"Hahahaha, terus terus gimana tadi? Lo jadi ke kelas nya Reino?"
Sekumpulan gadis sedang bercengkrama membicarakan berbagai macam topik di saat jam istirahat seperti ini hingga terkadang mereka tertawa terbahak bahak tanpa peduli orang-orang yang melihat mereka.
Sudah menjadi kebiasan bagi 5 gadis yang selalu terlihat bersama ketika disekolah ini.
"Jadi, tapi...pas gue nyapa dia, dia cuma nengok," Disty berujar dengan nada lesu
Mereka semua tau bahwa Disty sudah menyukai Reino sejak awal masuk kelas XI. Tapi Reino enggan menggubris keberadaan Disty yang selalu berusaha mendapatkan perhatian Reino.
Reino adalah tipe tipe cowok jutek tapi menggemaskan. Tentu saja dengan tampang yang rupawan, menjadi idaman para wanita di sekolah.
Mendengar hal itu, Keyra mencoba mencairkan suasana dengan mengalihkan pembicaraan "Udah jangan terlalu dipikirin, besok besok juga dia bakal nanggepin lo kok," ujarnya seraya mengusap punggung Disty. "Kita ke kelas aja yuk, udah mau masuk nih."
Dan ketiga teman lainnya hanya mengangguk mengikuti permintaan Keyra.
Keyra Gayatri, perempuan manis berumur 16 tahun dan memiliki 4 teman yang selalu bersamanya yaitu Divya, Katlina, Afra, dan tentu saja Disty.
Teman-teman nya tau bahwa Keyra adalah sosok perempuan yang dewasa, selalu berpikir dua kali jika ingin melakukan sesuatu, dan dia adalah gadis yang mudah menyembunyikan kesedihan yang dia rasakan.
Keyra hanya akan bercerita jika dia ingin. Atau gelagat nya itu akan ketauan jika didepan Divya, karena Divya selalu mempunyai feeling yang tepat terhadap teman-teman nya. Dia tau bagaimana gelagat teman teman nya jika ada masalah.
🍭
Kring! Kring!
Suara bel terdengar nyaring yang artinya seluruh penghuni sekolah diperbolehkan untuk pulang.
Keyra yang duduk bersama Afra hendak memasukkan seluruh alat tulis nya kedalam tas tiba tiba teringat sesuatu, "Ra, nanti lo pulang duluan aja. Gue mau ke perpus dulu,"
"Iyaa, ntar gue bilangin sama yang lain juga,"
Setelah selesai memasukkan alat tulis dan guru sudah keluar dari kelas ia pun bergegas menuju perpus. Takut perpus tutup dulu, begitu pikirnya.
"Loh loh loh, mau kemana tu si Keyra?" tanya Divya karena bingung Keyra main nyelonong tanpa memberitahu teman teman nya.
"Tadi sih dia bilang mau ke Perpus," melihat teman teman nya sudah selesai berkemas semua, Afra mengajak mereka keluar dari gedung sekolah untuk menunggu jemputan masing masing. "Ayo balik."
Setelah mereka tiba di lobi, Disty tiba tiba berhenti, "Gue bawa motor, kalian duluan aja,"
"Tumbenan bawa motor," celetuk Divya
"Gak ada yang jemput, sibuk semua." katanya dengan nada yang sedikit malas
"Yaudah deh kita duluan yaa.."
"Hati-hati dijalan, Dis. Kalo sorean gini suka banyak cowok nongkrong di depan warung Bi Eem," suara tawa Katlina menggema karena penuturan nya sendiri. Ia tau bahwa Disty takut dengan cowok-cowok nakal dan brandalan yang suka menggoda perempuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIME
Teen FictionIngat. Jangan pernah berharap lebih. Jangan juga terlalu pesimis terhadap sesuatu. Kamu tidak akan tau, sang waktu akan mengubah takdirmu menjadi lebih indah atau justru... lebih buruk?