Setelah senja menghilang sore itu, tidak ada kata yang mampu ku lontarkan. Semuanya seolah membisu dan mengunci mulutku. Perjalanan menuju rumah nenek berhias keheningan. Aku hampir menangis. Dulu aku selalu mengeluh, betapa menyedihkan kisah cintaku. Namun, entah kenapa, hari ini aku disadarkan oleh hal sederhana. Oleh hal yang memang sudah berada di alam ini sejak lama. Aku disadarkan oleh langit. Ya, langit. Di mataku kini langit adalah sosok yang kuat. Betapa kini aku sadar, langit sudah berkali-kali kehilangan. Setiap waktu menghampiri, maka senja akan datang padanya. Datang dan menghiasinya dengan warna yang begitu memikat. Namun, waktu juga menjadi pembatas mereka. Dengan mudahnya waktu membawa senja menjauh hingga kemudian musnah. Langit begitu kuat. Ia dihadapkan dengann kenyataan senja yang akan terus datang dan pergi sesukanya, namun langit tetap membiarkan senja kembali. Itu seolah langit membiarkan dirinya melepas dan menunggu. Ini memang gila. Pelajaran di sekolah bahkan tak mampu menggerakkan pikiranku. Namun aku justru disadarkan dengan hal yang tidak terduga. Ya, aku sudah gila. --Langitku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Indah Karena Mereka Muncul dari Hati
PoetryBukan cerita. tanpa deksripsi.