Seorang gadis menuruni tengga dengan langkah yang bisa dibilang cepat.Bagaimana tidak,pagi ini Helen berhasil bangun jam 7.00 pagi.Dan tentunya Helen akan terlambat sekolah bila ia tak segera bergegas mandi lalu memakai seragam sekolahnya.Rambutnya ia kucir kuda.Menyemprotkan minyak wangi dengan asal asalan hingga teriakannya menggema di rungan itu.
"MAMA PERIHH"Semprotan minyak wangi itu berhasil menyemprot wajah Helen dan terkena bagian matanya.Helen yang masih berada di anak tangga terakhir hanya bisa jingkrak-jingkrat menahan perih yang menyerang matanya.
"Aduh Helen,gausah teriak gitu dong.Kenapa sih kamu?"Tanya mamanya Helen-Hani yang baru saja keluar dari arah dapur rumahnya menemui anaknya yang baru saja memanggilnya.
"Aduh mah,perih tau mata Helen." Kata Helen yang sesekali mengobati matanya dengan caranya sendiri.
Hani berjalan mendekati Helen yang sedari tadi memegang mata kanannya.Lalu menuntunnya ke meja makan.
"Duduk."Titah Hani.Dan Helen pun menurutinya."Coba buka mata kamu."Sesuai dengan intruksi mamanya,Helen pun mengikutinya.Dan Hani pun mulai mengobati dengan sangat telaten.Bagaimana tidak,Hani merupakan seorang Dokter.Dan tentunya Dia pun bisa mengobati luka semacam itu.
Jika dikatakan bangga.Jujur,Helen sangat bangga mempunyai seorang wanita seperti mamanya.Hani yang selalu pulang malam untuk mengobati pasiennya.Dan berjuang untuk menyelamatkan pasiannya dan untuk kasih sayangnya kepadanya.Helen sangat bangga.Mamanya mampu bekerja keras menggantikan Rio-papanya yang sudah meninggal akibat sakit kanker darah yang menyerang diirnya itu saat Helen menginjak usia 7 tahun.Dan kini,Helen,Hani,dan Varo-kakanya Helen,Hanya hidup bertiga tanpa kehadiran sosok ayah di kehidupannya sekarang.
"Udah nggak sakit mah,"Kata Helen.Dan Hani pun hanya tersenyum menanggapinya.Mamanya ini memang superrr sekali.
"Yaudah sana kamu berangkat.Nanti telat."Titah Hani yang berhasil membuat Helen terkejut bukan main.
"Yaampun,Helen lupa kalau Helen telat mah!"Kini bagai terserang petir Helen langsung beranjak dari duduknya dan bergegas pergi ke sekolah menggunakan motor yang ia beri nama mokky
Di perjalanan,Helen tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapah jika saja Alarm di kamarnya tidak ia jatuhkan karena mengganggu bunga tidurnya.Helen sangat menyesali perbuatannya.Dan ini salah satu sifat Helen yaitu,Ceroboh.
*****
"yah kan bener,Gue telat."Kata Helen sesampainya 5 meter dari gerbang sekolah yang menjulang tinggi juga sudah di tutup pagarnya."Gimana ya?"Tanya Helen kepada dirinya sendiri.
Suasana di sekitar sini lumayan sepi,Paling cuma ada beberapa siswa yang bolos pelajaran dan memilih untuk menongkrong di warung Bu Sum yang terkenal dengan kumpulan orang orang yang mengikuti geng motor dari berbagai sekolah.Helen mengetahui itu karena ia tidak sengaja mendengar gosip-gosip yang tersebar luas di SMA Arlexsa,Tempat Helen sekolah.
"Nah gue punya ide."Kata Helen dengan senyum sumeringahnya.Lalu menjalankan aksinya itu.
Helen membawa Si Mokky ke parkiran yang tak jauh dari sekolah.Lalu setelah itu,Ia berjalan ke sekolahnya dengan mengendap-ngendap agar ia tak ketahuan.Mungkin sekarang dirinya sudah seperti seorang maling yang tidak mau tertangkap basah oleh warga.dan kini Helen memutuskan untuk pergi ke arah pintu belakang sekolah agar ia bisa masuk kedalam sekolahnya.
"Ya elah,segala ada tembok disini.Siapa sih yang bangun nih tembok."Kata Helen merasa kesal sendiri.
"Gue harus manjat ini tembok."Lagi- lagi helen hanya berbicara sendiri.Menyadari ada tangga di dekatnya,Tak tanggung-tanggung,Helen menggunakan tangga tersebut untuk memanjat.
Sebelum itu,Helen melempar tasnya masuk kedalam sekolah.Lalu baru dirinya yang menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu itu.
"Huh,Akhirnya bisa juga."Kini Helen sudah berhasil menjalankan aksinya agar dirinya tak dihukum akibat keterlambatannya berangkat kesekolah.Hingga sebuah suara membuatnya menegang.
"Telat."Entah itu sebuah pertanyaan,atau pernyataan.Entah lah Helen tak tahu.
Helen berbalik badan dan mendapati seorang cowok bertubuh tinggi,dan lumayan ganteng sedang menatapnya dengan tatapan datarnya.
Astagfirullah.Batin Helen.
"Lo nanya ke gue?"Tanya Helen bingung.
"Bukan."
"Terus,kesiapa?"Tanya Helen sambil melihat kesekitarnya.
"Lo."
"Apasih,nggak jelas banget."Kesal Helen karena waktunya terbuang hanya untuk meladeni mahkluk astaral dihadapannya ini.
Baru saja ia akan beranjak,sebuah tangan melingkar di tangannya.Dan dilihat,cowok itu menggenggam tangannya dengan sangat serat,sehingga membuat Helen merintih kesakitan.
"Lepas.Sakit tau gak?!"Kata Helen sambil berusaha melepaskan tangannya dari cekalan tangan lelaki itu.
"Ck,ikut gue."Cowok itu berdecak,lalu membawa Helen berjalan untuk mengikutinya.Dan terpaksa Helen mengikuti kemana cowok yang tidak ia kenal itu pergi.Pasalnya,Helen baru dua minggu pindah kesekolah ini dan belum terlalu kenal dengan teman-teman barunya.
"Lo mau bawa gue kemana sih?" itulah pertanyaan yang sedari tadi Ia lontarkan.Dan ini pertanyaannya yang terakhir.dan Helen memilih untuk diam.
Hingga,Sampailah mereka di parkiran yang jelas-jelas berada di halaman sekolahnya itu.Nampak sepi,Pantes saja,siswa-siswi sedang melangsungkan pelajarannya di kelas masing masing.Dan Helen?Malah disini bersama Mr.Dingin.
"Pake."Kata cowok yang mempunyai wajah datar dan dingin itu.seperti mayat menurutnya.
Helen hanya mengamati Helm yang di sodorkan si pemiliknya.menatapnya dengan tatapan bingung.Dan sebuah pertanyaan yang memenuhi kepalanya itu.
Dia mau ngajak gue jalan?
Apa jangan-jangan dia mau nyulik gue terus gue di mutilasi dan daging gue di jual.oke itu berlebihan.
Dia mau ngajak gue kemana sihhh.
Huft.
Lamunan Helen buyar seketika saat merasakan ada sesuatu benda yang melekat di kepalanya.Ternyata sebuah helm sudah di pasangkan oleh cowok dingin itu.
"Naik."katanya singkat.
"Naik?Naik kemana?"Tanya Helen.
"Motor."
"Nggak mau."
"Naik."
"Enggak."
"Ck.NAIK."Kata cowok itu yang suaranya naik satu oktaf.
Helen pun mengikutinya dan naik ke motor sport warna merah itu yang mungkin memang miliknya.Mesin motor menyala,Dan motor yang sedang dinaiki dua remaja itu pun melesat pergi meninggalkan halaman parkiran sekolah.
------------------------------------------_----------------
Hua hua hua

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Senior
General FictionJika aku sudah terlanjur nyaman bersamamu,aku bisa apa?-helen