, mom berangkat ke Perancis katanya ada urusan. Tadi mom mengirimkan pesan singkat padaku.

-Skip-

"Kita pulang." Aku dan Zedd berteriak. "Hey guys. Oh iya Jessy, tadi ada pesan dari ibumu." Kata Ariana. "Oh iya Ariana, aku sudah menerimanya. Terima kasih." Ucapku. "Dimana Christina ?" Tanya Ariana. "Dia nge-date sama temanku." Kata Zedd.

'Cause the walls burned up and our love fell down

And it turned into whatever, now we're saying never.

Feel the fire 'cause it's all around,

And it's burning for forever and always.

Tiba tiba hapeku berdering, dan ternyata telepon dari Christina.

Jessy : "Halo ?"

Christina : "Hey Jessy. Kau tega sekali meninggalkanku dengan austin di pinggir danau."

Jessy : "Jangan salahkan aku Christina. Salahkan Zedd yang menyuruhku untuk meninggalkan kalian berdua di pinggir danau."

Christina : "Seharusnya kau jangan menuruti kata katanya. Terkadang dia itu sesat tau ga ?"

Aku hanya tertawa kecil mendengar omelan Christina. Sepertinya dia lagi PMS.

Jessy : "Sudahlah jangan marah marah. Kau lagi PMS kah sehingga kau ngomel ngomel seperti ini ?"

Christina : "Bagaimana aku ga ngomel ? Austin hampir menciumku saat kalian meninggalkanku. Dan iya aku lagi PMS."

Sudah ku duga dia sedang PMS. Tapi bentar, katanya Austin hampir menciumnya saat aku dan Zedd meninggalkan mereka berdua ? Cowok apaan itu, yang katanya suka sama seorang cewek tapi dia malah mencium cewek lain. Dasar playboy.

Jessy : "Ya sudah nanti hubungi aku lagi." dan aku mematikan teleponnya.

"Christina menelponmu ?" Tanya Zedd tiba tiba yang membuatku sedikit terkejut. "Iya dia sedikit mengomel karena kita meninggalkan mereka." Jawabku. "Dia lagi PMS ?" Tanyanya lagi dan aku hanya menganggukan kepalaku. "Sebaiknya kau tidur Jessy. Biar aku yang membukakan pintu saat Christina sampai di rumah." Kata Zedd. "Okay. Bye Zedd. Good Night." Kataku sambil menuju ke kamar. "Good Night too, Stroberi." Balas Zedd. Ya dia sudah biasa memanggilku dengan sebutan stroberi.

-Skip-

This saturday, we gon' party all night

One we will remember for the rest of our lives

This Saturday, we gon' do it bigger than, we ever had before

I don't want this Saturday to end

Alarm hapeku yang sedikit berisik membuatku terbangun. Ah sialan lagu rebecca black ini batinku. Walaupun aku yang menyetel alarmku dengan lagunya rebecca black tapi terkadang aku suka kesal sendiri. "Pagi stroberi." Kata Zedd yang tiba tiba masuk ke kamarku dan otomatis aku langsung melempar dengan bantal ke arahnya dan tepat mengenai mukanya.

"Hey Zedd, kau harusnya mengetuk pintunya terlebih dahulu. Jangan langsung masuk." Kataku mengingatkannya. "Maafkan aku stroberi. Lain kali aku tak begitu." Katanya. "Kita sarapan dulu yuk." ajaknya. "Ga mau ah." Kataku pura pura menolak dan tiba tiba dia mengendongku dengan ala bridal style. Sudah kebiasaan sejak aku dan Zedd menjadi sahabat dari SMP (Ceritanya Jessy umurnya 20 tahun). "Zedd turunkan aku." Kataku sambil memukul dadanya yang bidang. "Nggak ah. Minta ampun dulu." Katanya. "Iya ampun Zedd." Jawabku dan dia pun menurunkanku. "Oh iya, kata Louisa dia mau kesini." Kata Zedd.

"Oh iya ?" Tanyaku tak percaya apa yang dikatakan Zedd dan dia hanya mengangguk sambil memasak sarapan. Sudah lama aku tak bertemu Louisa. "Hey dimana Christina ?" Tanyaku pada Zedd. "Dia menginap dihotel dekat danau." Jawab Zedd.

'Cause the walls burned up and our love fell down

And it turned into whatever, now we're saying never.

Feel the fire 'cause it's all around,

And it's burning for forever and always.

Hapeku berdering dan ternyata telepon dari Christina.

Jessy : "Hallo ?"

Christina : "Hey Jessy. Kau tau aku sedang berada di-"

Jessy : "Iya aku tau kau sedang berada di hotel. Bersama Austin ?"

Christina : "Iya bersama Austin. Bagaimana kau tau kalau aku sedang berada di hotel ?"

Jessy : "Tadi Zedd memberitahuku. Sudah ya nanti hubungi aku lagi." dan setelah aku berkata begitu, aku memutuskan sambungan telepon.

"Christina menelponmu kembali ?" Tanya Zedd dan aku hanya mengangguk. Aku dan Zedd pun memutuskan untuk melanjutkan sarapan.

-To Be Continued-

Maaf beberapa hari ga update karena lagi ga mood buat nulis xoxo dan maaf kalo part ini agak ga nyambung sama ceritanya (Emang ga nyambung sih wkwkwk). Anyway jangan lupa buat Vote + Comment. Minimal Vote deh ya ya ya please :'(

P.S : Justin Bieber in the media ---------->. Oh iya ringtone teleponnya Jessy judul lagunya itu Disaster - Jojo. Kalo ringtone alarmnya Jessy judulnya Saturday - Rebecca Black ft. Dave Days #promosigapapakaliyabiarlagunyalakuwkwkwk.

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang