Ketahuan

376 32 3
                                    

Semua orang sibuk mencari bukti Dirumah yuta. Yuta hanya bisa menangis meliahat darah yang berceceran tapi bodohnya pelakunya meninggal kalkan gagang botol yang ada sidik jarinya.

"Pak kami menemukan bekas botol itu pak. Dan sepertinya ada sidik jari pelaku dibotol ini"kata  agen FBI yang memegang botol itu mengenakan sarung tangan putih.

"Bagus kalau begitu cari tau sidik jari siapa yang ada dibotol itu"kata taeyong yang melihat botol itu dengan intens.

"Baik pak akan kami laksanakan bapak bolah tunggu sekitar dua hari karena ini agak susah karena botol kaca. Kami permisi"kata agen dan meninggakan mereka berempat didalam kamar.

Ten and doyoung pov

"Apa yang telahku lakukan yaampun aku bisa membunuh eoammanya yuta yang tidak bersalah bahkan eoammanya tidak tau apa apa"kata ten yang menyesali perbuatannya dan sekaligus memikirkan kalo dia tertangkap apa dia akan dibunuh oleh yuta atau yang lain. Ten datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan mereka awalnya tertersenyum meliahat yuta yang sedih dan menangisi eoammanya setelah dokter keluar dan memberitahu semuanya senyum ten memudar apalagi melihat taeyong yang sedang memeluk yuta.

"A... Aku.... Aku telah membunuh eoamma. yaampun apa yang telah kulakukan aku malah membuat yuta dan taeyong semakin dekan sial..."ten berlari pergi dari rumah sakit. Sebanarnya doyoung melihat ten dari tadi melihat ekpresi ten seperti orang bersalah itu.

"Apa jangan jangan dia yang telah....."gumam doyoung terhenti saat jaehyun memanggil untuk pulang beristirahat.

Ten and doyong pov end

"Taeyong sebenarnya saat kirlta dirumah sakit aku meihat trn yang mengintip pembicaraan kita..dan saat ia melihatmu memeluk yuta ten langsung pergi keluar dari rumah sakit.. Hmm... Apaa jangan jangan ten yang telah melakukannya.."cerita itu membuat taeyong menatap doyoung tidak percaya dengan apa yang doyoung katakan tadi.

"Tidak mungkin hyung mana mungkin ten melakukannya bisa saja ia hanya tidak sengaja melihat kita disana"kata taeyong dengan percaya diri karena dia tau mana mungkin tenelakukan pembunuhan begitu.

"Emm tapi bisa saja kau taukan kalo ten dia membenci yuta. Dia mengira yuta tealh merebutmu dari dia. Bisa saja kal.."kata doyoung tapi taeyong malahenyelah pektaan yang belum selesai itu.

"Cukup hyung aku tidak mau mendengar apapun tentang ten. Aku mencintainya"kata taeyong dia langsung menutup mulutnya yang kecoplosan itu. Doyoung hanya bisa membulatkan mata tak percaya. Dia menyadari taeyong mencintai dua orang.

"Taeyong kau lebih mencintai yuta atau.. ten"kata doyoung gugup apa yang dia tanyakan pasti ini berat untuk taeyong.

"A... Aku... Aku tidak tau hmmm sepertinya aku mencintai kedunya"kata taeyong. Taeyong tidak tau harus menjawab apa tentang dua orang ini.

"Taeyong dengarkan aku.. Kau harus bisa memilih salah satu diantara mereka terserah kau. Kalu kau memang mencentai ten dan yuta lakukanlah pilih satu antara mereka dan.... Tanya ten apa ia yang membunuh eoamma"kata doyoung panjang lebar serta menasihati taeyong agar bisa memilih. mana mungkin ia memilih mereka berdua.

Rumah taeyong pov

Tok tok TOK

Saat membuka pintu.

"Ten kau kenapa kau mabukya... Sudahlah ayo masuk"taeyong mengantar ten ke sofa.

"Apa ini saat yang tetap aku menayakan yang sebenarnya tentang pembunuhan eoamma"kata taeyong dalam hati.

"Ten... Aku mau tanya kau jujur ya padaku"kata taeyong gugup sebenarnya taeyong tidak yakin kalau ten yang melakukannya.

"Ah.. Tentu a aku akan menjawab tanyalah cepat"kata ten yang sudah tak sadar sepenuhnya itu.

"Em....ten apa kau yang telah membunuh eoammanya yuta"tanya taeyong.

            TO BE COUNTINUE


Im fine with you (taeyu/taeten) or (taegi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang