Ada yang aneh

241 14 0
                                    

setelah kami semua turun dari perahu dan kami berada tepat didepan gerbang air terjun atawang,entah datang darimana sesosok kucing liar yang kelihatannya sangat marah,tapi pikirku mungkin karna dia kucing kampung kali ya makanya dia agak asing kal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


setelah kami semua turun dari perahu dan kami berada tepat didepan gerbang air terjun atawang,entah datang darimana sesosok kucing liar yang kelihatannya sangat marah,tapi pikirku mungkin karna dia kucing kampung kali ya makanya dia agak asing kalo liat manusia.

      kami pun tidak tinggal diam,tak menunggu lama kami langsung pergi untuk mencari air terjun atawang,diawal perjalanan masih tidak terjadi apa-apa,begitu pun dengan jalannya, jalannya masih lancar tapi yaa memang rumput-rumput hutan yang tinggi sedikit mengganggu kami selama perjalanan.

            setelah beberapa lama entah ada apa yang terjadi dengan Wati,tiba-tiba badannya mendingin pandagannya seketika kosong gue yang melihat langsungmenghampirinya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

"watttt lo kenapa?" tanyaku.

"ra gue mau ngomong sesuatu berdua sama lo" ucap wati.

"yaudah ayo,kalian tunggu disini bentar ya,jangan sampai kepisah" sahut ku.

kami pun langsung pergi agak jauhan dari mereka.

"ra gue liat nenek-nenek dia lagi liatin kita,terus nenek itu kayak isyaratin untuk kita pergi dari sini,setelah itu nenek itu pun menghilang,sebenarnya kalau pun gue sering liat hal-hal yang seperti itu tapi entah kenapa kali in badan gue tiba-tiba kaku seolah-olah ada sesuatu" Ujar Wati.

"Kayaknya kita benar-benar harus pulang deh,gue takut kita semua kenapa-kenapa,gue juga sebenarnya udah ngerasain ada hal yang berbeda dari perjalanan ini,namun mereka tetap bersikeras untuk melanjutkannya" jawabku.

kami pun kembali ke tempat dimana yang lain menunggu.

perlahan aku mencoba untuk membuka pembicaraan,semoga saja mereka mau mendengarkanku.

"sepertinya kita harus balik deh" ucap ku,yang sontak membuat mereka kaget akan keputusanku.

"lo gila ya,kita udah jauh gini dan lo bilang kita harus balik" jawab Lida.

"kenapa lo baru sekarang ngomong?kenapa kemaren-kemaren lo diem-diem aja??" Sahut Surya.

"pokoknya kita harus lanjutin nih perjalanan,gue udah berharap banget buat bisa sampai ke air terjun itu dan lo seenak jidat lo bilang kalo kita balik,gak akan!" tegas Tiara.

"dengerin dulu,kayanya ini memang ga baik buat kita" jelas Wati yang ingin mencairkan suasana.

"udah lah lanjutin aja,tenang aja kita kan rame-rame juga jadi kalo apa-apa kita selesaikan bareng-bareng juga" Ucap Fia kemudian.

     suasana semakin memanas dimana mereka tetap tidak mendengarkan ku dan Wati,ditambah karna faktor lelah diperjalanan membuat emosi kami tidak karuan.

dan seketika terlihat wajah mereka satu per satu seperti tak ada semangat mereka menundukkan pandangannya seolah pasrah dengan keadaan ,semua diam tak terkecuali.

gue dan Wati yang gak tega melihat nya pun berubah pikiran,tanpa saling berbicara namun saling memandang kami tau apa yang harus kami lakukan,dan seketika Wati angkat bicara.

"yaudah deh ayo kita terusin nanggung udah sampai sini" ajak Wati sontak membuat mereka bersemangat lagi.

     kami pun melanjutkan perjalanan,semakin kedepan kondisi jalan semakin susah untuk dilalui kondisi tanah yang basah dan kadang terdapat tanjakan dan turunan membuat kami cukup memakan waktu dalam perjalanan.

    Ian yang meminpin jalan tiba-tiba terhenti,kami yang berada dibelakang pun bingung ternyata setelah itu lewat lah sesosok nenek tua yang memandang kami dengan pandangan mistis,gue kira cuma gue sama wati yang liat taunya mereka semua liat,namun mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga mereka memberikan respon kepada orang tua sebagaimannya, gue dan Wati yang posisi kami dibarisan belakang yang terakhir berpapasan dengan nenek tua itu ketika kami berpapasan nenek tua itu seperti menyampaikan sesuatu.

"Kalian mentang" ucap nenek tua itu dengan perlahan.

     kami yang mendengar ucapan sang nenek tua itu pun langsung saling memandang,ya.. kami ketakutan,namun apa daya kami yang tidak ingin membuat mereka kecewa. semoga saja gak terjadi apa-apa.

ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja Tiara kaget bukan main, sampai-sampai melemparkan kaca kesayangannya kearah atas.

"guys... nenek tua yang kita liat tadi ngikutin kita ya?" ucap Tiara dengan nada sedikit pelan.

mendengar hal itu kami pun langsung menoleh kesemua arah dari yang kami tepati,namun hasil nihil tak ada sesuatu yang kami lihat,yang ada hanya rumput liar yang tinggi dan pohon-pohon besar yang sudah tua.

"lo kalo bercanda bukan sekarang waktunya" sahut Iqbal.

"orang gak ada apa-apa kok" ujar Citra kemudian.

"gue liat sendiri dikaca gue nenek tua itu ada dibelakang kita dan dia" ucap Tiara.

"lagi memandang kita" Lanjut Tiara dengan suara pelan.

"Zah,Wat emang ada ya nenek tua itu?" Tanya Ghazi.

kami berdua kompak untuk menggelengkan kepala.

"aduhh yaudah lah kita lanjutin aja perjalanannya,gue pengen banget ke air terjun" Ujar Lida sambil berjalan.

      kami pun kembali melanjutkan perjalanan,sampai dimana kami berhenti disebuah tempat atau pondok yang sepertinya sudah tak terawat lagi dan kami pun beristirahat sejenak. Disaat gue lagi berbaring gue liat keatas atap pondok,gue lihat ada seperti gumpalan besar yang sepertinya disembunyikan dibalik kain diatas atap itu.

"apaan tuh kaya ada sesuatu" Ucap ku sambil menunjuk kearah atap.

"harta karun mungkin" sahut Ian.

"wah kalau benar harta karun gue bakal jadi orang terkaya nih dikomplek gue,gue ambil ah" Ujar Lida yang langsung berusaha mengambil gumpalan tersebut.

"eh jangan lid,itu punya orang loh nanti kalo orangnya marah gimana?" Tanya Wati yang langsung membuat Lida berhenti berusaha mengambil nya.

"tapi gue pengen" jawab Lida.

"kalau lo kenapa-kenapa setelah ngambil barang atau ngerusakin barang disini,gue gak mau bantuin lo lid" Sahut Surya dengan nada mengancam agar Lida mengurungkan niatnya untuk mengambbil barang tersebut.

"hahaha bisa aja kalian ini" ucap Fia.

disaat yang lain sedang beristirahat Citra masih tetap dengan hobinya,hampir diseluruh arah dia berusaha mengambil angel-angelnya.

      setelah selesai mengambil foto Citra pun ikut duduk bersama kami sambil melihat hasil foto-fotonya tadi dengan gue namun ada yang aneh yaitu semua foto berwarna hitam tanpa ada warna sedikit pun. Citra yang kaget akan hal itu pun mencoba untuk memoto sesuatu yang lain,belum sempat ia melihat hasilnya,tiba-tiba Lida mengajak kami semua untuk melanjutkan perjalanan.

kalau dipikir-pikir ini udah gak beres nih,soalnya mulai dari kami datang sampai setengah perjalanan ada aja kejadian kejadian yang tak terduga,aneh sih malah aneh banget dimulai dari kucing,sesosok nenek yang kayaknya ga suka kami datang,sampai foto-foto yang tiba-tiba menghitam. entah lah pertanda apa ini.

jembatan terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang