Part 1

51 5 2
                                    

Aku dan Sakilla terus berlari ke arah ruang kesenian, disana anak - anak padus sudah kumpul semua, tinggal tersisa kami berdua.
"yaelaah kebiasaan nih lo berdua pasti kalau kumpul paling akhir dateng nya." Ucap Maura sambil memasang wajah malas.
Bella dan Sakilla pun menyengir tanpa mengucapkan satu kata pun.

Setelah selesai latihan paduan suara aku dan Sakilla memutuskan untuk pergi ke suatu mall terdekat di sekolah, kami berdua memang sudah berencana untuk membeli novel terbaru yang ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana yang berjudul Geez dan Ann, kami memang mempunyai hobi yang sama yaitu membaca novel hehehe.

"Eh Bel." Panggil Sakilla sambil memakan popcorn yang ada di tangan nya.
"Kenapa kil?." Jawab Bella bingung.
"Lo lagi suka sama siapa sih? story story atuhla."
"hah apaansih lo tiba tiba ngomong yang kaya begituan, lagian kepo amat si." Bella sangat bingung ingin menjawab apa karena Bella sedang menyukai seseorang tetapi hal ini hanya Bella dan Tuhan yang tau.
"jih galak amat, lagian lo pelit amat gamau ngasih tau sahabatnya sendiri."
"Bawelll deh lo!." Jawab Bella sambil mencubit pipi Sakilla yang sangat chubby.
"Awwww sakit kampret!!!." Sakilla meringis kesakitan sambil memegang pipi nya.
"HEHEHE MAAP YA CABAT KU MUACH." Canda Bella.
"NAJIS EW."

Ohiyaa kenalin nama dia Sakilla Tamara Nasution. Dia suka bernyanyi dan membaca novel sama seperti ku, hobi kami memang sama. Sakilla memiliki wajah yang cantik dan tubuh ideal, dan memiliki kulit yang putih. Dia sangat bawel dan pecicilan tetapi jangan salah dia juga orang yang paling care di antara sahabat - sahabat aku yang lain. Dia juga yang paling pecicilan diantara yang lain, dia sangat baik tapi terkadang bikin aku jengkel hehehe.

Setelah kami selesai membeli novel, kami langsung pulang karena hari sudah sore dan langit pun gelap tanda-tanda akan hujan. Aku telfon kakak ku untuk menjemputku di halte dekat mall, dan Sakilla dijemput oleh seorang lelaki yang memakai buff dan kacamata jadi aku tidak mengenalnya itu siapa, aku tidak sempat untuk menanyakan lelaki itu karena Sakilla sangat terburu-buru.

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang