Bab 2

28 2 4
                                    

Sekarang Keyra merasa bahwa ia harus bertindak lebih tegas terhadap Kevin. Ia terlalu membiarkan Kevin bermain main dengan dunia yang salah. Tapi ia takut untuk sekedar memperingatkan, karena semua itu bukan urusan nya, bukan hak nya.

Jika kalian berpikir bahwa persahabatan seharusnya saling mengingatkan, menghibur, atau mungkin berbagi cerita. Tapi tidak dengan Kevin. Dia bukan tipe laki-laki yang mudah untuk diingatkan, dia bukan tipe laki-laki yang mudah bercerita. Kevin adalah sosok yang tidak begitu peduli jika diingatkan, Kevin adalah sosok yang suka melakukan semua semau nya. Tidak mudah bersahabat dengan Kevin. Keyra harus mengorbankan perasaan nya hanya untuk Kevin. Ketika Kevin bertengkar dengan pacar nya, ia akan mendekati Keyra seolah olah dia sangat membutuhkan Keyra. Sampai Keyra pernah bepikir, apa dia harus berhenti bersahabat dengan Kevin?

Jika boleh jujur, bagi Keyra, Kevin adalah laki-laki brengsek yang terlanjur menjadi sahabat nya. Tapi, sebrengsek apapun Kevin, Keyra ingin membuat Kevin sadar bahwa apa yang telah dia lakukan salah.

Karena kejadiaan di perpus tadi, Keyra jadi batal meminjam buku. Mood nya hilang.

Dan sekarang pertanyaan nya adalah, ia pulang dengan siapa?

Sedari tadi yang Keyra lakukan hanya tengok kanan, tengok kiri, dan melihat hp dengan hasil yang nihil.

Bingung. Iya Keyra bingung. Hingga tanpa sadar kebingungan nya memancing seseorang datang, "Lo gak pulang?"

"Astaghfirullah," Keyra terkejut dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba datang tanpa diundang, "Lo nanya ke gue?" tanya nya dengan mengamati sekitar sekolah apakah ada seseorang selain dirinya? Ternyata tidak ada.

"Menurut lo?" tanya Reino dengan sedikit penakanan, "Disini cuma ada gue sama lo." lanjut nya

"Ohh.." jawab nya dengan polos tanpa dosa

"Kalo lo gak pulang dan gak butuh tumpangan karena gak ada yang jemput, gue balik duluan." Ucapnya dengan satu tarikan nafas yang membuat Keyra langsung tersadar bahwa ia membutuhkan Reino. Maksudnya tumpangan yang ditawarkan Reino:)

Ketika Reino sudah memakai helm dan ingin menyalakan mesin motor, Keyra tiba-tiba bersuara, "Reino, gue ikut" tutur nya sambil menggembungkan pipi

Dan kalian tau apa yang Reino rasakan sekarang, jantung nya sedikit berdebar. Hanya 15% dari 100%, tapi rasanya sedikit aneh. Ia tidak pernah merasakan ini sebelum nya.

"Naik."

Tidak ingin ditinggal, Keyra cepat cepat naik ke atas motor sport milik Reino.

"Sorry, gue gak bawa helm cadangan. Pegangan aja, gue takut lo jatoh."

Ucapan Reino seketika membuat jantung Keyra berdebar lebih cepat dari biasa nya,"I-Iya"

Karena Keyra merasa malu dan canggung, ia hanya berani berpegangan pada jaket yang dikenakan oleh Reino. Setelah itu suara motor Reino mengisi jalanan yang sedikit lenggang dan mereka berdua lebur dalam diam.

Hingga tanpa sadar langit mulai berwarna hitam, petir pun mendukung datang nya hujan.

"Key, pegangan." perintah Reino kepada Keyra. Karena suara motor Reino sedikit bising Keyra bahkan tidak mendengar begitu jelas apa yang dikatakan Reino, "Hah? Kenapa?"

Tanpa banyak bicara, Reino memindahkan tangan Keyra yang awalnya hanya berpegangan pada jaket kini tangan Keyra diletakkan pada perut Reino. Dan setelah itu juga Reino mempercepat laju motor nya.

Keyra yang tersentak akan hal itu langsung mengeratkan pelukan nya.

🍭

"Rumah lo yang mana?"

"Itu yang pager item,"

Ketika motor Reino sudah benar-benar berhenti didepan rumah Keyra, akhirnya Keyra turun dengan jantung yang masih berdebar akibat aksi kebut-kebutan mendadak tadi

"Sorry tadi tiba-tiba gue mindahin tangan lo terus ngebut. Gue ngejer waktu biar gak kehujanan," jelas nya setelah melepaskan helm

Keyra hanya membalas nya dengan senyuman kaku, ia tak tau harus mengatakan apa

"Yaudah, gue balik dulu." ucapnya lalu menggunakan helm

"No," panggil Keyra sebelum Reino menyalakan mesin motor nya

"Hm?"

"Makasih ya,"

"Sama-sama" jawabnya dengan senyuman yang jarang Keyra lihat diwajah Reino. Bahkan sepertinya Disty pun tidak pernah melihat nya

"Gue balik." lalu suara bising yang diciptakan motor Reino membawa nya menjauh dari rumah Keyra.

Setelah Reino pergi, Keyra memutuskan untuk masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri. Hari ini cukup melelahkan, jantung nya terus berdebar seperti sedang lari marathon, dan tanpa Keyra sadari dirinya tersenyum membayangkan kejadian yang telah ia lewati bersama seorang Reino Mahardika.

🍭

Yey, hari ini aku publish 2x!
Jangan lupa vote&comment!
Comment kalian sangat berarti buat bikin aku semangat ngelanjutin cerita ini🤗

Kalo vote ini lebih dari 100 atau mungkin 1000? aku bakalan kasih tau siapa cast nya😙 yang pasti mereka bisa memanjakan mata kalian😆

TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang