Chapter III: Penyelidikan dengan Sulap

15 1 0
                                    

Sore itu dari Aori Ramen, langit berubah menjadi berawan pertanda hujan. Vernon, Daniel, dan Tae-yong mengayuh sepeda dengan cepat agar hujan tidak membasahi mereka. Mereka bertiga baru saja dari kantor polisi untuk menyaksikan interogasi Soon-young.

"Eh, ngomong-ngomong, aku sudah memesan tiket pertunjukkan sulap Lee Tae-min untuk kita bertiga!" ucap Daniel.

"Ah, aku sejujurnya tidak terlalu tertarik dengan pertunjukkan sulap" sergah Vernon.

Tae-yong lalu memasang wajah death glare kepada Vernon, Vernon langsung merasa ketakutan dengan aura Tae-yong yang sudah seperti itu. Di saat Vernon mengayuh sepedanya, ia lalu melihat pengemis yang sepertinya sedang kesusahan di pinggiran jalan.

"Daniel, Tae-yong, berhenti dulu! Aku ingin memberikan sesuatu pada pengemis itu" titah Vernon kepada mereka berdua untuk berhenti mengayuh.

Vernon mendekati pengemis tersebut, "Hari ini mau hujan, jaket ini tidak akan membuat anda merasa kedinginan" ucap Vernon kepada pengemis tersebut seraya memberikan jaketnya.

"Terima kasih nak, semoga Tuhan menyertaimu...." balas pengemis tersebut seraya tersenyum. Vernon dan pengemis itu berjabatan tangan.

Vernon, Daniel, dan Tae-yong mengayuh sepeda mereka kembali untuk pulang, tanpa mereka sadari, pengemis tersebut tersenyum misterius kepada mereka.

Paris, Januari 2020

Keesokan harinya, mereka bertiga pergi ke acara tersebut.

Saat ini mereka sedang duduk di kursi penonton dengan seksama melihat pertunjukkan sulap Lee Tae-min. Suara tepuk tangan bergemuruh aula serbaguna itu setelah Tae-min menunjukkan trik sulap kartunya. Semua fans yang kebanyakan perempuan langsung berteriak menyebut nama Tae-min, Daniel juga berteriak menyebut sang pesulap itu membuat Tae-yong dan Vernon harus menutup telinga mendengar suara Daniel yang terkesan cempreng itu.

Di sela-sela itu, Vernon sedang mengamati Tae-min secara detail mengenai pergerakkannya. Meskipun detektif yang handal sepertinya pun tidak bisa mengetahui trik-trik Tae-min bagaimana cara melakukannya.

"Vernon-ya, apakah kau sudah mengetahui trik-trik sulap murahannya itu?" tanya Tae-yong seraya berbisik.

"Entahlah, aku masih belum mengerti" balas Vernon, Tae-min merupakan orang yang tidak bisa dibaca pikirannya maupun diprediksi, seolah-olah sang pesulap itu sedang bersembunyi di balik kabut.

Tae-min sekarang memperlihatkan trik lagi, ia menunjukkan tumpukan kartu di tangannya dari 1-3 lalu ia melemparkannya ke atas. Kartu-kartu tersebut melayang di udara seolah-olah Tae-min mengendalikannya.

"Apa?! Bagaimana dia bisa?!" tanya mereka bertiga serempak, kali ini trik sulap ini berhasil membuat mereka bertiga kaget dan kagum.

Tiba-tiba saja teriakkan dari kursi penonton paling depan terdengar, Vernon, Daniel, dan Tae-yong langsung berlari ka arah sumber teriakkan itu dan mereka menemukan seorang pria ditancap dengan kartu di leher belakangnya. Semua penonton berlari ketakutan, ada juga yang penasaran.

Vernon melihat ke sekitarnya dan wajahnya menghadap ke arah Tae-min melalui kursi penonton. Tae-min sedang tersenyum ke arahnya dengan senyum misteriusnya.

'Dia mungkinkah...?' batin Vernon.

Daniel memeriksa kondisi pria itu, "Dia sudah meninggal selama 5 menit, nyawanya sudah tidak tertolong" ucapnya. Vernon tahu 5 menit itu pada saat Tae-min sedang menunjukkan trik kartu tadi.

Vernon menoleh ke arah Tae-yong tapi menghilang entah kemana, ternyata Tae-yong sedang berada di panggung berbicara dengan Tae-min. Siapa sebenarnya pria itu?

Le Détective en FranceWhere stories live. Discover now