2 siswa baru berjalan memasuki lapangan sekolah yang padat dipenuhi siswa baru lainnya yang sudah berbaris rapih dan tegak mengikuti intruksi ketuanya.
"Kalian yang telat! Sini kedepan!" Teriak seorang cowok tinggi yang terlihat sedang merapihkan barisan para siswa-siswi baru. Badannya tinggi dan berdirinya sangat tegak itu jelas terlihat bahwa dia sangat berwibawa. Tampak dari tampilannya, sepertinya dia berperan penting dalam OSIS.
Dengan langkah ragu, Fathia melangkahkan kakinya menghampiri cowok tadi. Dihadapan cowok tadi, Fathia masih menundukkan kepalanya dan masih enggan untuk biacara sebelum diperintahkan.
"Kenapa telat?" Tanya cowok itu singkat. Suara berat khas cowoknya sangat terdengar.
"Ehh.. Itu kak.." jawab Fathia ragu-ragu, ucapannya dipotong oleh Athalla "Dia berangkat bareng saya. Saya kesiangan jadi telat jemput dia."
"Ya udah, cari kelompok kalian sana. Besok gak ada telat-telatan lagi," ujarnya datar.
"Makasih kak," ucap Fathia.
Athalla langsung menemukan kelompoknya yang berada tidak jauh dari depan sedangkan Fathia harus mencari melihat sekeliling untuk menemukan kelompoknya. Fathia berjalan menyusuri kerumunan orang, berharap dia cepat mendapati kelompoknya. Lapangan utama sekolah ini cukup luas untuk ukuran hanya lapangan SMA yang tidak di gabung dengan SMP dan SD.
"Brukk!"
Tanpa sengaja Fathia menabrak seseorang, barang bawaannya pun berserakan ditanah. Reflek Fathia langsung membereskan barang-barangnya.
"Eh maaf ya, sini-sini gue bantu," gadis itu langsung membantu Fathia merapihkan barang-barangnya.
Setelah melihat siapa yang dia tabrak, rupanya dia menabrak seorang gadis cantik. Badannya ideal, tinggi semapai kira-kira 10cm lebih tinggi dari Fathia, pikirnya. Rambutnya agak pirang. Kulit mulusnya tak kalah putih dengan Fathia, hanya perbedaan make up tipis diwajahnya, gadis itu memilih mengoles bibir cantiknya dengan warna-warna yang nude, sedangkan Fathia menggunakan ombre lips berwarna pink dengan ditambah sedikit blush on pink di kedua pipinya membuatnya terkesan lebih terlihat muda dan remaja. Bentuk wajah oval dan rahang yang sempurna gadis itu membuat dirinya lebih terlihat anggun dan dewasa, wajahnya nampak seperti blasteran. Terlihat dari tampilan, cantik, natural, mengagumkan. Cukup sempurna penilaiannya saat ini.
Setelah barang bawaan Fathia kembali ke genggamannya, mereka berdiri bersamaan lalu melemparkan senyum.
"Gue minta maaf ya. Gue jalan gak liat-liat,"
"Gak papa, gue lagian yang salah," ucap Fathia.
"Btw, nama lo siapa?" gadis itu mengulurkan tangannya.
"Fathia. Fathia Diandra," dibalas dengan jabatan tangan.
"Gue Bianca. Bianca Alinda." Bianca tersenyum manis.
Setelah insden dengan Bianca, Fathia langsung meninggalkan gadis cantik itu lalu berjalan menuju kelompoknya yang sudah ia dapati ada diujung dekat toilet sekolah.
Ia melihat anggota kelompoknya yang berjumlah 5 orang.
Setelah ia mengenal mereka, mereka adalah 4 orang yang :
1. Davin Razzan 👉 cowok perparas cukup tampan, tajir, namun anti cewek.
2. Andhika Herman 👉 tampangnya lumayan, tapi otaknya gesrek.
3. Seno Putra 👉 paling besar, hobi makan, pelawak papan atas.
4. Bianca Alinda 👉 cewek cantik yang jadi most wanted para lelaki. Ramah dan cerdas.
Tak disangka, Bianca sekelompok dengannya.
MOS berjalan sangat lancar, juga kelas awal SMA Fathia tidak begitu buruk.
Dia berfikir tidak terasa satu tahun awal SMA berlalu, Fathia mengucapkan selamat tinggal pada kenangannya di kelas 10 IPA 1, kelas yang sangat berkesan baginya. Bahagianya awal SMAnya sangat bahagia dan hampir tak ada masalah. Ditambah Fathia sekelas dengan kelompok dia saat MOS, 4 orang asing yang kini menjadi mungkin sahabatnya, setahun ini mereka masih sangat baik-baik saja dan Fathia merasa beruntung walau dia tak sekelas dengan Athalla dikelas 10, tapi dia memiliki Davin, Dhika, Seno dan juga Bianca. Bagi Fathia, mereka memberi warna di kehidupan Fathia selain warna-warna yang diberikan Athalla.
.
.
.
Segini duluu yaaa:(
maaf singkat.
Diusahakan cepet2 update terus
Tapi, lagi fokus sm Math Boy.
YUK BACA MATH BOY
♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHILLA
Teen Fiction'Ketika aku kalah dalam persahabatan karena mulai mencintai' Fathia Diandra, gadis ceria itu tidak menyangka dia akan mengalami hal paling klise dalam persahabatan antara perempuan dengan laki-laki, yaitu mulai mencintai sahabatnya. Tidak ada yang b...
