point 4

1.1K 103 1
                                    

***

Apa aku bisa mendapat keajaiban?

Apa aku bisa memohon?

Untuk aku dapat melihatnya lagi?

***

Seoul, 18 Desember 2013

Baekhyun mengulum senyum begitu melihat Kyungsoo keluar dari lift dalam bangunan apartemen pria itu.

Karena tidak ikut bersama untuk trip liburan teman-temannya, Baekhyun memutuskan untuk ikut mengantarkan kepergian teman-temannya.

"Sudah siap?"  tanya Baekhyun, Kyungsoo mengangguk mengiyakan lalu membantu sahabatnya membawa koper.

"Kapan kau ke Busan?"

"Nanti malam, aku akan pulang ke rumah sebelum kesana."

Keduanya masuk kedalam taksi yang membawa keduanya ke bandara. Lebih tepatnya Kyungsoo yang menolak tawaran sang pacar, ia ingin menghabiskan waktu sebelum akhirnya berpisah dengan Baekhyun yang tidak akan dilihatnya sampai tahun baru nanti.

"Sial, salju semakin banyak saja.." gumam Kyungsoo menatap kemacetan yang dibuat oleh si benda putih sehingga taksi mereka merayap hati-hati.  ".. kau juga harus hati-hati nanti saat pergi ke stasiun, Baekhyun-ah."

"Eoh. Kau sudah mirip nenek-nenek karena menghawatirkanku setiap hari."

"Ya, harusnya kau berterima kasih padaku, bukannya mengejek.."

"Maaf-maaf, sudah jangan ngambek."

Keduanya kembali diselimuti keheningan begitu taksi mereka keluar dari kemacetan.

Empat puluh lima menit waktu yang ditempuh hingga keduanya tiba di bandara dengan selamat. Hampir saja terlambat check-in jika Jongin tidak sigap menahan tiket Kyungsoo sehari sebelumnya.

Tak beberapa lama menunggu, informasi akan pesawat yang ditumpai keempat pria itu kembali memanggil penumpang.

"Baekhyun-ah,"  Kyungsoo berucap memegang tangan sahabatnya
"..mianhae tidak bersamamu saat peringatan Chanyeol nanti.."

Baekhyun tersenyum sendu sambil menggeleng pelan. Ia tidak ingin memaksakan Kyungsoo sehingga pria itu mengorbankan kebahagiannya sendiri.

Kyungsoo melakukan lebih dari yang dia harapkan. Kyungsoo yang tidak berhenti percaya padanya saat ia sendiri kehilangan kepercayaan dirinya. Jika bukan Kyungsoo, tidak akan ada Baekhyun hari ini.

Tapi ia tahu diri. Sahabatnya yang setiap hari mengkhawatirkannya itu mempunyai kehidupan, ia tidak ingin mengekang Kyungsoo akan keegoisannya. Kyungsoo berhak bahagia.

"Kau yang terbaik sampai saat ini, aku baik-baik saja. Pergilah bersenang-senang sebelum semester depan mengekang kebebasanmu.."  Baekhyun tertawa renyah sambil mengacaukan tatanan rambut milik sahabatnya yang langsung diprotes sang pemilik kepala.

"Oh ya, aku punya hadiah natal untukmu!" 

Pria Do mengeluarkan isi tasnya, memberikan sebuah kotak kecil dengan bagian depan transparan sehingga baik ia dan Baekhyun bisa melihat isi kotak yang hanya sebesar telapak tangan orang dewasa.

"Santa Light?"

"Eoh, terlalu sederhana yah? Aku juga tidak sempat membungkusnya.."

"Kau beli di dekat gate 1 tadi kan?"

"Kau tahu?! Yah, tidak seru.."

Keduanya tertawa lagi, di usianya yang sudah setua ini bukankah Baekhyun sudah tidak pantas lagi menerima hadiah natal? Apalagi ia membenci perayaan itu, seharusnya ia tidak mendapatkan hadiah.

Miracles in December (ChanBaek) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang