Vernon berdiri di sebuah ruangan, tentu saja tempat ini adalah kediaman dulunya dimana tempat ia lahir dan dibesarkan. Vernon lalu tercengang apa yang disaksikan di hadapannya, mayat orangtuanya yang terbunuh dengan cara digorok sadis oleh seseorang berpakaian serba hitam disertai dengan topi yang menutupi wajahnya.
Lalu, ia melihat dirinya sendiri yang masih kecil berumur 10 tahun berdiri di ambang pintu, menatap orang itu dengan rasa penasaran. "Siapa kau?" tanya Vernon kecil kepada orang tersebut.
Orang itu menengok ke belakang seraya tersenyum, matanya menangkap Vernon kecil menatapnya dengan bingung, lalu ia menghampirinya, "It's a secret, I can't tell you" ucapnya.
Vernon kecil melihat ke mayat orangtuanya yang dibunuh, lalu bertanya, "Hei, apakah ayah dan ibu sedang tertidur?"
Orang itu menoleh ke arah mayat orangtua Vernon, "Oh, mereka merasa lelah, jadinya mereka memutuskan untuk tidur di karpet" balasnya berbohong tanpa ragu, tanpa ada rasa tergagap sekalipun.
"Yah, padahal ayah sudah berjanji untuk membacakanku dongeng sebelum tidur...." ucap Vernon kecil kecewa.
Orang itu tersenyum kecil, "Oh ya, aku punya sebuah surat untukmu, aku awalnya ingin mengirimkannya kepada ayahmu, tetapi aku tidak sempat" ucapnya seraya menyodorkan sebuah surat kecil kepada Vernon. Di saat Vernon sedang membuka amplop yang masih diselotip itu, orang itu telah menghilang.
Vernon kecil mendapatkan sebuah surat yang bertuliskan:
'Tangkap aku jika kamu bisa, detektif >_<
Tertanda,
Buronan kesayanganmu, T.O.P'
Paris, Januari 2020
Vernon langsung terbangun dari mimpi buruknya, ternyata sudah pukul 6 pagi. Vernon langsung berdiri dari tempat tidur untuk mandi, setelah mandi beberapa menit, ia langsung memakai pakaian kasualnya lalu menuju ke lantai bawah melalui tangga yang melingkar.
"Selamat pagi, Paman Ji-yong!" sapa Vernon seraya menuruni tangga kepada Ji-yong, ayah angkatnya, yang sedang mempersiapkan sarapan roti untuk Vernon.
"Selamat pagi juga, Vernon! Sarapan roti sandwich sudah siap!" balas Ji-yong seraya memberikan Vernon sebuah roti sandwich untuk sarapan.
Ji-yong yang bisa membaca ekspresi senang Vernon, langsung bertanya, "Vernon, sepertinya kau kelihatan bersemangat mau pergi ke suatu tempat, apakah ada janjian dengan temanmu?"
Vernon yang sedang mengunyah sandwichnya langsung hampir memuntahkannya, "A-Apa, Paman Ji-yong? Jangan mengejutkanku!" sahut Vernon panik, ia berhasil menelan makanannya itu untuk menjawabnya. "Aku mau pergi ke restoran Aori Ramen bersama Daniel dan Tae-yong untuk makan di sana"
"Oh begitu, pantas saja kau terlihat senang hari ini," balas Ji-yong.
Tak lama kemudian, Vernon langsung memakai sepatunya untuk pergi. "Paman Ji-yong, aku pergi dulu, ya!" seru Vernon seraya memutarkan gagang pintu untuk membukanya.
"Ya, hati-hati di jalan!" balas Ji-yong.
Time Skip
Vernon menuju ke Aori Ramen dengan mengayuh sepedanya. Kira-kira sekitar beberapa menit menuju ke sana karena terletak di dekat Menara Eiffel. Beberapa lama kemudian, ia melihat restoran Aori Ramen dan kedua temannya sudah menunggu di situ.
"Ya, Non!" sapa Daniel. "Kenapa kamu telat?" tanyanya.
"Aku bangun telat, tidur larut hehehe..." balas Vernon seraya terkekeh.
YOU ARE READING
Le Détective en France
FanfictionKetika Hansol Vernon Chwe masih berusia 10 tahun, orangtuanya dibunuh dengan leher digorok. Sang pembunuh yang bernama 'T.O.P' meninggalkan pesan kepada Vernon yang bertuliskan 'Tangkap aku jika kamu bisa'. Pelaku tersebut merupakan buronan yang dib...