2

459 102 15
                                    

"Kau tahu tidak jika orang tua-ku pemilik toko sayur terbesar di pasar ?"

Kamu sedikit terkesiap saat mendengar suara rendah seseorang dari sebelahmu, tentu saja kamu kaget karena sedari tadi fokusmu hanyalah kepada kelinci - kelinci milik sekolah.

Kamu tak menghiraukan kakak kelas itu, kamu lebih memilih untuk tetap memberi makan pada kawan - kawanmu. Lebih baik melihat kegemasan mereka ketika mengunyah daripada meladeni orang asing sepertinya.

Kamu yang sedang berjongkok-pun menggeser sedikit agar sedikit berjauhan dengannya yang ikut berjongkok disebelahmu.

Merasa diabaikan, dia--Hyunjin, mengambil sayur sawi yang ada didekatmu dan menatapnya serius.

"Woah, kualitas sayurnya sangat bagus! sudah kuduga sekolah membelinya di toko ku" pekiknya yang membuatmu sedikit terganggu. Namun kamu mengabaikannya saja.

"..."

"Apa sebaiknya aku lebih fokus promosi ya ke orang - orang agar mereka lebih sering membeli sayur di toko ku ? siapa tahu orang tuaku memberikanku uang jajan setelahnya hehe"

"..."

"Dik, maafkan yang tadi ya ?"

Kali ini Hyunjin minta maaf soal tadi yang dia yang tidak sengaja menyiram mu. Dia menatapmu dengan wajah memelas dan memohon.

Kamupun melirik sebentar kearahnya tanpa memberikan ekspresi atau jawaban apapun, lalu kembali fokus kepada kelinci - kelinci itu.

"Maaf ya ?

Kamu menghela nafas, lalu mengangguk tanpa menoleh sedikitpun kearah Hyunjin. Pasrah mengangguk agar orang itu cepat - cepat pergi agar urusannya denganmu sudah selesai.

Namun nyatanya ia masih saja berada disebelahmu.

"Hehe, jadi kau yang memberikan mereka makan setiap hari ? siapa namanya ?"

Kamu tak menyahut dan memilih untuk berdiri setelah sayur di kotak kerdusmu telah habis. Hyunjin menyusulmu untuk berdiri.

Tanpa diminta, Hyunjin menutupi seragammu yang basah dengan jaket yang ia bawa, namun sedikit basah karena ia terlalu menekannya sedari tadi pada pakaian olahraganya yang basah.

"Maaf basah, tetapi setidaknya menutupi seragammu yang basah karena aku. Aku tak ingin ada siswa nakal yang menatapmu lama - lama. Cepatlah ganti pakaianmu, nanti masuk angin. Daaaah"

Setelah berujar sedemikian Hyunjin berlari pergi meninggalkanmu yang menatapnya lurus.

Lalu kamu sendiri memutuskan untuk berjalan kembali ke kantin, dengan tetap menggunakan jaket Hyunjin yang tersampir menutupi tubuhmu.

Help you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang