Pertemuan

80 4 0
                                    

Namaku Aurelia Putri biasa dipanggil Aurel. Saat itu aku masih berumur penggalang, tepatny kls 2 SMP. Aku dan temanku lainnya diundang untuk menghadiri suatu persami yang diadakan pangkalam SD yg biasa dikenal orang dengan sebutan SD 11. Itu awal aku dan temanku menghadiri pangkalan lain, bahkan jauh dari asal pangkalan kami sendiri,mencari menaiki becak untuk sampai disana. Nama teman temanku pertama bernama Indri biasa dipanggil gigik karena gigiknya maju itu, kedua Anto biasa dipanggil genter karena badanya paling tinggi diantara kami semua, ketiga Tasya biasa kami panggil bludu tapi ntah kenapa sih kami manggil dia bludu, nah yang terakhir ini Nanda biasa kami panggil nyonyoi karena panggilan org yang tak tau apa apa. Tapi sih sekarang kami hanya berempat tanpa Nanda dia kebanyakan sibuk beda dengan kami selalu ada.

Ok lanjut. Sesampai di pangkalan 11, kami disambut sopan dengan adik adik itu, mereka Sd semua pastinya imuts imuts yakan, pendek pun iya😂,mereka langsung menghampiri,salam dengan sopan, ngajak bicara terlebih dahulu,ngajak photo bareng dan ngajak masak bareng, hahah mungkin mereka belum pernah ketemu dengan orang yang seperti kami ya.

Waktu itu aku dan dia belum kenal, aku hanya kenal yang namanya pondra,putra,ferdy. Banyak kenalan baru, adik baru, Pembina baru, suasana baru.

Pembina yang kami baru kenal pertama kak Irfan ya itu pembina kami sendiri sekaligus pembina SD 11,kedua kak Ily dia itu seperti photo copyan aku tapi sekarang ya, kalau dulu aku kan kurus. Ketiga kak Intan dia itu orang yang paling mudah diantara pembina lain,umurnya masih 20an. Keempat kak Gino dia orangny suka lucu kalau lagi gabungan, gigiknya kayak Indri. Kelima kak dedi oragngya gendut,baik banget lah suka traktirin kami,orgnya mau ngelucu tapi ga lucu, itu lah dy. Keenam kak idam biasa kami panggil kak badok, kurang tau dia gimana sih, tapi jago masak orangnya. Ketujuh kak Syarif, tu orang jomblo permanen sampai sekarang jodohnya belom ada, dia itu jagoan kami kalau lagi dihutan, seketika keluar tenaga orang hutannya. Itu aj yang kami dekat sampai sekarang.

Tiba malam api unggun, disitulah malam puncak yang ditunggu tunggu setiap perkemahan. Mengikuti upacara bersama di sekeliling api unggun. Selesai upacara api unggun, selanjutnya penampilan kreasi masing masing dari regu putra dan regu putri, ada yang shuffle,tari daerah,macam macam lah yang ditampilkan. Tapi penampilan yang membuat kami tercengang dan seru menontonnya ya itu shuffle dari regu pondra, aku salut anak SD bisa shuffle, sedangkan aku aja gabisa. Saat itu pun aku juga belom kenal si dia dia dia.
Tengah malam sekitar jam 12 atau jam 1 kami jalan jalan malam mengelilingi daerah itu, gelap sih iya, serem si iya tapi semua itu seru dilakukan bareng bareng.

Keesokan harinya tepatnya dipagi hari, banyak kegiatan yang kami lakukan, seperti senam, main keseruan game. Dihari itu aku ketemu dia, tapi setiap ketemu bawaanya berantem terus,entah apa tingkah kami, salah pun nggak ada, jumpa sikit adu mulut. Dia beda dengan yang lain, anak SD paling tinggi sendiri hampir sama denganku. Namanya pun aku belom tau,karna selalu berantem itu jadinya nggk mau tanya. Jadi ketika penjelajahan aku di tempatkan sebagai kakak pos terakhir untuk bernyanyi,taulah aku kan hobinya nyanyi hahaha, jadi saat mereka datang di pos aku, aku beri lagu dan harus dinyanyikan, hukumannya aku coret pakai arang bekas api unggun tadi malam dan ranting ranting lalang di pohon. Ada yang nolak dikasih itu ada yang ketawa liat muka temanya, tapi herannya si dia ini malah minta dicoret lagi, sungguh anak aneh.
Karena regu mereka yang terakhir,setelah itu kami kembali ke pangkalan, semua yang ada di pangkalan tertawa melihat mereka pulang seperti ala ala tentara yang ingin perang.

Waktu mulai berakhir hari sudah siang, dan kami harus siap siap untuk pulang, mengumumkan hasil perlombaan peregu saat PERSAMI itu. Photo bersama dengan mereka beserta guru mereka juga, tapi herannya kenapa aku mau photo di sebelah si dia, apa karena sering berantem itu. Itupun bersebelahan betekak juga. Astaga memang tingkah kami harap maklumi.
Semua selesai,acara selesai dan kami pulang kerumah masing masing, berharap ada kegiatan kembali dan kami diundang kembali.

ASMARA TUNAS KELAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang