Part 2

146 3 0
                                    

Sebelumnya di Part 1

Jessy, Zedd, Christina, dan Austin pun mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Aku menyadari bahwa Austin memerhatikan Jessy selama mereka mengerjakan tugas tapi Jessy biarkan saja. "Gimana kalau kita bermain Truth Or Dare ?" Tanya Zedd. "Sounds great." Kata Jessy menyetujui. Jessy langsung mengambil botol bekas dan meletakannya di tengah. Zedd pun memutar botol tersebut dan botol itu mengarah ke Austin. "Tin Truth or Dare ?" Tanya Zedd. "Truth." Kata Austin. "Ok siapa orang yang kamu suka sekarang ?" Tanya Zedd

Part 2

-Still Jessy POV-

"Orang berinisial J." Kata Austin. Seketika, Zedd dan Christina pun melirikku. "What ? Orang berinisial J kan banyak bukan hanya aku." Kataku mengela. "Tapi kan satu satunya orang berinisial J yang aku kenal cuma kamu Jessy. Jadi siapa lagi kalau bukan kamu ?" Tanya Christina. "Terserah kamu saja tina." Jawabku cuek.

Zedd pun memutarkan botol itu dan botol itu mengarah padaku. "Truth or dare ?" Tanya Zedd. "Truth." Jawabku. "Kamu ada perasaan suka sama Austin ga ?" Tanya Zedd. "Nggak." Jawabku singkat. "Yang suka kan Christina. Bukan aku." Lanjutku.

-Austin POV-

Mendengar Jessy berkata begitu, hatiku rasanya ditusuk oleh panah. Rasa kecewa dan sedih bercampur menjadi satu tapi aku berusaha untuk tersenyum. Zedd pun memutar botol lagi dan botol itu mengarah pada Christina. "Aku akan menjawab dare karena Austin dan Jessy sudah memilih Truth." Kata Christina. "Ok aku dare kamu untuk nge date sama Austin." Kata Zedd. "Ga ada dare yang lain gitu Zedd ?" Tanya Christina. "Ga ada." Jawab Zedd sambil mengelengkan kepalanya

Aduh padahal aku ingin sama Jessy. Batinku. "Ok aku terima daremu Zedd." Kataku. "Ok. Aku sama Jessy akan mengawasi kalian dari jauh." Kata Zedd. "Terserah kau saja Zedd." Kata Christina kesal.

"Hmm gimana kalau kalian nge-datenya hari sabtu saja ? Berhubung hari sabtu kita tidak ada jadwal kuliah." Usul Jessy. "Usul yang bagus Jess. Tenang aja soal tempat buat kalian nge-date nanti, biar aku sama Jessy yang atur semua." Kata Zedd. "Baguslah, jadi aku sama Austin ga usah cape cape mikirin tempat buat date." Kata Christina.

What about love?

What about our promises?

What about love?

You take it all and leave me nothing

Tiba tiba hapeku berbunyi dan ada telepon dari ibuku menyuruhku untuk pulang segera. "Sepertinya aku harus pulang sekarang. Bye guys." Kataku sambil berjalan menuju pintu rumah Jessy.

-Jessy POV-

Austin pun pulang dan hanya tinggal sahabat ku yang membuatku hampir bunuh diri karena mereka *lebay ah.* "Kalian berdua ga pulang ?" Tanyaku heran. "Nggak. Kita rencana mau menginap di rumah kamu. Boleh ya ?" Tanya Zedd dan Christina memelas. Astaga kenapa kalian ga bilang sama aku ? Batinku.

"Ya sudah kalian boleh menginap di rumahku." Terpaksa aku mengiyakan permintaan mereka karena dirumahku lagi sepi. "Asikk thanks Jessy. Kamu paling the best deh." Kata Christina sambil memelukku dan aku membalas pelukannya.

-Skip malam-

Aku mendengar suara piano dari ruang musik. Ya rumahku punya ruang musik sendiri, makanya Zedd sama Christina suka menginap di rumahku. Aku pun berjalan ke ruang musik dan ternyata Christina sedang bermain piano dan bernyanyi. Suaranya bagus banget jadi aku memutuskan untuk masuk ke ruang musik.

"Hi Jessy. Maaf ya, aku pake pianonya." Kata Christina. "Iya pakai aja. Oh iya tadi kamu nyanyi lagu apa ?" Tanyaku. "Ohh... tadi aku nyanyi single originalku judulnya 'king of thieves'." Jawab Christina. "Bolehkah aku mendengarnya ?" Tanyaku dan dia pun menganggukan kepalanya.

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang